Job fair sering diasosiasikan dengan lowongan full-time—tapi belakangan banyak event (offline maupun hybrid/virtual) yang menyodorkan posisi freelance, contract, dan internship.
Buat pencari kerja—terutama mahasiswa, fresh graduate, dan pekerja kreatif—ini peluang penting yang sering terlupakan. Artikel ini kupas tuntas: kenapa mereka muncul, bagaimana menilai, dan strategi supaya kamu menangkap peluang nyata.
Table of Contents
Kenapa banyak freelance & internship muncul di job fair?
-
Kecepatan kebutuhan perusahaan. Perusahaan sering butuh tenaga jangka pendek untuk proyek, kampanye, atau peak season — lebih praktis mencari talent lewat job fair.
-
Talent pipeline untuk entry-level. Internship adalah cara murah dan efektif mencari calon pegawai tetap; job fair kampus jadi tempat ideal.
-
Employer branding & uji coba. Perusahaan bisa menilai budaya kerja dan soft-skill calon intern/freelancer langsung.
-
Akses lokal & praktis. Banyak kandidat (mahasiswa, kreator lokal) yang tidak aktif di portal profesional; job fair membuka pintu langsung.
Gambaran Perkiraan Peran & Kondisi
Kategori | Bidang umum | Durasi tipikal | Kompensasi (perkiraan) | Hiring pattern (di event) | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
Internship (entry) | Marketing, IT, HR, Finance, Ops | 1–6 bulan | Rp500.000 – Rp4.000.000/bln | Sering interview on-spot → follow-up formal | Cocok untuk mahasiswa/fresh grad |
Internship (paid project) | Content, Design, Research | 1–3 bulan | Rp1.000.000 – Rp6.000.000/bln | Tergantung proyek; bisa kontrak singkat | Bayar lebih untuk skill niche |
Freelance per-project | Desain, Video, Copy, Webdev | Per proyek (harian/mingguan) | Rp100.000 – Rp10.000.000 per proyek | Negosiasi di booth / follow-up via DM | Besar fluktuasi; pastikan scope jelas |
Freelance retainer | Social media, VA, Content | Bulanan (retainer) | Rp1.000.000 – Rp20.000.000/bln | Sering lanjut via meeting/kontrak | Retainer bagus untuk stabilitas pendapatan |
Contract / Seasonal | CS, Event staff, Fulfillment | 1–12 bulan | Upah harian / kontrak | Hiring cepat, kadang on-the-spot | Lihat klausul kontrak & outsourcing |
Catatan: angka di atas bersifat indikatif/estimasi dan bergantung industri, lokasi, pengalaman, dan negosiasi. Gunakan sebagai benchmark awal.
Pengalaman Nyata
-
Rina (mahasiswa komunikasi): datang ke job fair kampus untuk cari magang; di booth agensi kreatif ia dapat tugas trial 1 minggu — setelah trial diberi kontrak intern berbayar.
-
Fikri (freelancer video editor): tawaran datang lewat chat setelah ia menunjukkan portofolio singkat; proyek pertama bayar satu kali, lalu jadi retainer bulanan.
-
Nadia (fresh grad IT): diterima sebagai intern remote selama 3 bulan setelah interview on-spot; setelah performa baik, HR tawarkan posisi kontrak 6 bulan.
-
HR startup: mereka selalu bawa kebutuhan freelance (thumbnail, copy pendek) saat job fair karena lebih cepat dan biaya transparan dibanding agency.
Siapa Dapat Untung?
Pencari Kerja / Mahasiswa
-
Keuntungan: akses cepat ke portofolio, uji coba nyata, kesempatan full-time jika performa oke.
-
Risiko: tawaran unpaid internship, skema outsourcing yang kurang jelas, atau kontrak freelance tanpa detail scope.
Recruiter / Perusahaan
-
Keuntungan: sourcing cepat, uji kemampuan langsung, membangun pipeline entry-level.
-
Risiko: kualitas CV banyak variatif; butuh effort follow-up; risiko reputasi jika tawaran unpaid dianggap eksploitasi.
Penyelenggara Event
-
Keuntungan: event lebih inklusif & relevan; tambah value buat peserta.
-
Risiko: butuh fasilitasi ruang interview, akses virtual portfolio, dan aturan jelas soal job posting (paid vs unpaid).
Cara Menilai dan Memastikan Legitimitas Tawaran Freelance/Intern
-
Tanyakan scope kerja jelas: deliverable, deadline, revisi, tools yang dipakai.
-
Minta format kontrak sederhana: durasi, kompensasi, mekanisme pembayaran, hak cipta (untuk konten), dan terminasi.
-
Cek reputasi perekrut: bukti portofolio perusahaan/produk, testimoni, atau nama tim HR yang bisa diverifikasi.
-
Hindari unpaid yang panjang: magang singkat unpaid untuk pengalaman mungkin wajar di beberapa industri, tapi kontrak >1 bulan sebaiknya berbayar.
-
Pisahkan contoh kerja & trial: kalau diminta trial tanpa bayaran, minta scope kecil dan janjikan kompensasi kalau tugas digunakan.
Strategi Ampuh
untuk Kandidat di Job Fair (Freelance & Internship)
-
Bawa portofolio ringkas (link + QR) yang fokus ke contoh relevan.
-
Siapkan elevator pitch khusus: sebut skill utama, tools yang dikuasai, dan contoh hasil singkat.
-
Bawa template kesepakatan sederhana (1 halaman) untuk freelance: scope, fee, timeline, payment terms.
-
Siapkan rate card (range harga) untuk proyek umum — memudahkan negosiasi.
-
Konfirmasi metode pembayaran (transfer, invoice, escrow) sebelum kerja.
-
Minta kontak tertulis (email/LinkedIn) dan kirim follow-up dalam 24–48 jam.
Tips untuk Perusahaan
Mau Bawa Freelance/Intern Roles ke Job Fair
-
Cantumkan kata kunci jelas di materi: “Paid internship”, “Freelance/Project”, “Retainer possible”.
-
Sediakan trial micro-task yang berbayar untuk menilai skill.
-
Bawa template kontrak standar agar proses cepat dan profesional.
-
Pastikan penjelasan benefit (mentor, sertifikat, peluang full-time) untuk internship.
-
Siapkan ruang interview singkat dan mekanisme follow-up yang jelas.
Checklist Cepat (Kandidat)
-
CV 1 halaman + link portofolio
-
Elevator pitch 30–45 detik yang terlatih
-
Rate card / kisaran fee (freelance) atau kompensasi harapan (intern)
-
Template perjanjian sederhana (1 halaman)
-
Kartu nama / kontak digital (QR ke portfolio)
-
Notifikasi follow-up siap dikirim dalam 24 jam
FAQ
Q: Apakah internship di job fair biasanya dibayar?
A: Banyak yang dibayar, tapi ada juga yang unpaid—terutama micro-internship atau observership. Kalau durasi >1 bulan dan ada output kerja nyata, minta kompensasi wajar.
Q: Bolehkah menegosiasikan fee freelance di booth?
A: Boleh—tapi sebaiknya berikan rentang (low–high) bukan angka kaku. Gunakan contoh proyek dan durasi untuk dasar negosiasi.
Q: Kalau perusahaan minta trial gratis, apa yang harus dilakukan?
A: Tawar scope trial sekecil mungkin atau minta kompensasi nominal. Atau minta non-financial benefit (rekomendasi, portofolio credit).
Q: Bagaimana menjaga hak cipta karya freelance yang dibuat untuk perusahaan?
A: Cantumkan klausul di kontrak: siapa pemegang hak cipta setelah pembayaran, bolehkah portofolio menampilkan hasil, dan penggunaan di luar scope.
Q: Internship bisa jadi jalan ke full-time?
A: Sangat mungkin. Banyak perusahaan menawarkan posisi tetap kalau intern menunjukkan performa dan kecocokan budaya kerja.
Penutup
Freelance dan internship di job fair bukan opsi sekunder—mereka kesempatan strategis: buat portfolio, uji kemampuan, dan bangun relasi yang bisa berujung kontrak atau full-time.
Datang ke job fair dengan mindset “siap nego & profesional” dan alat yang tepat (portofolio, rate card, kontrak) akan mengubahmu dari sekadar pembagi CV menjadi kandidat yang ditargetkan dan dihargai.