Cara Riset Keyword untuk Pemula: Panduan Praktis dan Efektif

Cara Riset Keyword untuk Pemula: Panduan Praktis dan Efektif

Update 06/08/25 · read 4 menit

SEOsatu – Jika Anda baru memulai blog atau situs web, memahami konsep dan metode riset keyword (kata kunci) adalah langkah fundamental dalam membangun strategi SEO yang berkelanjutan.

Keyword adalah jembatan antara konten Anda dan audiens yang mencarinya melalui mesin pencari seperti Google.

Artikel ini akan membahas secara lebih mendalam bagaimana melakukan riset keyword secara tepat dan strategis, khususnya untuk pemula.

Apa Itu Keyword?

Keyword adalah kata atau frasa yang diketik oleh pengguna di mesin pencari untuk menemukan informasi. Misalnya:

  • “cara menurunkan berat badan”
  • “resep nasi goreng tanpa minyak”
  • “laptop terbaik untuk desain grafis di bawah 10 juta”
READ :  Cara Membuat Konten Pilar dari Hasil Riset Keyword

Dengan memahami keyword yang digunakan audiens, Anda dapat menyusun konten yang relevan, terarah, dan memiliki peluang besar untuk muncul di hasil pencarian.

Mengapa Riset Keyword Itu Esensial?

Menulis tanpa riset keyword seperti menembak target dalam gelap. Meskipun artikel Anda informatif, jika tidak sesuai dengan apa yang dicari pengguna, maka potensi trafik akan sangat minim. Riset keyword berfungsi untuk:

  • Mengidentifikasi permintaan pasar berdasarkan data pencarian
  • Menentukan topik prioritas untuk ditulis
  • Meningkatkan peluang ranking di halaman pertama Google
  • Menghindari topik yang terlalu kompetitif atau tidak relevan

Jenis-jenis Keyword dan Peranannya

Sebelum melakukan riset, penting untuk memahami tipe keyword yang berbeda:

1. Short-tail keyword

Biasanya terdiri dari 1–2 kata (contoh: “hosting murah”).

  • Volume pencarian tinggi
  • Persaingan sangat ketat
  • Kurang spesifik

2. Long-tail keyword

Lebih panjang dan spesifik (contoh: “rekomendasi hosting murah untuk blog WordPress pemula”).

  • Volume lebih rendah
  • Persaingan lebih rendah
  • Konversi lebih tinggi karena niat pencarian lebih jelas

3. LSI (Latent Semantic Indexing) keyword

Keyword yang secara konseptual terkait dengan topik utama. Contoh untuk keyword utama “diet keto”:

  • “karbohidrat dalam diet keto”
  • “resep keto sederhana”
  • “efek samping diet keto”

Menambahkan LSI keyword membuat konten Anda terlihat lebih lengkap di mata Google.

Tools Riset Keyword Gratis dan Efektif

Berikut alat bantu yang dapat digunakan:

1. Google Autocomplete & People Also Ask

  • Ketik kata kunci dan lihat saran yang muncul secara otomatis.
  • Cek bagian “Orang juga bertanya” untuk pertanyaan turunan.
READ :  Cara kerja SEO ? Indeks, Perayapan + Peringkat Mesin Pencari

2. Ubersuggest (https://neilpatel.com/ubersuggest)

  • Menyediakan data volume pencarian, SEO difficulty, dan ide konten.

3. Google Trends (https://trends.google.com)

  • Berguna untuk menganalisis tren naik-turun keyword dari waktu ke waktu.

4. AnswerThePublic (https://answerthepublic.com)

  • Memberikan visual pertanyaan yang sering ditanyakan pengguna berdasarkan keyword tertentu.

5. Keyword Surfer (ekstensi Chrome)

  • Menampilkan estimasi volume pencarian langsung di hasil pencarian Google.

Proses Riset Keyword Langkah demi Langkah

Langkah 1: Pahami Target Audiens

Sebelum mencari keyword, identifikasi siapa target pembaca Anda. Misalnya:

  • Mahasiswa
  • Ibu rumah tangga
  • Freelancer pemula Setiap segmen memiliki kebutuhan pencarian yang berbeda.

Langkah 2: Buat Daftar Topik Utama

Tuliskan 5–10 topik utama yang ingin Anda bahas di blog Anda. Contoh untuk niche “freelance”:

  • Cara mencari klien
  • Template CV freelance
  • Tips negosiasi harga

Langkah 3: Kembangkan Ide Keyword

Gunakan tools seperti Google Suggest, Ubersuggest, atau AnswerThePublic untuk menemukan varian keyword dari topik utama.

Contoh: Topik: “cara mencari klien” Keyword turunan:

  • cara mencari klien di LinkedIn
  • cara mendapatkan klien luar negeri
  • tips freelance untuk pemula

Langkah 4: Cek Volume dan Persaingan

Masukkan keyword ke dalam Ubersuggest:

  • Perhatikan “Search Volume” (jumlah pencarian bulanan)
  • Perhatikan “SEO Difficulty” (tingkat kesulitan SEO)
  • Pilih keyword dengan volume 300–3.000 pencarian/bulan dan tingkat kesulitan di bawah 40 untuk pemula

Langkah 5: Kelompokkan Keyword

Buat 3 jenis keyword:

  • Keyword utama (primary keyword)
  • Keyword pendukung (secondary keyword)
  • Keyword LSI
READ :  SEO Teknikal: Apa yang Harus Diperiksa di Website?

Gunakan keyword utama di judul, URL, paragraf pertama, dan heading. Keyword pendukung dan LSI dapat disisipkan secara alami dalam isi konten.

Langkah 6: Analisis Kompetitor

Cari keyword di Google, lalu:

  • Lihat siapa saja yang muncul di halaman 1
  • Periksa jenis kontennya (artikel, video, forum, marketplace)
  • Lihat apakah ada blog pribadi atau website kecil yang bisa Anda saingi

Jika semua hasil berasal dari website besar dan konten sangat komprehensif, pertimbangkan untuk memodifikasi keyword agar lebih spesifik.

Kesalahan yang Harus Dihindari

  • Menargetkan keyword dengan volume tinggi tanpa memperhatikan kompetisi
  • Mengabaikan maksud pencarian (search intent)
  • Menggunakan terlalu banyak keyword dalam satu artikel
  • Tidak memantau hasil dan melakukan optimasi ulang

Tips Tambahan untuk Pemula

  • Gunakan spreadsheet untuk mencatat dan mengelompokkan keyword
  • Simpan hasil riset Anda dan gunakan sebagai kalender editorial
  • Lakukan evaluasi performa keyword setiap 1–2 bulan sekali

Kesimpulan

Riset keyword bukan hanya soal menemukan kata yang sering dicari, tetapi soal memahami kebutuhan audiens dan menciptakan konten yang benar-benar relevan. Dengan pendekatan yang sistematis, bahkan pemula pun bisa menyusun strategi SEO yang efektif.

Mulailah dari yang sederhana: pahami siapa pembaca Anda, temukan apa yang mereka cari, dan sediakan jawabannya dalam bentuk konten berkualitas.