Singkong Menjadi Alternatif BBM BIOEtanol / Bensin

Cara Membuat Bahan Bakar Minyak BBM Alternatif Dari Singkong (Ketela Pohon) BIOEtanol 99% setara Bensin

Indonesia negara kaya khususnya tanah yang subur, singkong bisa mudah ditanam ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi energi terbarukan BBM Bio dari tumbuhan khususnya umbi singkong pohon.

Umbi singkong yang sekarang masih dipandang sebelah mata jika diolah menjadi energi terbarukan alternatif BBM bioetanol 99% = bensin maka nilai jual akan lebih tinggi.

 

Langkah buat bioetanol / bensin dari singkong

Uji coba kecil-kecilan pembuatan alternatif BBM bio-energi 99% etanol dari singkong setara dengan bensin untuk menjalankan motor bahkan mobil.

1. Bahan baku singkong

Kupas 50-10 kg singkong segar, semua jenis varian singkong dapal dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil, jemur sampai kering sampai menjadi GAPLEK.

Jika tidak mau repot bisa coba beli gablek secara online di : Tokopedia.

Tujuan utama singkong dibuat gabplek adalah agar lebih awet sehingga produsen bbm bioetanol dapat menyimpan sebagai cadangan bahan baku.

READ :  Masalah & 4 Gejala koil Mobil sudah Lemah

 

2. Rebus Gablek Singkong

Masukan gaplek ke dalam tangki stainless si eel berkapasitas 50 – 120 liter, lalu tambahkan air hingga mencapai volume 70-80%. Panaskan gaplek hingga 100″C selama 0,5 jam. Aduk rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental.

 

3. Pemisahan Glokusa & Pati Gaplek

Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam langki sakarifikasi. Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi glukosa.

Setelah dingin, masukkan cendawan Aspergillus yang akan memecah pati menjadi glukosa. contoh untuk menguraikan 100 liter bubur pati singkong. perlu 10 liter larutan cendawan Aspergillus atau 10% dari total bubur gaplek singkong.

Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi.

Sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17—18%. Itu adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces unluk hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alkohol.

Note: Jika kadar gula terlalu tinggi, tambahkan air hingga mencapai kadar yang diinginkan.

 

4. Proses fermentasi bubur singkong

Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob alias tidak membutuhkan oksigen. Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28—32″C dan pH 4,5-5,5.

Setelah 2-3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6—12% etanol

READ :  Innova Pakai Ban 235/70/R15 - Gagah & Empuk

Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan protein.

 

5. Pengulingan Etanol 99%

Lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78″C atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih 100°C.

Ingat Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larul, diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering.

Etanol 95% itu dipanaskan 100″C. Pada suhu etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap menjadi BBM Alternatif Bensin.

Motor & mobil bisa berjalan —> Selamat datang Energi BIOetanol Terbarukan.

 

Video Ujicoba Pembuatan Etanol 99%


Updated: October 23, 2020