Ikut job fair itu seru banget. Ketemu banyak perusahaan, ngobrol sama HRD, sampai dapat kartu nama HR yang bikin deg-degan. Tapi… habis pulang dari job fair, sering bingung: “Apa langkah selanjutnya?”
Jawabannya simpel: follow up.
Ini langkah yang sering diremehin, padahal justru jadi pembeda antara kandidat yang “hilang di keramaian” dan kandidat yang dilirik HRD.
Nah, di artikel ini gue bahas tuntas: kapan follow up, lewat apa, contoh pesannya, sampai kesalahan umum yang harus dihindari.
Table of Contents
Kenapa Follow Up Setelah Job Fair Penting?
-
Nunjukin antusiasme & keseriusan. HR bakal mikir: “Oke, anak ini serius.”
-
Bikin kamu diingat. Bayangin HRD ketemu ratusan pelamar. Follow up bisa bikin nama kamu ke-highlight lagi.
-
Ngasih kesempatan buat nambah info. Misalnya kasih link portofolio atau sertifikat yang belum sempat dibahas di booth.
Jadwal Follow Up Job Fair yang Ideal
Biar lebih gampang, gue bikinin tabel singkat:
Waktu | Cara | Tujuan | Contoh Aksi |
---|---|---|---|
0–24 jam | Email singkat + LinkedIn | Ucapin terima kasih, sekalian connect | Kirim pesan: “Halo Bu, makasih udah ngobrol di Job Fair X” |
2–3 hari | Email detail | Lampirkan CV + portofolio | Subjek: “Lamaran Posisi Admin — Job Fair X” |
1 minggu | Email / DM LinkedIn | Follow up sopan | “Halo Pak, saya mau konfirmasi terkait lamaran posisi…” |
2 minggu | Email terakhir | Nutup loop / minta feedback | “Terima kasih sudah meluangkan waktu, saya tunggu update-nya.” |
Cara Follow Up Setelah Job Fair (Step by Step)
1. Langsung Simpan Kontak HRD
-
Catat nama + posisi HR di booth.
-
Minta LinkedIn atau kartu nama.
-
Jangan lupa bilang: “Boleh saya follow up via email/LinkedIn ya Bu/Pak?”
2. Kirim Terima Kasih Dalam 24 Jam
-
LinkedIn: kirim koneksi + pesan singkat.
-
Email: subjek jelas, ucapan terima kasih, lampirkan CV kalau diminta.
Contoh:
Subject: Terima Kasih — [Nama] (Job Fair [Nama Event])
Halo Bu [Nama], terima kasih sudah ngobrol di Job Fair [Nama Event]. Saya [Nama], tertarik posisi [Posisi]. Saya sudah lampirkan CV singkat, semoga bisa jadi bahan pertimbangan.
3. Follow Up Detail (2–3 Hari)
Kalau belum ada kabar, kirim email lebih lengkap: pengalaman relevan, portofolio, dan tanya langkah selanjutnya.
4. Follow Up Ringan (1 Minggu)
Masih belum ada respon? Kirim pesan singkat aja, jangan spam.
Contoh:
“Halo Pak [Nama], saya [Nama] — follow up lamaran posisi [Posisi] dari Job Fair [Nama Event]. Mohon info kalau ada update ya, terima kasih banyak.”
5. Last Call (2 Minggu)
Kalau masih hening, kirim email terakhir. Tutup dengan sopan + ucapin terima kasih. Kalau belum rezeki, at least HR masih ingat nama kamu untuk kesempatan lain.
Checklist Sebelum Kirim Follow Up
✅ Nama HR + perusahaan benar
✅ Subjek email singkat & jelas
✅ CV PDF rapi (nama file: CV_Nama_Posisi.pdf)
✅ Personal, jangan copy-paste template generik
✅ Bahasa sopan tapi nggak kaku
Dari Kacamata HRD
Gue pernah ngobrol sama temen yang kerja di HR. Katanya, follow up itu justru membantu HR buat ingat kandidat.
Tapi… mereka juga paling males kalau:
-
Email sama persis dengan 50 kandidat lain (template generik).
-
Follow up tiap hari (spam).
-
Subjek email nggak jelas (“Lamaran nih Bu”).
Jadi intinya: proaktif oke, ngeganggu jangan.
Pengalaman Nyata
Kasus 1: Fresh Graduate Cepat Tanggap
-
Ikut job fair, 6 jam kemudian langsung email terima kasih + CV + link portofolio.
-
Hasil: dipanggil interview seminggu kemudian.
Kasus 2: Pelamar “Spam Massal”
-
Kirim email tanpa subjek jelas, CC ke banyak perusahaan sekaligus.
-
Hasil: masuk folder spam.
Pelajaran: yang pertama diingat, yang kedua dilupakan.
Do’s & Don’ts Follow Up Job Fair
Do’s:
-
Kirim email max 24 jam setelah event.
-
Personalisasi pesan (sebut nama HR/posisi).
-
Gunakan LinkedIn buat koneksi jangka panjang.
Don’ts:
-
Jangan kirim lebih dari 3 follow up.
-
Jangan pakai email alay (kayak ganteng123).
-
Jangan lampirin file 10MB tanpa izin.
FAQ
1. Berapa kali follow up yang ideal?
2–3 kali sudah cukup. Setelah itu biarkan HR yang ambil keputusan.
2. Bolehkah follow up lewat WhatsApp?
Boleh kalau HR sendiri yang kasih nomor dan izinkan. Kalau enggak, jangan.
3. Kalau nggak punya kartu nama HR?
Cari di LinkedIn pakai nama perusahaan, atau email ke alamat HR umum perusahaan.
4. Kapan paling cepat HR biasanya balas?
Biasanya 1–2 minggu. Jadi sabar, jangan tiap hari ngecek email.
5. Perlu lampirin portofolio nggak?
Kalau posisi kreatif/teknis: wajib. Kalau posisi umum (admin, sales), cukup CV.
Penutup
Follow up setelah job fair itu bukan basa-basi. Justru di sinilah kamu bisa nunjukin keseriusan dan profesionalisme.
Kuncinya: cepat, personal, sopan, rapi.
Jangan sampai usaha datang ke job fair sia-sia cuma karena nggak follow up.