“Udah kirim CV ke puluhan perusahaan, tapi nggak ada satu pun panggilan interview.”
Kalau kamu pernah merasa begitu, tenang—kamu nggak sendirian. Banyak pencari kerja mengalami hal yang sama.
Masalahnya bukan di jumlah lamaran yang kamu kirim, tapi di strategi melamar kerja. Bayangkan kamu lagi mancing: bukan seberapa sering kamu lempar kail yang bikin dapat ikan, tapi apakah umpannya cocok dan tempatnya benar.
Nah, berikut beberapa alasan kenapa lamaranmu sering tidak ditanggapi HRD.
Table of Contents
1. CV Tidak Jelas atau Tidak Menarik
CV itu ibarat tiket masuk. Kalau tiketmu buram atau salah cetak, nggak akan bisa masuk.
Kesalahan paling sering:
-
Format CV berantakan, susah dibaca.
-
Informasi penting malah tersembunyi.
-
CV terlalu panjang, penuh cerita nggak relevan.
-
Tidak ATS-friendly (sistem HRD tidak bisa membaca).
👉 Solusi: Buat CV ringkas (1–2 halaman), rapi, dan fokus pada pengalaman/skill yang relevan.
2. Apply Pekerjaan Tidak Sesuai Kualifikasi
Kalau perusahaan minta minimal pengalaman 2 tahun, sementara kamu fresh graduate tanpa portofolio, peluang dipanggil memang kecil.
Banyak orang asal apply semua lowongan dengan harapan “siapa tahu ada yang nyangkut”. Padahal HRD bisa menilai apakah pelamar relevan atau tidak dalam hitungan detik.
👉 Solusi: Fokus ke posisi yang sesuai dengan kemampuanmu. Kalau belum memenuhi syarat, lengkapi dulu dengan kursus, magang, atau proyek freelance.
3. Surat Lamaran Generik
Masih banyak pencari kerja pakai surat lamaran template yang sama untuk semua perusahaan. Bahkan sering lupa mengganti nama perusahaan. Ini kesalahan fatal.
Buat HRD, surat lamaran yang generik menunjukkan pelamar tidak serius.
👉 Solusi: Personalisasi surat lamaran. Sebutkan nama perusahaan, posisi, dan alasan spesifik kenapa kamu ingin kerja di sana.
4. Tidak Ada Personal Branding
HRD zaman sekarang sering kepo. Mereka bisa cek LinkedIn, portofolio online, bahkan media sosial kandidat. Kalau kamu tidak punya jejak digital yang mendukung, peluang bisa berkurang.
👉 Solusi: Bangun profil LinkedIn yang profesional, posting hal relevan dengan bidangmu, atau buat portofolio online sederhana.
5. Perusahaan Menerima Banyak Lamaran
Kadang bukan salah kamu. Ada lowongan populer yang bisa menerima ribuan pelamar.
Dari ribuan CV itu, HRD hanya punya waktu singkat untuk screening. Kalau CV-mu tidak menonjol, akan mudah terlewat.
👉 Solusi: Pastikan CV menonjol dengan angka konkret (misal: “Meningkatkan engagement media sosial 40% dalam 3 bulan”), bukan sekadar klaim.
6. Salah Kirim atau Tidak Ikuti Instruksi
Ada lowongan yang minta subjek email tertentu, atau minta dokumen dalam format PDF, bukan Word. Banyak pelamar yang abaikan instruksi kecil ini, akhirnya otomatis dieliminasi.
👉 Solusi: Baca instruksi lowongan dengan teliti. Ikuti detail kecil yang diminta, karena itu juga menguji ketelitianmu.
FAQ Seputar Lamaran yang Tidak Dipanggil
1. Kalau sudah kirim CV banyak, lebih baik tunggu atau kirim lagi?
Lebih baik evaluasi CV dan strategi dulu. Kirim lagi tanpa perbaikan hasilnya bisa sama saja.
2. Apakah fresh graduate bisa bersaing dengan yang berpengalaman?
Bisa. Caranya dengan menonjolkan pengalaman organisasi, magang, atau skill yang relevan.
3. Apakah penting punya LinkedIn?
Iya. Banyak HRD sekarang mencari kandidat lewat LinkedIn sebelum panggil interview.
4. Kalau belum ada panggilan, apa yang harus dilakukan?
Evaluasi CV, upgrade skill, tambah portofolio, dan apply lowongan yang lebih relevan.
Penutup
Tidak dipanggil interview meski sudah kirim banyak CV bukan berarti kamu gagal. Mungkin strategi yang salah: CV kurang menarik, surat lamaran generik, atau posisi yang tidak sesuai.
Ingat, melamar kerja itu bukan lomba kuantitas. Yang dicari HRD adalah kualitas dan relevansi.
👉 Lagi cari lowongan yang jelas dan terpercaya? Cek di Rekrutmen ID sekarang juga, dan temukan pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan kemampuanmu!