Sulit Bekerja di Fore Coffee? Realita di Balik Meja Barista

Published 05/09/25 Β· Read 3 menit

Bekerja sebagai barista di Fore Coffee sering terlihat menyenangkan: membuat kopi, melayani pelanggan, dan bekerja di lingkungan anak muda. Namun, di balik meja barista ada realita yang tidak semua orang tahu.

Apakah kerja di Fore Coffee benar-benar sulit? Mari kita bahas tantangan dan kenyataan sehari-hari.


1. Jam Kerja Shift yang Panjang

Barista Fore Coffee biasanya bekerja 6 hari per minggu dengan sistem shift:

  • Pagi: 06.30 – 15.00

  • Sore/Malam: 14.30 – 22.00 atau lebih lama jika outlet ramai.

πŸ‘‰ Untuk sebagian orang, terutama mahasiswa atau pemula, jam kerja ini bisa terasa melelahkan.


2. Pekerjaan Fisik yang Berat

Banyak yang tidak menyangka bahwa barista bukan hanya bikin kopi, tapi juga:

  • Berdiri berjam-jam.

  • Membersihkan area outlet.

  • Mengangkat stok bahan (susu, kopi, es batu).

  • Menjalankan mesin kasir dan menerima order online.

πŸ‘‰ Jadi, stamina dan kesehatan fisik sangat penting.


3. Outlet Bisa Sangat Ramai

Pada jam sibuk (pagi, istirahat siang, atau malam), order bisa menumpuk hingga puluhan dalam hitungan menit.

  • Harus multitasking: bikin kopi, menerima order, sekaligus melayani pelanggan.

  • Tekanan tinggi untuk tetap cepat, tepat, dan ramah.

READ :  Cara Membuat CV yang Menarik untuk Fore Coffee

4. Target & Standar yang Ketat

Fore Coffee punya SOP (Standard Operating Procedure) yang harus diikuti ketat agar rasa kopi konsisten.

  • Takaran kopi & susu harus presisi.

  • Outlet harus selalu bersih.

  • Layanan harus ramah meski pelanggan banyak komplain.


5. Gaji Sesuai UMR

Bagi sebagian orang, gaji barista Fore Coffee dianggap standar, sekitar Rp2,5 – Rp4 juta/bulan tergantung kota.
πŸ‘‰ Untuk pemula cukup oke, tapi bagi yang berharap gaji tinggi mungkin terasa kurang sebanding dengan beban kerja.


6. Adaptasi untuk Pemula

Bagi fresh graduate, minggu-minggu pertama bisa terasa berat karena harus:

  • Belajar cepat.

  • Menyesuaikan diri dengan teamwork.

  • Mengatur stamina agar tidak drop.

Namun, setelah terbiasa, pekerjaan bisa terasa lebih mudah dijalani.


Pengalaman Nyata Karyawan

  • Rara (19 tahun, barista):
    β€œAwalnya kaget karena berdiri seharian. Pulang kerja rasanya capek banget, tapi lama-lama terbiasa.”

  • Ilham (22 tahun, supervisor):
    β€œYang paling sulit itu kalau outlet ramai, pesanan online masuk terus, pelanggan juga antri. Harus bisa multitasking dan sabar.”


FAQ: Kesulitan Kerja di Fore Coffee

1. Apakah kerja di Fore Coffee cocok untuk pemula?
Cocok, tapi harus siap fisik & mental.

2. Apa tantangan terbesar jadi barista?
Outlet ramai & harus multitasking sambil tetap ramah.

3. Apakah ada jenjang karier meski kerja berat?
Ada. Dari barista bisa naik ke supervisor, store manager, hingga head office.

READ :  10 Brand Kopi Shop Terkenal di Indonesia + Kisaran Gaji Barista

4. Apakah kerja di Fore Coffee bikin cepat lelah?
Ya, karena banyak berdiri & kerja fisik.

5. Apakah gaji sesuai dengan beban kerja?
Relatif. Untuk pemula gaji sudah cukup, tapi bagi yang ingin gaji tinggi mungkin perlu naik level jabatan.


Kesimpulan

Bekerja di Fore Coffee memang punya tantangan: jam kerja panjang, pekerjaan fisik, outlet ramai, hingga standar ketat. Namun, di balik kesulitan itu, ada banyak hal positif yang bisa dipetik: pengalaman kerja nyata, skill komunikasi, teamwork, dan peluang karier.

πŸ‘‰ Jadi, meski sulit di awal, jika dijalani dengan serius, bekerja di Fore Coffee bisa jadi batu loncatan karier yang berharga.