Di era media sosial, sebuah posting lowongan kerja bisa mendadak jadi bahan perbincangan nasional. Bukan hanya di LinkedIn atau Instagram, bahkan sampai trending Twitter.
Fenomena ini menarik karena biasanya lowongan kerja hanya dibaca oleh pencari kerja. Tapi ketika ada unsur unik, mengejutkan, atau kontroversial, lowongan itu bisa melejit jadi topik hangat.
Table of Contents
Beberapa faktor yang bikin lowongan kerja jadi trending di Twitter:
-
Gaji Transparan & Dianggap Tinggi/Rendah
-
Contoh: Kasir ditawarkan gaji Rp8 juta → dianggap “wah”.
-
Atau: Posisi profesional tapi gajinya cuma Rp3 juta → dianggap “eksploitasi”.
-
-
Deskripsi Kerja Nyeleneh
-
Ada lowongan yang syaratnya unik: “Tidak boleh baperan”, “Harus suka anime”, atau “Bisa kerja 24 jam kalau dibutuhkan”.
-
-
Nama Perusahaan Besar
Kalau brand terkenal buka lowongan dengan syarat aneh atau gaji kontroversial, pasti langsung jadi bahan diskusi netizen. -
Bahasa Iklan yang Tidak Biasa
Misalnya, job posting ditulis dengan bahasa gaul, sindiran, atau malah pakai meme. -
Tantangan Netizen
Kadang ada pengguna Twitter yang “membongkar” lowongan kerja tidak masuk akal, lalu ribuan orang ikut mengomentari.
🔍 Contoh Kasus Nyata
1. Lowongan Kasir Bergaji Tinggi (Indonesia)
Beberapa waktu lalu, sebuah lowongan kasir dengan gaji Rp8 juta viral di Twitter. Netizen langsung heboh membandingkan dengan UMR. Ada yang kagum, ada juga yang skeptis.
Efeknya:
-
Lowongan langsung trending.
-
Banyak orang membagikan ulang ke grup WA/Telegram.
-
Perusahaan jadi sorotan publik dan diliput media.
2. Syarat Unik: Tidak Boleh Baper
Pernah viral lowongan untuk admin media sosial dengan syarat: “Harus tahan banting, tidak boleh baper, siap dimarahin bos kapan saja.”
Efeknya:
-
Lowongan ini jadi meme di Twitter.
-
Banyak yang bilang, “Ini bukan lowongan, tapi curhatan HRD.”
3. Gaji Rendah untuk Pekerjaan Berat
Lowongan kerja untuk posisi profesional (engineer, desain, IT) dengan gaji Rp2–3 juta sering viral.
Efeknya:
-
Trending karena dianggap tidak manusiawi.
-
Netizen ramai-ramai mengecam perusahaan.
Dampak Positif | Dampak Negatif |
---|---|
Brand awareness naik drastis | Reputasi perusahaan bisa rusak |
Banyak kandidat masuk cepat | Bisa banjir lamaran tidak relevan |
Media meliput gratis | Dikecam publik jika lowongan dianggap tidak adil |
Jadi bahan pembelajaran HR lain | Bisa masuk “blacklist” di mata pencari kerja |
-
Transparansi Gaji Bisa Jadi Pedang Bermata Dua
Kalau sesuai standar → diapresiasi.
Kalau jauh di bawah standar → dihujat. -
Bahasa Job Posting Harus Profesional
Humor boleh, tapi jangan sampai merendahkan calon pelamar. -
Employer Branding Penting
Sekali lowongan viral karena negatif, butuh waktu lama untuk memperbaiki citra perusahaan. -
Gunakan Viral untuk Reputasi Positif
Ada perusahaan yang sengaja bikin lowongan kreatif, lucu, tapi tetap jelas. Hasilnya: viral positif, banyak kandidat relevan.
-
Tulis gaji dengan range yang realistis.
-
Gunakan bahasa ramah tapi profesional.
-
Tambahkan keunikan brand, misalnya gaya santai tapi tetap jelas jobdesk-nya.
-
Pastikan lowongan juga diposting di website resmi, supaya terlihat kredibel.
✨ Penutup
Kasus nyata lowongan kerja yang viral di Twitter menunjukkan bahwa kekuatan netizen luar biasa. Satu posting bisa jadi bahan pembicaraan nasional.
Bagi perusahaan, ini peringatan sekaligus peluang: kalau ditulis dengan benar, lowongan bisa jadi strategi branding gratis. Tapi kalau salah langkah, siap-siap reputasi hancur di mata publik.
👉 Jadi, sebelum posting lowongan, selalu pikirkan: “Kalau ini jadi viral, apakah citra perusahaan akan naik atau jatuh?”
❓ FAQ
1. Apakah semua lowongan transparan akan viral?
Tidak. Tapi peluang engagement jauh lebih besar dibanding yang samar.
2. Bagaimana jika lowongan viral karena negatif?
Perusahaan sebaiknya segera klarifikasi, revisi lowongan, dan minta maaf jika ada kesalahan.
3. Bisa nggak bikin lowongan sengaja supaya viral?
Bisa, tapi harus hati-hati. Pastikan tetap profesional dan sesuai standar industri.