Menjadi barista di perusahaan kopi ternama bukan sekadar soal bisa menyeduh kopi. Ada serangkaian tes yang perlu dijalani calon karyawan, mulai dari psikotes hingga simulasi pelayanan.
Berikut gambaran simulasi tes yang sering dihadapi oleh pelamar posisi barista.
Daftar ISI
Tahapan Seleksi Umum
Sebelum masuk ke simulasi, pelamar biasanya melewati:
-
Screening dokumen: CV, ijazah, dan syarat administratif.
-
Psikotes: menguji logika, kepribadian, serta ketahanan.
-
Wawancara HR: menggali motivasi dan kesiapan bekerja.
-
Tes praktik barista: tahap yang menentukan kemampuan pelayanan dan keterampilan dasar.
Simulasi Psikotes
Beberapa contoh soal yang biasanya muncul:
1. Tes Logika Angka
Lanjutan deret: 2, 4, 8, 16, …
→ Jawaban: 32 (pola perkalian 2).
2. Tes Ketelitian (Pauli/Kraepelin)
Menjumlahkan deret angka secara cepat dalam waktu terbatas. Fokus pada konsistensi, bukan hanya kecepatan.
3. Tes Kepribadian
Pernyataan: Saya lebih suka bekerja dalam tim daripada sendirian.
→ Jawab jujur dengan skala setuju–tidak setuju. Konsistensi lebih penting daripada “jawaban benar”.
Simulasi Tes Praktik
Bagian ini paling krusial untuk calon barista. Beberapa uji coba yang mungkin diberikan:
-
Menyajikan kopi dalam waktu terbatas: misalnya, membuat satu cup cappuccino dalam 5 menit.
-
Tes kebersihan: menjaga meja kerja tetap rapi setelah membuat minuman.
-
Simulasi pelayanan pelanggan: HR atau trainer berperan sebagai pelanggan, lalu kandidat diminta melayani dengan sikap ramah.
-
Uji hafalan menu: diminta menjelaskan rekomendasi minuman untuk pelanggan yang baru pertama datang.
Kriteria Penilaian
HR dan supervisor biasanya menilai berdasarkan:
-
Kecepatan dan ketepatan membuat minuman.
-
Sikap ramah dan komunikasi positif.
-
Kerapian area kerja.
-
Kemampuan mengikuti instruksi.
Tips Menghadapi Tes
-
Latih dasar membuat kopi: meskipun belum mahir, pahami menu populer seperti latte, cappuccino, dan americano.
-
Biasakan simulasi pelayanan: latihan tersenyum, menyapa, dan menawarkan menu.
-
Jaga stamina: pekerjaan barista butuh tenaga fisik, terutama saat antrean ramai.
-
Belajar tentang brand: pahami sejarah singkat, nilai, dan produk unggulan Fore Coffee.
Pengalaman Kandidat
Seorang pelamar di Surabaya bercerita bahwa ia gagal di percobaan pertama karena gugup saat praktik membuat kopi. Namun, setelah ikut kursus singkat barista selama sebulan, ia mencoba lagi dan berhasil lolos. HR menilai semangat belajarnya sebagai poin plus.
FAQ
Apakah wajib punya pengalaman barista sebelumnya?
Tidak. Pelamar akan mendapat pelatihan dasar setelah diterima.
Apakah tes praktik sulit bagi pemula?
Tidak terlalu, yang penting bisa mengikuti instruksi dan mau belajar.
Apakah ada nilai minimum psikotes untuk lolos?
Tidak disebutkan angka pasti, tetapi konsistensi jawaban sangat diperhatikan.
Apakah ada seragam khusus saat praktik tes?
Biasanya cukup berpakaian rapi dan bersih.
Penutup
Simulasi tes barista di Fore Coffee bertujuan menemukan kandidat yang tidak hanya mampu membuat kopi, tetapi juga siap melayani pelanggan dengan ramah. Dengan persiapan yang matang—baik psikotes maupun praktik—peluang untuk lolos semakin besar. Kunci utamanya adalah kejujuran, semangat belajar, dan sikap positif.