Wawancara kerja bukan hanya soal jawaban verbal. Tim HR juga memperhatikan bahasa tubuh untuk menilai sikap, rasa percaya diri, dan kesesuaian karakter kandidat.
Di Fore Coffee, gestur sederhana bisa menjadi penentu apakah seorang pelamar layak lolos ke tahap berikutnya.
Daftar ISI
Pentingnya Bahasa Tubuh dalam Wawancara
Bahasa tubuh adalah bentuk komunikasi nonverbal yang sering kali berbicara lebih jujur daripada kata-kata. HR memerhatikan postur, ekspresi wajah, hingga cara berjabat tangan untuk menilai keaslian dan kepribadian pelamar.
Gestur yang Memberi Kesan Positif
Beberapa bahasa tubuh yang biasanya memberi nilai tambah di mata HR:
-
Senyum natural: memberi kesan ramah dan mudah beradaptasi.
-
Tatapan mata stabil: menunjukkan kepercayaan diri tanpa terkesan menantang.
-
Jabat tangan yang mantap: menandakan sikap profesional dan yakin pada diri sendiri.
-
Postur duduk tegak: memberi sinyal keseriusan dan kesiapan.
-
Gerakan tangan wajar: membantu menjelaskan tanpa berlebihan.
Gestur yang Sebaiknya Dihindari
Ada pula kebiasaan yang justru memberi kesan negatif:
-
Menyilangkan tangan: terkesan defensif atau menutup diri.
-
Tatapan mata ke bawah terus-menerus: dianggap tidak percaya diri.
-
Terlalu sering memainkan rambut atau pulpen: bisa terbaca sebagai gugup.
-
Duduk terlalu santai atau membungkuk: dinilai tidak serius.
Cara Melatih Bahasa Tubuh
Agar lebih siap menghadapi wawancara, kandidat bisa melatih diri dengan:
-
Berlatih di depan cermin untuk mengamati ekspresi wajah.
-
Simulasi interview dengan teman agar terbiasa menjawab sambil menjaga postur.
-
Mengatur napas agar lebih tenang sehingga bahasa tubuh tidak tampak tegang.
-
Menonton rekaman wawancara profesional sebagai referensi.
Pengalaman Kandidat
Seorang pelamar barista pernah berbagi bahwa ia awalnya gugup sehingga banyak menunduk. Setelah diberi masukan oleh HR, ia mencoba memperbaiki sikap tubuh di kesempatan kedua. Hasilnya, ia lebih percaya diri dan akhirnya diterima bekerja.
FAQ
Apakah bahasa tubuh lebih penting daripada jawaban?
Keduanya penting. Bahasa tubuh mendukung isi jawaban agar lebih meyakinkan.
Bagaimana jika gugup saat wawancara?
HR bisa memahami, tetapi sebisa mungkin tunjukkan usaha untuk tetap fokus dan positif.
Apakah senyum harus terus-menerus?
Tidak. Senyum sewajarnya saat membuka dan menutup percakapan sudah cukup.
Apakah cara berpakaian juga bagian dari bahasa tubuh?
Ya, penampilan memberi kesan pertama yang memengaruhi interpretasi HR.
Penutup
Bahasa tubuh adalah faktor penting dalam wawancara di Fore Coffee. Dengan gestur yang tepat, pelamar bisa terlihat lebih percaya diri, ramah, dan profesional. Persiapan sederhana seperti menjaga postur, tatapan mata, serta senyum tulus dapat menjadi pembeda yang membantu kandidat lolos seleksi.