Blog WordPress yang sudah mulai punya pembaca tetap, saatnya kamu memikirkan cara monetisasi. Salah satu metode paling populer dan mudah adalah memasang iklan. Iklan bisa jadi sumber penghasilan pasif yang stabil, apalagi kalau trafik blog kamu terus bertumbuh.
Di artikel ini, kita akan bahas strategi dan langkah-langkah pasang iklan di WordPress, mulai dari persiapan, pilihan platform iklan, hingga tips optimasinya.
1. Persiapan Sebelum Memasang Iklan di WordPress
Sebelum buru-buru pasang iklan, pastikan blog kamu sudah siap:
-
Konten Berkualitas
Iklan akan lebih efektif di blog yang punya artikel bermanfaat, relevan, dan konsisten update. -
Trafik Cukup
Sebagian besar pengiklan dan platform (seperti Google AdSense) butuh trafik yang stabil. Idealnya, minimal 500–1.000 pengunjung per bulan. -
Tampilan Blog Rapi
Iklan akan terlihat lebih profesional di blog yang desainnya rapi dan mobile-friendly.
2. Pilihan Platform Iklan untuk WordPress
Ada beberapa cara untuk pasang iklan di WordPress:
Table of Contents
a) Google AdSense
Platform iklan paling populer dari Google. Tinggal daftar, dapat kode iklan, lalu pasang di blog.
Kelebihan:
-
Paling mudah digunakan
-
Banyak jenis format iklan (banner, in-article, matched content)
-
Pembayaran terjamin
Kekurangan:
-
Persaingan tinggi (CPM/CPC kadang rendah)
-
Harus patuh kebijakan ketat Google
b) Jaringan Iklan Alternatif
Selain AdSense, ada banyak alternatif seperti:
-
Media.net
-
PropellerAds
-
Adsterra
-
Ezoic (untuk trafik besar)
Cocok kalau kamu belum diterima AdSense atau ingin diversifikasi penghasilan.
c) Iklan Mandiri (Direct Ads)
Kamu bisa menjual slot iklan langsung ke brand atau perusahaan. Misalnya banner 300×250 di sidebar seharga Rp500 ribu/bulan.
Kelebihan:
-
Pendapatan bisa lebih tinggi
-
Tidak ada potongan komisi
Kekurangan:
-
Perlu effort mencari advertiser sendiri
-
Harus kelola pembayaran & kontrak sendiri
3. Cara Memasang Iklan di WordPress
Metode 1: Memasang Iklan Manual
Cocok untuk Google AdSense atau direct ads.
-
Daftar di platform iklan (misalnya Google AdSense).
-
Dapatkan kode script HTML iklan.
-
Masuk ke WordPress Dashboard → Appearance → Widgets.
-
Tambahkan Custom HTML widget di lokasi yang kamu mau (misalnya sidebar atau footer).
-
Paste kode iklan, lalu klik Save.
Metode 2: Menggunakan Plugin Iklan
Kalau ingin kontrol lebih fleksibel, gunakan plugin seperti:
-
Ad Inserter (gratis & populer)
-
Advanced Ads
-
WP Quads
Langkahnya:
-
Install plugin iklan di WordPress.
-
Masukkan kode iklan di panel plugin.
-
Pilih lokasi penempatan (dalam artikel, sebelum paragraf tertentu, di header, dsb).
4. Lokasi Terbaik untuk Menempatkan Iklan
Penempatan iklan memengaruhi jumlah klik & pendapatan. Beberapa lokasi yang efektif:
-
Di atas artikel (Above the Fold) – iklan terlihat langsung saat halaman terbuka.
-
Di tengah artikel – menyatu dengan konten, biasanya CTR lebih tinggi.
-
Di sidebar – cocok untuk iklan banner.
-
Di akhir artikel – bisa target pembaca yang sudah selesai membaca.
5. Tips Mengoptimalkan Pendapatan Iklan
-
Gunakan ukuran iklan populer: 300×250, 336×280, atau 728×90.
-
A/B Testing: coba beberapa lokasi dan format iklan untuk lihat mana yang terbaik.
-
Batasi jumlah iklan: terlalu banyak iklan bikin pembaca kabur.
-
Gunakan iklan yang relevan: biar pembaca tertarik klik.
6. Kesalahan yang Harus Dihindari
-
Pasang iklan terlalu banyak hingga mengganggu pembaca.
-
Melanggar kebijakan platform (misalnya klik iklan sendiri di AdSense).
-
Menempatkan iklan di lokasi yang tidak terlihat.
Kesimpulan
Memasang iklan di WordPress adalah cara efektif untuk monetisasi blog, asalkan dilakukan dengan strategi yang tepat. Mulailah dari memilih platform iklan yang sesuai, menempatkan iklan di lokasi strategis, dan mengoptimalkan formatnya.
Kalau blog kamu sudah punya trafik stabil dan konten berkualitas, iklan bisa menjadi sumber penghasilan pasif yang terus mengalir.