BAB1 – Mengenal PHP Dasar untuk Pemula

BAB1 – Mengenal PHP Dasar untuk Pemula

PHP adalah salah satu bahasa pemrograman web paling populer di dunia. Jika Anda baru mulai belajar web development, memahami PHP adalah langkah penting untuk membuat situs web dinamis dan interaktif.


Apa itu PHP?

PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman server-side yang memungkinkan website merespons input pengguna, mengakses database, dan menghasilkan konten dinamis.

PHP bisa menyisipkan kode ke dalam HTML, sehingga web bisa lebih interaktif dibanding hanya menggunakan HTML statis.


Sejarah dan Evolusi PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994 sebagai skrip sederhana untuk melacak pengunjung situsnya. Sejak itu, PHP berkembang pesat. Berikut versi-versi penting PHP:

  • PHP 1 (1995) – PHP/FI 1.0, versi pertama yang sederhana.
  • PHP 3 (1998) – PHP menjadi bahasa scripting server-side penuh.
  • PHP 4 (2000) – Menggunakan Zend Engine dan mendukung OOP dasar.
  • PHP 5 (2004) – Peningkatan OOP, MySQLi, XML, dan exception handling.
  • PHP 7 (2015) – Performa lebih cepat dan error handling lebih baik.
  • PHP 8 (2020) – Fitur terbaru seperti JIT, union types, dan attributes.

Kelebihan dan Kekurangan PHP

Kelebihan PHP

  • Open-source dan gratis.
  • Mudah dipelajari untuk pemula.
  • Mendukung banyak database: MySQL, PostgreSQL, SQLite.
  • Kompatibel dengan berbagai OS: Windows, Linux, macOS.
  • Banyak framework dan library siap pakai: Laravel, CodeIgniter, Symfony.

Kekurangan PHP

  • Kode bisa kurang terstruktur jika tidak menggunakan OOP.
  • Performa bisa lebih lambat dibanding bahasa compiled.
  • Tidak cocok untuk aplikasi desktop atau mobile native.
  • Keamanan tergantung pada developer (harus hati-hati).

Cara Kerja PHP: Client vs Server-side

PHP dijalankan di server, bukan di browser. Prosesnya:

  1. Pengguna membuka halaman web di browser.
  2. Browser mengirim permintaan (request) ke server.
  3. Server menjalankan skrip PHP, memproses data, dan mengakses database.
  4. Server mengirim hasil (HTML, CSS, JS) kembali ke browser.
  5. Browser menampilkan halaman web kepada pengguna.

Perbedaan Client-side dan Server-side:

FiturClient-side (JS, HTML, CSS)Server-side (PHP)
Tempat dijalankanBrowser penggunaServer web
Akses databaseTidak bisaBisa
Kontrol keamananRendahTinggi
InteraktivitasCepat, langsungPerlu request ke server

Struktur Dasar File PHP

File PHP biasanya berakhiran .php. Struktur dasarnya sederhana:

<?php
// Ini adalah komentar
echo "Hello, world!";
?>
  • Kode PHP dimulai dengan <?php dan diakhiri ?>.
  • Fungsi echo menampilkan output ke browser.
  • PHP bisa digabung dengan HTML:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Contoh PHP</title>
</head>
<body>
    <h1><?php echo "Selamat datang di PHP!"; ?></h1>
</body>
</html>

Instalasi PHP dan Web Server

Untuk menjalankan PHP, dibutuhkan web server. Beberapa paket populer:

1. XAMPP

  • Platform: Windows, macOS, Linux
  • Komponen: Apache, MySQL, PHP, Perl
  • Cara pakai: Download → Install → Jalankan Apache & MySQL → Akses localhost

2. MAMP

  • Platform: macOS & Windows
  • Komponen: Apache, MySQL, PHP
  • Cocok untuk pengguna Mac yang ingin lingkungan mirip XAMPP

3. LAMP

  • Platform: Linux
  • Komponen: Linux + Apache + MySQL + PHP
  • Cara pakai: Install Apache, MySQL, dan PHP melalui terminal Linux

Lokasi folder file PHP:

  • XAMPP: C:\xampp\htdocs
  • MAMP: Applications/MAMP/htdocs
  • LAMP: /var/www/html

Akses file melalui browser:

http://localhost/nama_file.php