Kalau di artikel sebelumnya kita bahas Bunga Tinggi Pinjol yang Bikin Ngeri, kali ini kita bedah “dosa” lain yang nggak kalah bikin dompet menjerit: biaya tersembunyi.
Banyak peminjam kaget karena uang yang cair di rekening jauh lebih kecil dari jumlah yang diajukan, tapi cicilan tetap dihitung dari pinjaman penuh.
1. Jenis Biaya yang Sering Muncul di Pinjol
Selain bunga, pinjol—bahkan yang legal—sering membebankan berbagai biaya tambahan, seperti:
-
Biaya Layanan (Service Fee): Ongkos administrasi untuk proses pinjaman.
-
PPN (Pajak Pertambahan Nilai): 11% dari biaya layanan, sesuai aturan pajak.
-
Biaya Asuransi: Untuk melindungi pinjaman, tapi jarang dijelaskan detail manfaatnya.
-
Biaya Transfer: Potongan kecil saat pencairan, tapi kalau sering pinjam, jumlahnya terasa.
2. Contoh Perhitungan Biaya
Misalnya:
-
Pinjam Rp 2.000.000
-
Biaya layanan: Rp 200.000
-
PPN 11% dari biaya layanan: Rp 22.000
-
Asuransi: Rp 50.000
Dana yang cair: Rp 1.728.000
Tapi cicilan dihitung dari Rp 2.000.000 + bunga.
3. Kenapa Biaya Ini Dianggap “Tersembunyi”?
-
Banyak peminjam fokus ke bunga, tidak membaca detail potongan di awal.
-
Informasi biaya kadang hanya muncul di halaman terakhir sebelum pencairan.
-
Istilah biaya sering dibuat rumit, sehingga sulit dipahami awam.
4. Tips Menghindari Jebakan Biaya Tambahan
-
Baca detail simulasi pinjaman sebelum klik “setuju”.
-
Bandingkan biaya antar pinjol legal—biaya bisa berbeda jauh.
-
Hindari pinjol ilegal yang sering menyamarkan biaya sebagai “bunga tambahan”.
Kesimpulan
Bunga tinggi memang masalah, tapi biaya tersembunyi bisa bikin beban pinjaman makin berat.
Kalau mau meminjam, pilih pinjol yang transparan dan jelaskan semua biaya di awal.
💡 Rekomendasi Pinjol Legal & Transparan
Gunakan AdaKami, Pindar resmi OJK yang jelas soal bunga dan biaya, sehingga kamu tahu persis berapa yang harus dibayar.
👉 Ajukan Pinjaman di Sini