Sekarang, dengan Instagram dan Facebook Ads, kamu bisa menjangkau ribuan calon pembeli yang benar-benar tertarget—bahkan hanya dalam beberapa hari.
Tapi… kalau strateginya salah, uang buat iklan bisa habis tanpa ada yang tanya-tanya rumahmu.
Di artikel ini aku bakal bahas step-by-step cara jual rumah di Instagram & Facebook Ads yang efektif, cepat, dan hemat budget.
Table of Contents
1. Tentukan Target Pasar yang Spesifik
Banyak orang gagal jual rumah via ads karena target audiensnya terlalu luas. Misalnya cuma set “lokasi Indonesia” tanpa filter lain. Padahal rumah yang kamu jual punya pembeli ideal tertentu.
Cara menentukan target:
-
Lokasi: Set radius area sesuai lokasi rumah. Misalnya 15 km dari alamat rumah (calon pembeli biasanya dekat area tersebut).
-
Demografi: Usia 28–50 tahun (umumnya sudah mapan & mencari rumah).
-
Minat: Properti, investasi, perumahan, KPR, arsitektur.
-
Status: Menikah atau baru menikah (berdasarkan minat & perilaku Facebook).
🎯 Tips: Uji 2–3 kombinasi audiens di awal, lalu fokus ke yang paling banyak respon.
2. Gunakan Foto & Video yang “Menggoda”
Visual adalah senjata utama. Jangan asal foto dari HP tanpa edit.
Untuk foto:
-
Ambil dari sudut terbaik yang menonjolkan ruang luas.
-
Gunakan pencahayaan alami (pagi atau sore).
-
Edit sedikit brightness & contrast supaya lebih hidup.
Untuk video:
-
Buat virtual tour singkat (30–60 detik).
-
Sertakan teks singkat di video (misalnya: “Rumah Minimalis 2 Lantai Dekat Stasiun”).
-
Pastikan steady (gunakan tripod atau gimbal).
📌 Catatan: Foto jelek = iklan boncos. Foto bagus = pembeli tanya-tanya.
3. Tulis Copywriting Iklan yang Menjual
Jangan cuma tulis “Dijual rumah di Jakarta” — itu terlalu generik.
Gunakan formula AIDA (Attention, Interest, Desire, Action):
Contoh copy:
“Cari rumah nyaman dekat pusat kota?
Rumah 2 lantai siap huni ini cuma 10 menit dari stasiun.
Bonus kitchen set & AC, lokasi strategis dekat sekolah & mall.
Hubungi sekarang sebelum terjual!”
Tambahkan FOMO (Fear of Missing Out) biar calon pembeli merasa harus cepat ambil keputusan.
4. Pilih Jenis Iklan yang Tepat
Untuk menjual rumah, dua jenis iklan paling efektif:
-
Traffic Ads: Mengarahkan calon pembeli ke landing page atau WhatsApp.
-
Lead Ads: Mengumpulkan data calon pembeli langsung dari Facebook/Instagram (nama, email, no HP).
🎯 Saran: Kalau belum punya website, pakai Lead Ads supaya semua data tersimpan di Facebook dan bisa di-follow up.
5. Gunakan Retargeting
Retargeting = menampilkan iklan ke orang yang sudah pernah lihat iklan/foto rumahmu sebelumnya.
Manfaatnya: orang yang sudah lihat cenderung lebih mudah di-convert jadi pembeli.
Contoh:
-
Hari 1–3: Tampilkan iklan umum untuk menjangkau audiens baru.
-
Hari 4–7: Tampilkan iklan khusus (misalnya video tur rumah) ke orang yang sudah klik iklan pertama.
6. Tes, Analisis, dan Optimasi
Kunci sukses iklan properti = eksperimen.
Setiap 3–5 hari, cek:
-
CTR (Click Through Rate) → makin tinggi makin bagus.
-
CPM (Cost Per 1.000 tayangan) → usahakan rendah.
-
CPC (Cost Per Click) → pastikan nggak terlalu mahal.
Matikan iklan yang performanya jelek, dan tingkatkan budget iklan yang performanya bagus.
7. Follow Up Cepat
Percuma iklan bagus kalau respon chat lambat.
Gunakan template chat WhatsApp untuk menjawab pertanyaan cepat:
-
Kirimkan foto/video rumah.
-
Sertakan harga, alamat lengkap, dan keunggulan.
-
Ajak untuk jadwalkan survey langsung.
Kesimpulan
Menjual rumah lewat Instagram & Facebook Ads bukan cuma soal pasang iklan lalu duduk manis. Kamu perlu strategi targeting, visual memikat, copywriting yang menjual, dan follow up cepat. Dengan eksekusi yang tepat, rumahmu bisa laku jauh lebih cepat dibanding cara tradisional.
Kalau semua langkah di atas kamu ikuti, kemungkinan besar kamu bisa dapat calon pembeli serius bahkan di minggu pertama.