SEO Zaman Dulu vs SEO Modern: Keyword – Otoritas

Update 08/08/25 · read 4 menit

Zaman dulu, main SEO itu rasanya kayak sulap. Cuma modal domain gratisan, template blogspot, lalu nulis artikel 300 kata dengan keyword diulang-ulang…

Bisa nangkring di halaman satu Google. Nggak pakai backlink, nggak pakai teknikal ribet, asal tau rumus “kata kunci + judul clickbait”, jadi deh trafik.

Tapi itu dulu bro.

Sekarang? SEO udah kayak medan perang teknologi dan kualitas. Algoritma makin pintar, persaingan makin brutal. Yang main bukan cuma blogger rumahan, tapi brand gede, startup, media digital, dan tim konten profesional.

Kalau kamu masih main SEO pakai cara jadul, ya siap-siap aja tenggelam.


1. Fokus Keyword vs Fokus Search Intent

✅ SEO Jadul:

  • Fokusnya hanya pada kata kunci mentah.

  • Misal kamu targetin keyword “cara diet cepat”, kamu bakal tulis itu sebanyak mungkin: di judul, di paragraf, di subjudul, bahkan di meta tag.

  • Strateginya? Keyword stuffing.

Contoh zaman dulu:
“Cara diet cepat adalah cara diet yang cepat dan efektif. Jika Anda ingin tahu cara diet cepat, maka simak cara diet cepat berikut ini…”

Google? Dulu masih mentolerir. Sekarang? Langsung zonk.

READ :  Apakah Kursus SEO masih Worth It, 2025?

🔥 SEO Modern:

  • Fokusnya bukan hanya keyword, tapi search intent: apa yang sebenarnya dicari user di balik kata itu.

  • Misalnya, user yang cari “cara diet cepat” mungkin pengen tips sehat, atau mungkin nyari menu diet seminggu, atau rekomendasi suplemen.

  • Kontennya lebih bernilai dan menyeluruh, bukan cuma main kata.

Google sekarang ngerti kalau “turunkan berat badan” dan “diet sehat” bisa punya maksud yang sama, meski bahasanya beda.


2. Jumlah Kata vs Kedalaman Konten

✅ SEO Jadul:

  • Banyak orang percaya makin panjang artikel, makin bagus. Akhirnya muncul artikel 3000 kata yang isinya muter-muter.

  • Bahkan banyak yang pakai teknik “spinning” alias nulis ulang artikel lain biar cepat banyak.

🔥 SEO Modern:

  • Google gak peduli seberapa panjang artikel kamu, selama isinya menjawab pertanyaan user.

  • Konten 800 kata yang menjawab tuntas > Konten 3000 kata yang hambar.

  • Pendek tapi informatif? Masih bisa ranking.

  • Panjang dan dalam? Makin bagus, asal relevan.


3. One Page = One Keyword vs Topical Authority

✅ SEO Jadul:

  • Satu artikel untuk satu keyword.

    Artikel A = “cara menurunkan berat badan”
    Artikel B = “tips turunkan berat badan cepat”

  • Banyak artikel mirip yang sebetulnya membingungkan Google.

🔥 SEO Modern:

  • Sekarang SEO mendorong kita untuk bangun topical authority.

  • Bukan cuma nulis 1 artikel, tapi bikin kluster konten yang saling terhubung dan memperkuat topik utama.

READ :  Cara kerja SEO ? Indeks, Perayapan + Peringkat Mesin Pencari

Misal kamu bikin topik pilar “Panduan Diet untuk Pemula”, lalu bikin:

  • Cara diet keto

  • Menu diet 7 hari

  • Kesalahan diet umum

  • Olahraga penunjang diet

Semua saling link — internal linking jadi kunci.


4. Backlink Quantity vs Backlink Quality

✅ SEO Jadul:

  • Siapa yang paling banyak backlink, dia yang menang.

  • Banyak tools auto-backlink spam, tukar link, bahkan beli ribuan backlink dari forum atau komentar blog.

🔥 SEO Modern:

  • Google makin pinter nilai kualitas link.

  • Satu backlink dari website niche yang relevan dan berkualitas > 1000 backlink dari forum abal-abal.

  • Fokusnya sekarang ke relasi, guest post berkualitas, konten layak di-link.


5. Clickbait vs CTR Relevan

✅ SEO Jadul:

  • Judul clickbait penting banget, misal:

    “Rahasia Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet & Olahraga! Nomor 5 Bikin Kamu Kaget!”

  • Dulu bisa menang karena CTR (Click-Through Rate) tinggi.

🔥 SEO Modern:

  • Google juga lihat bounce rate dan user behavior. Kalau orang klik tapi langsung kabur (karena isi nggak sesuai judul), Google bakal nurunin peringkat kamu.

  • Judul tetap penting, tapi harus relevan dan menjanjikan value nyata.


6. Blogspot Gratisan vs Branding Jangka Panjang

✅ SEO Jadul:

  • Banyak pemain SEO sukses dari blog gratisan (blogspot, wordpress.com).

  • Karena Google gak seketat sekarang soal domain authority.

🔥 SEO Modern:

  • Branding penting banget. Nama domain, niche spesifik, konsistensi konten, kecepatan loading, UX — semuanya diperhitungkan.

  • Bahkan E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) ikut main sekarang.

SEO bukan cuma teknik, tapi kepercayaan dan kredibilitas.


7. Main Cepat vs Main Konsisten

✅ SEO Jadul:

  • Banyak blog bisa ranking dalam seminggu.

  • Artikel copas + backlink spam bisa langsung tembus halaman 1.

READ :  Menulis Artikel Blog Berkualitas SEO Friendly

🔥 SEO Modern:

  • SEO itu maraton, bukan sprint.

  • Artikel bisa butuh 3 minggu – 3 bulan buat muncul. Apalagi domain baru.

  • Yang menang adalah yang konsisten bikin konten berkualitas dan bangun struktur blog dengan niat.


Jadi, SEO Zaman Sekarang Masih Worth It?

Worth it banget — asal kamu tahu cara mainnya.

SEO zaman sekarang lebih susah, iya. Tapi justru itu peluang, bro. Karena banyak yang nyerah. Banyak yang males riset, males nulis mendalam, males bikin struktur konten pilar.

Kalau kamu bisa konsisten main SEO modern:

  • Bangun topical authority

  • Optimasi internal linking

  • Pahami search intent

  • Fokus kualitas, bukan kuantitas

Maka peluang kamu buat monetisasi blog lewat iklan, affiliate, atau jualan digital product makin besar.


Penutup: Jangan Nostalgia, Tapi Evolusi

SEO itu bukan “mati” atau “gak relevan”, tapi berubah.

Yang dulu cuma butuh 10 artikel dan spam link, sekarang butuh rencana matang, strategi konten, dan ketekunan. Tapi yang sabar dan ngerti mainnya, bakal panen trafik organik setiap hari.

Jadi bro, daripada nostalgia cara SEO zaman dulu, mending adaptasi ke SEO modern dan jadi pemain yang relevan di era baru.