Setelah memahami apa itu MariaDB dan keunggulannya dibanding MySQL, langkah berikutnya adalah menginstal dan mengkonfigurasi MariaDB.
MariaDB dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, termasuk Linux dan Windows. Panduan ini akan membahas instalasi dan konfigurasi dasar di kedua platform.
Contents
1. Instalasi MariaDB di Linux
Distribusi Linux yang umum digunakan untuk MariaDB antara lain Ubuntu, Debian, CentOS, dan Fedora. Berikut panduan untuk Ubuntu/Debian dan CentOS.
a. Instalasi di Ubuntu/Debian
- Update sistem:
sudo apt update sudo apt upgrade -y - Tambahkan repository MariaDB (opsional, untuk versi terbaru):
sudo apt install software-properties-common sudo add-apt-repository 'deb [arch=amd64] https://mariadb.org/mariadb/repositories/10.11/ubuntu focal main' sudo apt update - Install MariaDB:
sudo apt install mariadb-server mariadb-client -y - Cek versi MariaDB:
mariadb --version - Jalankan layanan MariaDB:
sudo systemctl start mariadb sudo systemctl enable mariadb - Amankan instalasi MariaDB:
sudo mysql_secure_installationLangkah ini memungkinkan Anda:- Mengatur password root
- Menghapus user anonim
- Menonaktifkan login root dari remote
- Menghapus database test
- Login ke MariaDB:
sudo mariadb -u root -p
b. Instalasi di CentOS/RHEL
- Install repository MariaDB:
sudo nano /etc/yum.repos.d/MariaDB.repoTambahkan:[mariadb] name = MariaDB baseurl = http://yum.mariadb.org/10.11/centos8-amd64 gpgkey=https://yum.mariadb.org/RPM-GPG-KEY-MariaDB gpgcheck=1 - Install MariaDB:
sudo yum install MariaDB-server MariaDB-client -y - Jalankan layanan:
sudo systemctl start mariadb sudo systemctl enable mariadb - Amankan instalasi:
sudo mysql_secure_installation
2. Instalasi MariaDB di Windows
- Download installer MariaDB:
- Kunjungi https://mariadb.org/download/ dan pilih versi Windows yang sesuai (32-bit/64-bit).
- Jalankan installer:
- Pilih Typical Installation untuk instalasi default.
- Atur password untuk user
root. - Pilih opsi untuk menjalankan MariaDB sebagai service agar otomatis berjalan saat Windows startup.
- Cek versi MariaDB:
Buka Command Prompt:mariadb --version - Login MariaDB:
mariadb -u root -p
3. Konfigurasi Dasar MariaDB
Setelah instalasi, beberapa konfigurasi dasar yang penting:
a. Membuat User Baru
CREATE USER 'nama_user'@'localhost' IDENTIFIED BY 'password';
GRANT ALL PRIVILEGES ON *.* TO 'nama_user'@'localhost' WITH GRANT OPTION;
FLUSH PRIVILEGES;
b. Membuat Database Baru
CREATE DATABASE nama_database;
c. Menampilkan Database
SHOW DATABASES;
d. Mengubah Password Root
ALTER USER 'root'@'localhost' IDENTIFIED BY 'password_baru';
FLUSH PRIVILEGES;
e. Mengatur Remote Access (Opsional)
Jika ingin MariaDB diakses dari komputer lain:
- Edit file konfigurasi MariaDB:
- Linux:
/etc/mysql/mariadb.conf.d/50-server.cnf - Windows:
my.ini
- Linux:
- Ubah baris:
bind-address = 0.0.0.0 - Restart service MariaDB:
sudo systemctl restart mariadb # Linuxatau restart service di Windows melalui Services.
4. Tips dan Praktik Terbaik
- Selalu gunakan password kuat untuk user root dan user baru.
- Gunakan database khusus untuk setiap aplikasi agar lebih aman.
- Backup rutin database menggunakan
mysqldumpatau tools backup lain. - Monitor performa MariaDB dengan tools seperti
mysqladmin,performance_schema, atau aplikasi monitoring. - Update versi MariaDB secara berkala untuk mendapatkan patch keamanan terbaru.
Kesimpulan
Instalasi MariaDB di Linux maupun Windows relatif mudah. Dengan konfigurasi dasar seperti pembuatan user, database, dan pengaturan keamanan, MariaDB siap digunakan untuk pengembangan aplikasi, website, dan sistem enterprise.
Menguasai instalasi dan konfigurasi dasar ini adalah langkah pertama sebelum memanfaatkan fitur canggih MariaDB seperti engine penyimpanan XtraDB, Aria, dan ColumnStore.