Pernah ngerasa gak sih…
Udah kirim puluhan CV, tapi gak ada satu pun panggilan interview?
Mulai mikir, “Apa HRD-nya gak buka email ya?”
Padahal… bisa jadi masalahnya bukan di HRD, tapi CV kamu sendiri.
Ingat, HRD itu tiap hari bisa nerima ratusan CV. Kalo CV kamu gak ‘nendang’ dari detik pertama, ya siap-siap tenggelam di antara tumpukan.
Nah, di artikel ini aku akan kasih strategi gas pol biar CV kamu gak cuma dilirik HRD, tapi juga langsung dilanjutin ke tahap interview. Gas!
Table of Contents
- 1 1. Opening Harus Kuat: Profil Singkat yang Menjual
- 2 2. Pakai Format yang Bersih, Rapi, dan Gampang Dipindai
- 3 3. Sesuaikan CV dengan Pekerjaan yang Dilamar (Custom Bro, Jangan Seragam)
- 4 4. Tunjukkan Pencapaian, Bukan Cuma Tugas
- 5 5. Highlight Skill yang Paling Relevan
- 6 6. Jangan Lupa Link Portofolio atau LinkedIn
- 7 7. Proofread! Jangan Kasih CV dengan Typo
- 8 8. Email Lamaran Juga Harus Proper
- 9 Bonus: Hindari Hal-Hal Ini di CV
- 10 Kesimpulan: Biar CV Kamu Dilirik HRD, Pastikan…
1. Opening Harus Kuat: Profil Singkat yang Menjual
Bagian “profil” atau “summary” di CV itu ibarat “headline berita”.
Kalau gak menarik, HRD gak bakal tertarik baca lanjut.
Contoh yang lemah:
“Saya adalah lulusan Teknik Informatika yang mencari pekerjaan.”
Bro, semua orang juga begitu. Gak spesial.
Contoh yang kuat:
“Lulusan Teknik Informatika dengan pengalaman magang sebagai Web Developer di startup, terbiasa kerja dengan deadline ketat, serta paham teknologi backend & frontend.”
Langsung kasih value dan keunggulan kamu di 2–3 kalimat pertama.
2. Pakai Format yang Bersih, Rapi, dan Gampang Dipindai
HRD gak punya waktu buat nebak-nebak isi CV kamu.
Jangan bikin mereka pusing. Hindari desain yang ribet dan warna yang norak.
Gunakan struktur:
-
Nama & Kontak
-
Profil Singkat
-
Skill Inti
-
Pengalaman Kerja/Magang
-
Pendidikan
-
Sertifikasi/Training
-
Link Portofolio/LinkedIn (kalau ada)
🎯 Idealnya: 1 halaman (fresh graduate), maksimal 2 halaman untuk yang udah berpengalaman.
3. Sesuaikan CV dengan Pekerjaan yang Dilamar (Custom Bro, Jangan Seragam)
Salah satu kesalahan umum: satu CV untuk semua lowongan.
Padahal tiap posisi itu beda. HRD bisa langsung tahu kalau kamu asal kirim tanpa menyesuaikan.
Solusi:
-
Baca deskripsi pekerjaan
-
Temukan keyword penting (misalnya: “social media”, “copywriting”, “UI design”)
-
Masukkan keyword itu ke CV kamu
Contoh:
Lowongan minta pengalaman “menjalankan iklan Facebook Ads”
➡ CV kamu wajib tulis: “Mengelola kampanye Facebook Ads dengan ROI +35%”
4. Tunjukkan Pencapaian, Bukan Cuma Tugas
Banyak orang nulis di pengalaman kerja:
“Bertanggung jawab atas social media perusahaan.”
Itu terlalu umum.
Tulis kayak gini:
“Meningkatkan follower Instagram brand dari 2.000 menjadi 10.000 dalam 4 bulan melalui konten interaktif & paid ads.”
HRD suka angka & hasil nyata. Itu bukti kamu punya value.
5. Highlight Skill yang Paling Relevan
Jangan cuma nyebut “Komunikasi, Leadership, Teamwork”. Itu udah terlalu pasaran.
Tunjukin kombinasi hard skill + soft skill yang relevan.
Contoh:
-
Canva, Copywriting, Facebook Ads
-
Time Management, Negotiation, Public Speaking
Kalau kamu apply posisi digital, tambahkan tools yang kamu kuasai:
Google Analytics, Figma, Notion, Slack, Trello
6. Jangan Lupa Link Portofolio atau LinkedIn
Kalau kamu punya karya, tulis link-nya.
Misal:
-
Behance (untuk desainer)
-
GitHub (untuk programmer)
-
Google Drive (untuk copywriter atau jurnalis)
-
LinkedIn (wajib update ya bro)
⚠ Jangan kirim CV doang. Buat HRD bisa “klik dan lihat” hasil kerja kamu.
7. Proofread! Jangan Kasih CV dengan Typo
Ini sepele, tapi penting banget.
CV typo itu langsung bikin kamu dicoret karena kesannya gak teliti.
Solusi:
-
Baca ulang perlahan
-
Gunakan tools kayak Grammarly (buat yang Bahasa Inggris)
-
Minta orang lain buat review
8. Email Lamaran Juga Harus Proper
Kadang, CV kamu udah bagus… tapi cara kirimnya asal-asalan.
Contoh yang jelek:
Subject: CV saya
Isi email: Nih CV saya pak.
Waduh.
Contoh yang proper:
Subject: Lamaran untuk Posisi Social Media Specialist – [Nama Kamu]
Isi email:Dengan hormat,
Saya tertarik melamar posisi Social Media Specialist di [nama perusahaan].
CV dan portofolio saya terlampir. Saya siap untuk interview kapan saja.
Terima kasih atas perhatiannya.
Bonus: Hindari Hal-Hal Ini di CV
❌ Foto selfie
❌ Cantumkan umur/berat/tinggi kecuali diminta
❌ Hobi yang gak relevan (“makan, tidur, rebahan”)
❌ CV lebih dari 2 halaman
❌ Format doc yang berantakan (pakai PDF bro!)
Kesimpulan: Biar CV Kamu Dilirik HRD, Pastikan…
✅ Tampil profesional dan ringkas
✅ Relevan sama lowongan
✅ Ada pencapaian konkret
✅ Bebas typo
✅ Sertakan link portofolio kalau bisa
Kalau kamu serius pengen kerja (apalagi remote), CV adalah senjata utama. Perbaiki dulu di sini sebelum nyalahin nasib atau HRD.