Memilih keyword adalah fondasi utama SEO. Tanpa riset keyword yang benar, website bisa salah target: ranking tinggi tapi traffic sepi, atau traffic tinggi tapi tidak menghasilkan leads/penjualan.
Artikel ini akan membahas cara memilih keyword yang tepat, lengkap dengan contoh, tools yang bisa dipakai, dan studi kasus nyata.
Table of Contents
Kenapa Pemilihan Keyword Itu Penting?
-
Arah SEO → keyword menentukan target audience.
-
Potensi Traffic → keyword dengan volume tinggi bisa mendatangkan banyak pengunjung.
-
Konversi → keyword yang tepat bisa mendatangkan pembeli, bukan sekadar pengunjung.
-
Efisiensi Waktu & Biaya → strategi lebih fokus, hasil lebih cepat.
7 Cara Memilih Keyword yang Tepat
1. Pahami Target Audience
Sebelum riset keyword, pahami siapa target pasar:
-
Apa masalah mereka?
-
Apa yang mereka cari di Google?
-
Bagaimana bahasa yang mereka gunakan?
📌 Contoh:
-
Target: Ibu rumah tangga → cari “cara masak cepat”
-
Target: Pebisnis UMKM → cari “jasa SEO murah terpercaya”
2. Gunakan Tools Riset Keyword
Beberapa tools yang bisa membantu:
-
Gratis: Google Suggest, Google Keyword Planner, AnswerThePublic.
-
Berbayar: Ahrefs, SEMrush, Ubersuggest, KWFinder.
📌 Contoh hasil Google Suggest:
-
Ketik “botol kaca” → muncul “botol kaca murah”, “botol kaca custom”, “botol kaca souvenir”.
3. Perhatikan Search Intent (Tujuan Pencarian)
Search intent ada 4 jenis:
-
Informasional → mencari info (contoh: “apa itu SEO”).
-
Navigasional → mencari brand/website tertentu (contoh: “Facebook login”).
-
Komersial → riset sebelum membeli (contoh: “review laptop ASUS”).
-
Transaksional → siap membeli (contoh: “jual laptop ASUS Jakarta”).
👉 Keyword dengan intent komersial & transaksional paling bagus untuk bisnis.
4. Analisis Kompetisi Keyword
-
Cari keyword di Google → cek siapa yang ranking di page 1.
-
Kalau didominasi website besar (Tokopedia, Wikipedia, Kompas), persaingannya berat.
-
Cari keyword dengan kompetisi sedang-rendah, tapi masih ada volume pencarian.
5. Cari Keyword Long-Tail
Keyword long-tail = keyword yang lebih panjang & spesifik.
-
Short-tail: “botol kaca” → sangat umum, persaingan tinggi.
-
Long-tail: “jual botol kaca parfum murah Surabaya” → lebih spesifik, persaingan rendah, potensi konversi tinggi.
6. Ukur Volume & Difficulty
Gunakan tools untuk cek:
-
Search Volume → seberapa sering keyword dicari.
-
Keyword Difficulty (KD) → seberapa sulit untuk ranking.
-
CPC (Cost Per Click) → indikasi nilai bisnis keyword.
📌 Contoh (dari Ahrefs/Ubersuggest):
-
“botol kaca” → Volume: 12.000, KD: tinggi.
-
“jual botol kaca parfum Surabaya” → Volume: 500, KD: rendah → lebih realistis & potensial.
7. Prioritaskan Keyword Berdasarkan Bisnis
Tidak semua keyword harus dikejar.
-
Pilih keyword yang relevan dengan bisnis.
-
Fokus pada keyword yang bisa mendatangkan traffic + leads.
Studi Kasus: Pemilihan Keyword yang Tepat
Kasus 1: Toko Botol Kaca Online
-
Awalnya target keyword: “botol kaca” → terlalu umum, ranking susah, traffic minim.
-
Setelah riset → target keyword: “jual botol kaca parfum isi ulang murah”
-
Hasil: Ranking page 1 dalam 2 bulan, orderan meningkat +65%.
Kasus 2: Jasa SEO Lokal
-
Awalnya pakai keyword: “SEO” → terlalu luas.
-
Setelah optimasi → “jasa SEO Surabaya terpercaya” & “jasa SEO UMKM murah”
-
Hasil: Leads meningkat 3x lipat dalam 4 bulan.
FAQ Seputar Pemilihan Keyword
1. Berapa banyak keyword yang harus ditarget?
Jawab: Fokus pada 1 keyword utama per halaman + beberapa keyword turunan/LSI.
2. Apakah keyword dengan volume tinggi selalu bagus?
Tidak. Lebih baik pilih keyword volume sedang tapi relevan & konversi tinggi.
3. Bagaimana cara tahu search intent keyword?
Lihat hasil pencarian Google. Kalau dominan artikel → intent informasional, kalau dominan marketplace → intent transaksional.
4. Apakah keyword panjang (long-tail) lebih bagus?
Ya, meskipun volume kecil, long-tail biasanya punya persaingan rendah dan konversi tinggi.
5. Haruskah keyword selalu ada di judul dan URL?
Ya, itu salah satu faktor On-Page SEO. Tapi jangan dipaksakan → harus tetap natural.
Kesimpulan
Cara memilih keyword bukan sekadar mencari kata dengan volume tinggi.
Langkah pentingnya adalah:
-
Pahami audience.
-
Gunakan tools riset keyword.
-
Cek search intent.
-
Analisis kompetisi.
-
Pilih long-tail keyword.
-
Fokus pada keyword relevan dengan bisnis.
👉 Dengan strategi ini, website tidak hanya dapat traffic besar, tapi juga leads & penjualan nyata.