Dalam proses rekrutmen, salah satu tantangan terbesar HR dan pemilik bisnis adalah iklan lowongan kerja yang tidak menarik minat pelamar.
Banyak perusahaan sudah mengiklankan lowongan di berbagai platform, tapi hasilnya tetap minim. Bahkan ada yang sama sekali tidak mendapat respons. Pertanyaannya, kenapa iklan lowongan kerja bisa sepi pelamar?
Table of Contents
Penyebab Iklan Lowongan Sepi Pelamar
1. Judul Iklan Kurang Menarik
Judul adalah hal pertama yang dilihat kandidat. Jika judul terlalu umum atau tidak jelas, kandidat akan melewatkannya.
Contoh:
❌ “Dibutuhkan Karyawan Segera”
✅ “Lowongan Staff Admin – Penempatan Jakarta Barat (Fresh Graduate Welcome)”
2. Deskripsi Pekerjaan Terlalu Singkat atau Tidak Jelas
Banyak HR menulis deskripsi pekerjaan hanya 1–2 baris. Akibatnya, kandidat tidak tahu detail tugas, tanggung jawab, maupun benefit.
3. Tidak Menyebutkan Gaji atau Benefit
Kandidat cenderung melewati iklan yang tidak transparan soal gaji. Meskipun tidak wajib mencantumkan angka detail, minimal berikan range gaji atau tunjangan lain.
4. Platform yang Digunakan Tidak Tepat
Tidak semua platform cocok untuk semua posisi. Misalnya, posisi IT lebih efektif dipasang di LinkedIn atau portal teknologi, sementara posisi retail bisa lebih cepat diisi lewat job portal lokal.
5. Syarat yang Terlalu Berat
Kadang HR menuliskan kualifikasi yang terlalu tinggi untuk posisi entry-level, misalnya: fresh graduate tapi harus punya pengalaman 2 tahun. Hal ini langsung membuat kandidat enggan melamar.
6. Branding Perusahaan Lemah
Kandidat lebih memilih melamar ke perusahaan dengan citra baik. Jika reputasi online perusahaan minim, atau bahkan banyak review negatif, pelamar akan menghindar.
7. Tidak Ada Call to Action yang Jelas
Seringkali iklan lowongan tidak mencantumkan instruksi lamaran dengan detail, misalnya “kirim CV segera” tanpa alamat email atau link formulir.
Case Study Nyata
Case 1: UMKM F&B di Jakarta
-
Masalah: Sudah posting lowongan di beberapa grup Facebook, tapi pelamar sepi.
-
Penyebab: Judul terlalu umum: “Dicari Karyawan Toko”. Tidak ada informasi gaji maupun lokasi.
-
Solusi: Setelah memperbaiki judul menjadi “Lowongan Kasir & Waiter Toko Roti – Gaji 3-4 Juta, Penempatan Jakarta Barat”, pelamar meningkat dari 5 menjadi 50 dalam 1 minggu.
Case 2: Perusahaan Startup Edukasi
-
Masalah: Membutuhkan guru privat online, tapi iklan di portal umum kurang respons.
-
Penyebab: Platform tidak sesuai target.
-
Solusi: Memindahkan iklan ke komunitas pendidikan dan portal khusus rekrutmen Rekrutmen ID. Hasil: 100 lamaran dalam 2 minggu.
Case 3: Perusahaan IT di Surabaya
-
Masalah: Membutuhkan software engineer fresh graduate, tapi pelamar minim.
-
Penyebab: Kualifikasi terlalu tinggi (minimal pengalaman 2 tahun).
-
Solusi: Menurunkan syarat menjadi fresh graduate welcome dengan program pelatihan internal. Pelamar meningkat dari 10 menjadi 60.
Insight dari Praktisi HR
-
Iklan lowongan adalah wajah pertama perusahaan. Jika iklan Anda tidak jelas, kandidat akan menganggap perusahaan tidak serius.
-
Transparansi soal benefit sangat penting. Kandidat zaman sekarang lebih memilih perusahaan yang terbuka soal gaji dan fasilitas.
-
Platform menentukan hasil. Jangan hanya posting di grup gratisan, gunakan juga portal terpercaya.
-
Employer branding berpengaruh besar. Perusahaan dengan reputasi baik akan lebih cepat mendapat pelamar meski syaratnya sama.
Bagaimana Membuat Iklan Lowongan Lebih Efektif?
-
Gunakan judul spesifik & menarik.
-
Sertakan deskripsi lengkap: tanggung jawab, kualifikasi, benefit.
-
Cantumkan gaji atau range jika memungkinkan.
-
Pilih platform yang tepat sesuai posisi.
-
Jangan membuat syarat terlalu tinggi.
-
Pastikan ada instruksi melamar yang jelas.
-
Bangun brand perusahaan melalui testimoni karyawan & reputasi online.
FAQ ?
1. Apakah wajib mencantumkan gaji di iklan lowongan?
Tidak wajib, tapi sangat disarankan. Transparansi gaji membuat iklan lebih menarik dan mengurangi pelamar yang tidak sesuai ekspektasi.
2. Apa platform terbaik untuk iklan lowongan?
Tergantung posisi. Untuk UMKM bisa gunakan portal lokal, sedangkan untuk perusahaan yang butuh jangkauan luas bisa menggunakan Rekrutmen ID.
3. Bagaimana jika iklan lowongan sudah diperbaiki tapi tetap sepi?
Evaluasi platform yang dipakai, perbaiki employer branding, dan pertimbangkan upgrade ke iklan berbayar agar lebih terlihat.
4. Apakah posting di media sosial cukup efektif?
Bisa efektif untuk posisi umum, tapi untuk posisi profesional lebih baik menggunakan portal lowongan resmi.
5. Apa yang harus dihindari dalam menulis iklan lowongan?
Hindari judul yang terlalu umum, syarat berlebihan, tidak mencantumkan gaji, dan deskripsi yang terlalu singkat.
Kesimpulan
Iklan lowongan kerja yang sepi pelamar biasanya bukan karena tidak ada kandidat, tapi karena cara penulisan, platform, dan strategi rekrutmen kurang tepat.
Dengan memperbaiki judul, deskripsi, transparansi gaji, memilih platform yang sesuai, serta membangun employer branding, iklan lowongan Anda bisa lebih menarik dan mendatangkan kandidat berkualitas.
🚀 Jangan biarkan iklan lowongan Anda sepi pelamar!
👉 Posting sekarang di Rekrutmen ID dan jangkau kandidat potensial dengan lebih cepat, efektif, dan hemat biaya.