Cerita “Sehari Jadi Barista Fore Coffee”

Published 06/09/25 · Read 3 menit

Bekerja di kedai kopi bukan sekadar meracik minuman. Ada cerita menarik di balik apron yang dipakai barista setiap hari. Berikut gambaran sehari penuh menjadi barista Fore Coffee, mulai dari persiapan pagi hingga menutup toko.


Awal Hari: Persiapan Sebelum Buka

Pagi dimulai dengan briefing singkat bersama tim. Semua staf membagi tugas: ada yang menyiapkan mesin espresso, ada yang mengecek stok susu, ada pula yang menata area kasir. Setelah itu, mesin kopi dipanaskan, grinder disetel, dan bahan baku diperiksa ulang.

Meski terlihat sederhana, tahap awal ini sangat penting. Kesalahan kecil, seperti salah setting grinder, bisa memengaruhi rasa kopi yang disajikan seharian.


Jam Sibuk: Antrean Mengular

Sekitar pukul 10–11 siang, pelanggan mulai berdatangan. Pesanan masuk cepat, dari cappuccino, latte, sampai menu seasonal yang sedang tren.

Di sinilah kecepatan dan kerja sama tim benar-benar diuji. Satu orang fokus membuat espresso shot, yang lain men-steam susu, sementara barista di kasir mengatur alur antrean. Setiap cangkir harus sesuai standar, karena konsistensi rasa adalah kunci.


Sore Hari: Pelayanan Ramah Tetap Nomor Satu

Saat suasana mulai lebih tenang, barista punya waktu lebih untuk menyapa pelanggan. Ada yang bertanya tentang menu, ada juga yang minta rekomendasi minuman. Di sini, keterampilan komunikasi sangat berguna.

READ :  Perbandingan Karier di Fore Coffee vs Janji Jiwa vs Kopi Kenangan

Selain itu, area bar harus selalu rapi. Lap meja, bersihkan mesin, dan pastikan area kerja tetap higienis. Rutinitas ini membuat suasana kafe lebih nyaman bagi pelanggan.


Menjelang Tutup: Closing Store

Malam hari, saat toko akan ditutup, pekerjaan belum selesai. Semua peralatan harus dibersihkan: portafilter dicuci, mesin kopi dibersihkan dengan cairan khusus, grinder dikosongkan. Stok bahan dicek kembali untuk laporan esok hari.

Baru setelah semua selesai, barista bisa melepas apron dan pulang dengan rasa lega.


Pelajaran dari Sehari Jadi Barista

Dari pengalaman ini, ada beberapa hal yang bisa dipetik:

  • Disiplin waktu sangat penting. Telat sedikit bisa mengganggu alur kerja.

  • Kerja tim lebih utama daripada kemampuan individu. Tanpa koordinasi, antrean bisa berantakan.

  • Harus multitasking. Melayani pelanggan, membuat kopi, dan menjaga kebersihan dilakukan hampir bersamaan.

  • Selalu belajar. Setiap hari ada saja hal baru, baik tentang teknik kopi maupun cara menghadapi pelanggan.


FAQ

Apakah pekerjaan barista melelahkan?
Ya, terutama saat jam sibuk. Tapi rasa puas muncul saat pelanggan senang dengan pelayanan kita.

Apakah butuh skill khusus sebelum mulai?
Tidak harus. Pelatihan biasanya diberikan, tapi punya minat di dunia kopi tentu jadi nilai tambah.

Apa bagian paling menantang?
Menghadapi antrean panjang sambil tetap menjaga kualitas rasa dan pelayanan.

Apakah ada kesempatan karier setelah jadi barista?
Tentu saja. Banyak barista yang naik menjadi supervisor hingga store manager.

READ :  Review Kerja di Fore Coffee Menurut Mantan Karyawan

Penutup

Sehari menjadi barista Fore Coffee mengajarkan bahwa pekerjaan ini bukan hanya tentang membuat kopi, tapi juga tentang melayani orang dengan sepenuh hati. Dibalik secangkir latte yang kamu nikmati, ada kerja keras, disiplin, dan semangat tim yang luar biasa.