Node.js telah menjadi salah satu platform paling populer untuk membangun aplikasi backend modern, mulai dari API server hingga aplikasi real-time.
Kekuatan utamanya terletak pada event-driven architecture dan non-blocking I/O, memungkinkan server menangani ribuan request bersamaan dengan sangat efisien.
Namun, ada satu fakta penting: Node.js secara default hanya berjalan single-threaded, yang dapat menjadi hambatan pada server modern dengan banyak core CPU. Artikel ini akan membahas masalah yang muncul akibat single-threaded dan solusi untuk memaksimalkan performa multi-core.
Contents
Node.js Single-Threaded: Apa Artinya?
Node.js berjalan di satu thread utama yang disebut event loop. Semua kode JavaScript dijalankan di thread ini, sementara operasi I/O (database, file, network) dijalankan secara asynchronous sehingga tidak memblokir thread utama.
Kelebihan:
-
Event loop menjaga server tetap responsif untuk ribuan request secara simultan.
-
Non-blocking I/O menghemat resource dibanding server multi-thread tradisional.
Kekurangan:
-
Hanya satu core CPU digunakan.
-
Operasi CPU-intensive (misal image/video processing, AI inference) akan memblokir event loop.
-
Skalabilitas terbatas jika server harus menangani banyak request berat secara bersamaan.
Masalah Umum Node.js Single-Threaded
Masalah | Dampak |
---|---|
Single-threaded | Hanya satu core CPU digunakan, resource server tidak optimal |
CPU-intensive task | Event loop terblokir → request client lain tertunda, latency meningkat |
Ribuan request simultan | Bottleneck muncul pada high-load server, terutama realtime apps |
Realtime multi-client | Tanpa load balancing, server single-threaded sulit handle banyak koneksi bersamaan |
Solusi: Memanfaatkan Multi-Core dan Mempercepat Node.js
a. Cluster Module (Bawaan Node.js)
Cluster module memungkinkan kita fork beberapa instance Node.js yang masing-masing berjalan di core berbeda. Master process akan mendistribusikan request ke semua worker.
Kelebihan: Full control, bawaan Node.js, bisa customize worker.
Kekurangan: Setup manual, harus monitor sendiri.
b. Process Manager: PM2
PM2 adalah process manager populer yang memudahkan deployment production Node.js.
Fitur utama PM2:
-
Cluster mode → fork aplikasi sesuai jumlah core CPU secara otomatis
-
Auto-restart → aplikasi crash otomatis di-restart
-
Monitoring → CPU, memory, status process realtime
-
Log management & watch & reload → memudahkan maintenance
Contoh jalankan aplikasi Node.js di cluster mode dengan PM2:
Kelebihan: Mudah setup, load balancing otomatis, auto-restart, monitoring lengkap.
Kekurangan: Menambah layer konfigurasi tambahan.
c. Worker Threads
Untuk CPU-intensive tasks, gunakan worker threads agar tidak memblokir event loop utama.
-
Cocok untuk task seperti image/video processing, AI, komputasi berat.
-
Memisahkan komputasi ke thread lain → event loop utama tetap responsif.
d. Tips Tambahan untuk Realtime Apps
-
Gunakan rate-limit dan batch processing untuk ribuan client simultan
-
Implementasikan auto-disconnect idle client → menghindari akun hantu
-
Gabungkan PM2 + Cluster + Worker Threads untuk memaksimalkan performa multi-core
Kesimpulan
-
Node.js single-threaded → sangat efisien untuk I/O-bound apps, API server, realtime server
-
Masalah muncul saat CPU-intensive tasks atau ingin memanfaatkan multi-core
-
Solusi:
-
Cluster module → fork process manual, full control
-
PM2 → process manager, cluster otomatis, monitoring, auto-restart
-
Worker Threads → handle task CPU-heavy tanpa blocking event loop
-
✅ Dengan kombinasi ini, Node.js tetap scalable, realtime, dan responsif, bahkan pada server modern multi-core dengan ribuan koneksi.
FAQs
1️⃣ Apa itu Node.js single-threaded?
Node.js dijalankan dalam satu thread utama yang disebut event loop. Semua eksekusi kode JavaScript terjadi di thread ini, sementara operasi I/O dijalankan secara asynchronous.
2️⃣ Apakah Node.js tidak bisa memanfaatkan banyak core CPU?
Secara default hanya satu core yang digunakan. Untuk memanfaatkan semua core, perlu menggunakan Cluster Module atau Process Manager seperti PM2.
3️⃣ Apa masalah utama Node.js single-threaded?
-
CPU-intensive task → memblokir event loop, membuat server lambat.
-
Load tinggi → ribuan request bersamaan bisa bottleneck karena hanya satu core.
-
Skalabilitas terbatas tanpa cluster atau multi-process.
4️⃣ Apa itu Cluster Module?
Cluster Module adalah modul bawaan Node.js untuk menjalankan beberapa instance Node.js sesuai jumlah core CPU. Master process mendistribusikan request ke worker process.
5️⃣ Apa itu PM2 dan kenapa digunakan?
PM2 adalah process manager Node.js:
-
Menjalankan aplikasi di cluster mode otomatis
-
Monitoring CPU, memory, dan status process
-
Auto-restart jika crash
-
Memudahkan deployment production
6️⃣ Apa bedanya Cluster Module dan PM2?
Cluster Module | PM2 |
---|---|
Bawaan Node.js, full control | Perlu instalasi npm global, otomatis load balancing |
Setup manual, harus monitor sendiri | Monitoring, log, auto-restart, watch file tersedia |
Worker process dijalankan manual | Fork instance sesuai core secara otomatis |
7️⃣ Apa itu Worker Threads dan kapan digunakan?
Worker Threads adalah thread terpisah untuk CPU-intensive task sehingga event loop utama tetap responsif.
Contoh: image/video processing, AI computation, komputasi berat.
8️⃣ Apakah EventEmitter bisa digunakan untuk realtime 2 arah?
Tidak cukup. EventEmitter hanya untuk event internal server. Untuk realtime 2 arah antara server ↔ client, perlu WebSocket atau Socket.io.
9️⃣ Bagaimana cara menangani ribuan client realtime tanpa blocking?
-
Gunakan Cluster / PM2 untuk multi-core
-
Gunakan Worker Threads untuk task CPU-heavy
-
Terapkan rate-limit, batch processing, dan auto-disconnect idle client
-
Pastikan operasi DB bersifat async
🔟 Tips Praktis untuk Node.js Production Realtime
-
Gunakan PM2 cluster mode (-i max) untuk otomatis fork sesuai core
-
Pisahkan CPU-intensive task ke worker threads
-
Monitor CPU, memory, dan connection count
-
Hindari memanggil DB query synchronous di loop → gunakan async + batch