Di era digital, rekam jejak online menjadi salah satu faktor penilaian dalam proses rekrutmen. Tim HR tidak hanya mengandalkan CV dan wawancara, tetapi juga melirik akun media sosial pelamar untuk melihat sisi lain dari kepribadian dan kebiasaannya.
Daftar ISI
Mengapa Media Sosial Jadi Pertimbangan
Media sosial dianggap sebagai cerminan nyata dari diri seseorang di luar dunia kerja. Dari sana, HR bisa menilai apakah seorang kandidat punya sikap yang sesuai dengan budaya perusahaan.
Hal yang Diperhatikan HR
Beberapa aspek yang biasanya menjadi sorotan antara lain:
-
Gaya komunikasi: apakah pelamar terbiasa menggunakan bahasa positif atau justru sering menuliskan komentar kasar.
-
Konsistensi identitas: kesesuaian nama, pengalaman, dan aktivitas dengan yang tertera di CV.
-
Jejak digital: postingan terkait isu sensitif, ujaran kebencian, atau konten yang merugikan reputasi.
-
Aktivitas profesional: keterlibatan di komunitas, pelatihan, atau postingan yang menunjukkan minat terhadap dunia kerja.
Dampak Positif & Negatif
-
Dampak positif: akun yang rapi dan profesional memberi kesan pelamar serius dan berintegritas.
-
Dampak negatif: postingan yang kontroversial bisa menurunkan peluang meskipun kandidat memiliki kemampuan teknis yang baik.
Tips Menjaga Media Sosial
-
Gunakan bahasa yang sopan dalam setiap unggahan.
-
Pisahkan akun pribadi dan profesional jika diperlukan.
-
Kurasi konten lama yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.
-
Bagikan hal-hal positif seperti kegiatan belajar, prestasi, atau kontribusi sosial.
Pengalaman Kandidat
Ada pelamar yang hampir ditolak karena HR menemukan komentar negatif di akun pribadinya. Namun, setelah ia menjelaskan dan menunjukkan perubahan sikap, kesempatan kedua diberikan. Hal ini menjadi pelajaran bahwa jejak digital punya pengaruh besar.
FAQ
Apakah HR selalu mengecek media sosial semua kandidat?
Tidak selalu, tetapi hal ini cukup sering dilakukan terutama untuk posisi yang berhubungan dengan pelayanan publik.
Apakah akun yang diprivat aman dari penilaian HR?
Lebih aman, tetapi HR tetap bisa menilai dari foto profil, bio, dan jaringan yang terlihat.
Apakah wajib punya akun LinkedIn?
Tidak wajib, namun sangat disarankan untuk memberi kesan profesional.
Apakah postingan lama bisa memengaruhi peluang diterima?
Ya, terutama jika mengandung ujaran kebencian atau konten negatif yang bertentangan dengan nilai perusahaan.
Penutup
Media sosial kini menjadi bagian penting dari proses rekrutmen. HR melihatnya sebagai jendela untuk mengenal kepribadian kandidat lebih dalam. Dengan menjaga rekam jejak digital tetap positif, pelamar bisa meningkatkan peluang diterima bekerja.