Freelance & Internship di Job Fair: Bukan Cuma Full-Time

Freelance & Internship di Job Fair: Bukan Cuma Full-Time

Update 29/08/25 · Read 5 menit

Job fair sering diasosiasikan dengan lowongan full-time—tapi belakangan banyak event (offline maupun hybrid/virtual) yang menyodorkan posisi freelance, contract, dan internship.

Buat pencari kerja—terutama mahasiswa, fresh graduate, dan pekerja kreatif—ini peluang penting yang sering terlupakan. Artikel ini kupas tuntas: kenapa mereka muncul, bagaimana menilai, dan strategi supaya kamu menangkap peluang nyata.


Kenapa banyak freelance & internship muncul di job fair?

  • Kecepatan kebutuhan perusahaan. Perusahaan sering butuh tenaga jangka pendek untuk proyek, kampanye, atau peak season — lebih praktis mencari talent lewat job fair.

  • Talent pipeline untuk entry-level. Internship adalah cara murah dan efektif mencari calon pegawai tetap; job fair kampus jadi tempat ideal.

  • Employer branding & uji coba. Perusahaan bisa menilai budaya kerja dan soft-skill calon intern/freelancer langsung.

  • Akses lokal & praktis. Banyak kandidat (mahasiswa, kreator lokal) yang tidak aktif di portal profesional; job fair membuka pintu langsung.


Gambaran Perkiraan Peran & Kondisi

Kategori Bidang umum Durasi tipikal Kompensasi (perkiraan) Hiring pattern (di event) Catatan
Internship (entry) Marketing, IT, HR, Finance, Ops 1–6 bulan Rp500.000 – Rp4.000.000/bln Sering interview on-spot → follow-up formal Cocok untuk mahasiswa/fresh grad
Internship (paid project) Content, Design, Research 1–3 bulan Rp1.000.000 – Rp6.000.000/bln Tergantung proyek; bisa kontrak singkat Bayar lebih untuk skill niche
Freelance per-project Desain, Video, Copy, Webdev Per proyek (harian/mingguan) Rp100.000 – Rp10.000.000 per proyek Negosiasi di booth / follow-up via DM Besar fluktuasi; pastikan scope jelas
Freelance retainer Social media, VA, Content Bulanan (retainer) Rp1.000.000 – Rp20.000.000/bln Sering lanjut via meeting/kontrak Retainer bagus untuk stabilitas pendapatan
Contract / Seasonal CS, Event staff, Fulfillment 1–12 bulan Upah harian / kontrak Hiring cepat, kadang on-the-spot Lihat klausul kontrak & outsourcing
READ :  Bagaimana Job Fair Membantu Mengurangi Pengangguran

Catatan: angka di atas bersifat indikatif/estimasi dan bergantung industri, lokasi, pengalaman, dan negosiasi. Gunakan sebagai benchmark awal.


Pengalaman Nyata

  • Rina (mahasiswa komunikasi): datang ke job fair kampus untuk cari magang; di booth agensi kreatif ia dapat tugas trial 1 minggu — setelah trial diberi kontrak intern berbayar.

  • Fikri (freelancer video editor): tawaran datang lewat chat setelah ia menunjukkan portofolio singkat; proyek pertama bayar satu kali, lalu jadi retainer bulanan.

  • Nadia (fresh grad IT): diterima sebagai intern remote selama 3 bulan setelah interview on-spot; setelah performa baik, HR tawarkan posisi kontrak 6 bulan.

  • HR startup: mereka selalu bawa kebutuhan freelance (thumbnail, copy pendek) saat job fair karena lebih cepat dan biaya transparan dibanding agency.


Siapa Dapat Untung?

Pencari Kerja / Mahasiswa

  • Keuntungan: akses cepat ke portofolio, uji coba nyata, kesempatan full-time jika performa oke.

  • Risiko: tawaran unpaid internship, skema outsourcing yang kurang jelas, atau kontrak freelance tanpa detail scope.

Recruiter / Perusahaan

  • Keuntungan: sourcing cepat, uji kemampuan langsung, membangun pipeline entry-level.

  • Risiko: kualitas CV banyak variatif; butuh effort follow-up; risiko reputasi jika tawaran unpaid dianggap eksploitasi.

Penyelenggara Event

  • Keuntungan: event lebih inklusif & relevan; tambah value buat peserta.

  • Risiko: butuh fasilitasi ruang interview, akses virtual portfolio, dan aturan jelas soal job posting (paid vs unpaid).


Cara Menilai dan Memastikan Legitimitas Tawaran Freelance/Intern

  1. Tanyakan scope kerja jelas: deliverable, deadline, revisi, tools yang dipakai.

  2. Minta format kontrak sederhana: durasi, kompensasi, mekanisme pembayaran, hak cipta (untuk konten), dan terminasi.

  3. Cek reputasi perekrut: bukti portofolio perusahaan/produk, testimoni, atau nama tim HR yang bisa diverifikasi.

  4. Hindari unpaid yang panjang: magang singkat unpaid untuk pengalaman mungkin wajar di beberapa industri, tapi kontrak >1 bulan sebaiknya berbayar.

  5. Pisahkan contoh kerja & trial: kalau diminta trial tanpa bayaran, minta scope kecil dan janjikan kompensasi kalau tugas digunakan.

READ :  Balik Job Fair: Kenapa Banyak Orang Grogi Saat Interview On the Spot?

Strategi Ampuh

untuk Kandidat di Job Fair (Freelance & Internship)

  • Bawa portofolio ringkas (link + QR) yang fokus ke contoh relevan.

  • Siapkan elevator pitch khusus: sebut skill utama, tools yang dikuasai, dan contoh hasil singkat.

  • Bawa template kesepakatan sederhana (1 halaman) untuk freelance: scope, fee, timeline, payment terms.

  • Siapkan rate card (range harga) untuk proyek umum — memudahkan negosiasi.

  • Konfirmasi metode pembayaran (transfer, invoice, escrow) sebelum kerja.

  • Minta kontak tertulis (email/LinkedIn) dan kirim follow-up dalam 24–48 jam.


Tips untuk Perusahaan

Mau Bawa Freelance/Intern Roles ke Job Fair

  • Cantumkan kata kunci jelas di materi: “Paid internship”, “Freelance/Project”, “Retainer possible”.

  • Sediakan trial micro-task yang berbayar untuk menilai skill.

  • Bawa template kontrak standar agar proses cepat dan profesional.

  • Pastikan penjelasan benefit (mentor, sertifikat, peluang full-time) untuk internship.

  • Siapkan ruang interview singkat dan mekanisme follow-up yang jelas.


Checklist Cepat (Kandidat)

  • CV 1 halaman + link portofolio

  • Elevator pitch 30–45 detik yang terlatih

  • Rate card / kisaran fee (freelance) atau kompensasi harapan (intern)

  • Template perjanjian sederhana (1 halaman)

  • Kartu nama / kontak digital (QR ke portfolio)

  • Notifikasi follow-up siap dikirim dalam 24 jam


FAQ

Q: Apakah internship di job fair biasanya dibayar?
A: Banyak yang dibayar, tapi ada juga yang unpaid—terutama micro-internship atau observership. Kalau durasi >1 bulan dan ada output kerja nyata, minta kompensasi wajar.

Q: Bolehkah menegosiasikan fee freelance di booth?
A: Boleh—tapi sebaiknya berikan rentang (low–high) bukan angka kaku. Gunakan contoh proyek dan durasi untuk dasar negosiasi.

READ :  Apakah Job Fair Masih Relevan di Era LinkedIn & Aplikasi Online?

Q: Kalau perusahaan minta trial gratis, apa yang harus dilakukan?
A: Tawar scope trial sekecil mungkin atau minta kompensasi nominal. Atau minta non-financial benefit (rekomendasi, portofolio credit).

Q: Bagaimana menjaga hak cipta karya freelance yang dibuat untuk perusahaan?
A: Cantumkan klausul di kontrak: siapa pemegang hak cipta setelah pembayaran, bolehkah portofolio menampilkan hasil, dan penggunaan di luar scope.

Q: Internship bisa jadi jalan ke full-time?
A: Sangat mungkin. Banyak perusahaan menawarkan posisi tetap kalau intern menunjukkan performa dan kecocokan budaya kerja.


Penutup

Freelance dan internship di job fair bukan opsi sekunder—mereka kesempatan strategis: buat portfolio, uji kemampuan, dan bangun relasi yang bisa berujung kontrak atau full-time.

Datang ke job fair dengan mindset “siap nego & profesional” dan alat yang tepat (portofolio, rate card, kontrak) akan mengubahmu dari sekadar pembagi CV menjadi kandidat yang ditargetkan dan dihargai.