Internal linking atau tautan internal adalah strategi menautkan satu halaman di website kamu ke halaman lain di domain yang sama.
Meski terlihat sederhana, teknik ini punya peran besar dalam SEO WordPress—mulai dari membantu pengunjung menemukan konten relevan, hingga memberi sinyal ke Google tentang struktur dan prioritas halaman.
Di artikel ini, aku akan jelasin kenapa internal linking itu penting, strategi terbaik yang bisa kamu terapkan di WordPress, serta tips praktis untuk mengoptimalkannya.
1. Kenapa Internal Linking Penting?
Sebelum masuk ke teknis, pahami dulu manfaat internal linking:
-
Membantu Crawling & Indexing Google
Googlebot akan mengikuti link di website kamu untuk menemukan halaman baru. Internal link yang rapi memudahkan proses ini. -
Mendistribusikan Link Juice
Halaman dengan otoritas tinggi bisa menyalurkan kekuatan SEO ke halaman lain melalui tautan internal. -
Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Pengunjung bisa menemukan konten relevan tanpa harus kembali ke menu utama. -
Mendukung Struktur Website yang Jelas
Internal linking membantu menciptakan hierarki informasi yang logis.
2. Jenis Internal Link di WordPress
Ada beberapa jenis internal link yang umum dipakai:
-
Navigational Link – Link yang ada di menu utama, footer, atau sidebar.
-
Contextual Link – Link yang ditempatkan di dalam artikel atau konten.
-
Breadcrumb Link – Navigasi hierarki di bagian atas halaman.
-
Related Post Link – Link otomatis ke artikel terkait.
3. Strategi Internal Linking yang Efektif
Berikut langkah-langkah praktis untuk membuat internal linking yang powerful di WordPress:
Table of Contents
a. Gunakan Struktur Silo
Struktur silo membagi website ke dalam kategori topik, lalu menghubungkan artikel dalam kategori yang sama.
Contoh:
b. Prioritaskan Halaman Pilar (Pillar Page)
Buat artikel pilar yang membahas topik besar secara lengkap, lalu hubungkan artikel turunan ke halaman pilar tersebut.
c. Gunakan Anchor Text yang Relevan
Pilih kata kunci yang relevan sebagai teks tautan, jangan gunakan “klik di sini” karena kurang SEO-friendly.
d. Jangan Link Berlebihan
Idealnya, 2–5 internal link dalam 1.000 kata sudah cukup, tergantung panjang artikel.
e. Perbarui Internal Link Secara Berkala
Setiap kali kamu menerbitkan artikel baru, cari artikel lama yang relevan dan tambahkan link ke artikel baru tersebut.
4. Cara Membuat Internal Link di WordPress
-
Gunakan Editor Gutenberg atau Classic Editor
-
Blok teks → Sorot kata → Klik ikon link → Masukkan URL halaman internal.
-
-
Manfaatkan Plugin Internal Linking
-
Link Whisper – Membantu menemukan peluang internal link secara otomatis.
-
Yoast SEO – Menyediakan saran internal link di bawah editor artikel.
-
-
Tambahkan Related Posts Otomatis
-
Plugin seperti Yet Another Related Posts Plugin (YARPP) atau Contextual Related Posts bisa menambahkan link otomatis ke artikel relevan.
-
5. Kesalahan yang Harus Dihindari
-
Menggunakan anchor text yang sama ke halaman berbeda.
-
Menautkan ke halaman yang tidak relevan.
-
Over-optimasi internal link (spam keyword).
-
Link ke halaman yang sudah dihapus atau broken link.
6. Tips Optimasi Internal Linking untuk SEO Maksimal
-
Gunakan Breadcrumbs untuk mempermudah navigasi dan membantu Google memahami struktur website.
-
Pastikan halaman penting selalu terhubung dari homepage.
-
Audit internal link setidaknya setiap 3–6 bulan.
-
Gunakan Google Search Console untuk menemukan halaman yang belum mendapatkan cukup tautan internal.
Kesimpulan
Internal linking di WordPress bukan sekadar menaruh link sembarangan, tapi bagian dari strategi SEO yang matang. Dengan struktur silo, anchor text yang relevan, dan audit rutin, kamu bisa meningkatkan ranking halaman, memperbaiki pengalaman pengguna, dan memaksimalkan potensi SEO website kamu.
Kalau kamu belum pernah serius mengatur internal link, sekarang saatnya mulai. Satu perubahan kecil di struktur internal link bisa berdampak besar pada performa website di Google.