Bikin Akun Freelance Tapi Gak Pernah Dapat Project, Salahnya Dimana?

Update: 03 Agu 2025

Ini realita yang lebih banyak kejadian daripada yang orang akui.

  • Udah capek-capek daftar akun freelance di Fiverr, Upwork, Projects.co.id, Sribulancer, sampai Freelancer.com.
  • Udah upload foto, nulis deskripsi, pilih skill, bahkan ikut tes skill segala.

Tapi hasilnya?
Project-nya sepi. Bahkan gak ada satu pun yang ngechat.
Sampai akhirnya muncul pertanyaan klasik:

“Salah saya di mana, ya?”

Tenang bro, lo gak sendirian. Dan kita akan bahas di sini dengan jujur—tanpa teori kosong.


1. Cuma Bikin Akun Tanpa Strategi = Gak Ada Gunanya

Banyak yang pikir, “Yang penting udah daftar dulu. Nanti peluang dateng sendiri.”
Padahal, daftar akun itu baru 5% usaha.
Sisanya adalah: optimasi profil, bangun portofolio, riset market, dan kirim proposal/pitch secara aktif.

Platform freelance itu kayak pasar ramai.
Bayangin lo buka lapak di pinggir pasar, tapi gak pasang banner, gak gelar dagangan, gak manggil calon pembeli.
Ya mana mungkin laku?


2. Profil Kamu Gak Menjual

Salah satu alasan paling umum kenapa akun freelance kamu sepi: profil kamu lemah.
Coba cek poin ini:

  • Deskripsi diri kamu ngebosenin?
    Kalimat kayak “Saya siap bekerja keras dan bertanggung jawab” itu udah klise.
    Lebih baik: “Saya bantu UMKM membuat desain promosi cepat dan hemat biaya” → langsung to the point & solusi.

  • Judulnya asal-asalan?
    Judul seperti “Graphic Designer” doang udah terlalu pasaran.
    Mending: “Desain Konten Sosmed Aesthetic 1×24 Jam (UMKM & Olshop Friendly)”

  • Foto profil gak meyakinkan?
    Gak harus ganteng, tapi harus profesional dan ramah. Jangan pake selfie burem atau crop-an dari foto bareng mantan 😅


3. Gak Ada Portofolio, atau Portofolionya Salah

Portofolio itu senjata utama lo.
Masalahnya, banyak pemula yang:

  • Gak punya portofolio sama sekali

  • Atau malah upload portofolio yang gak relevan dengan jasa yang ditawarkan

Contoh:
Kamu jual jasa desain feed IG, tapi portofolionya CV, desain sertifikat, dan foto produk.
Yang ngeliat bakal bingung dan ragu.

💡 Solusi:

Bikin portofolio sendiri walau belum ada klien.
Desain 3–5 contoh yang sesuai jasa yang kamu jual, dan tampilkan seolah itu proyek nyata.

Banyak freelancer sukses yang awalnya bikin portofolio fiktif, tapi tetap niat dan rapi. Klien gak peduli siapa yang pesen, yang penting hasilnya bisa mereka bayangin.


4. Gak Pernah Aktif Nyari Project, Nunggu Disamperin

Platform kayak Fiverr itu memang klien yang datangin kita. Tapi di awal-awal, jangan cuma nunggu.

  • Di Fiverr: manfaatin fitur “buyer request” atau ranking naik dengan terus aktif login dan update gig.

  • Di Upwork: kamu harus kirim proposal terus, bahkan 20x pun gak masalah.

  • Di Projects.co.id: jangan malas apply meski budget kecil, karena ini buat track record dulu.

Jangan nunggu sempurna baru gerak. Gerak dulu, baru nanti bisa ningkatin.


5. Gak Paham Target Market Sendiri

Kadang kita terlalu fokus jual “skill”, tapi lupa siapa yang butuh skill itu?

Misal:

Kamu jual jasa translate Inggris ke Indonesia.
Tapi kamu gak spesifikin apakah untuk mahasiswa? Dokumen legal? Web bisnis?

Semakin spesifik, semakin dipercaya.
Dan kalau kamu ngerti siapa targetnya, kamu bisa bikin deskripsi, portofolio, bahkan harga yang lebih pas.


6. Bahasa Proposal yang Kaku dan Ketinggian Levelnya

Banyak pemula yang salah nulis proposal/pitch.
Entah terlalu kaku kayak surat lamaran CPNS, atau terlalu “tinggi” sampe kayak ngajarin klien.

Contoh buruk:

“Dengan pengalaman saya sebagai desainer grafis selama 5 tahun, saya yakin mampu menyelesaikan pekerjaan Anda dengan baik.”

Contoh yang lebih “kena”:

“Saya pernah bantu 3 brand lokal bikin konten promosi di Instagram. Kalau kamu butuh feed yang rapi & catchy, saya bisa bantuin mulai hari ini.”

Simple, gak pamer, tapi menjawab kebutuhan.


7. Terlalu Takut Pasang Harga Awal Murah

Di awal karir freelance, reputasi lebih penting daripada untung.

Iya bro, kadang harus dibela-belain dapet project murah dulu, asal:

  • Bisa masuk portofolio

  • Bisa dapet testimoni

  • Bisa dapet rating positif

Setelah itu baru naikkan harga pelan-pelan.

Bukan berarti lo selamanya kerja murah. Tapi ini investasi reputasi.


8. Gak Konsisten

Ini poin pamungkas, bro.
Banyak akun freelance yang sepi bukan karena jelek, tapi karena ditinggalin.
Seminggu pertama rajin login, minggu kedua udah lupa password.
Padahal di dunia freelance, yang menang itu yang konsisten hadir.

Algoritma di platform juga begitu. Mereka lebih suka nunjukin profil yang sering aktif, sering diupdate, dan sering dapet respons bagus.


Penutup: Seringkali Bukan Kamu yang Gagal, Tapi Strategimu yang Salah

Lo bukan gak layak dapet project. Tapi mungkin:

  • Lo belum tahu cara tampil beda

  • Belum ngerti kebutuhan klien

  • Belum aktif nyari

  • Atau… baru nyoba seminggu tapi pengen hasil setahun

Freelance itu kayak dagang.
Kalau belum ada yang beli, bukan berarti barangmu jelek.
Mungkin belum ada yang liat, atau lo naruhnya di tempat yang salah.

Jadi, coba evaluasi profil kamu, portofolio kamu, dan cara kamu cari kerjaan.
Karena semua bisa dapet project—asal ngerti cara mainnya.

0 0 votes
Article Rating
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments