Kenapa Banyak Blogger Berhenti?

Update 09/08/25 · read 3 menit

Aku masih ingat pertama kali bikin blog. Waktu itu modalnya cuma niat, domain gratisan, dan sedikit ilmu hasil baca-baca forum. Rasanya semua ide mau aku tulis. Setiap pagi buka dashboard blog, semangat lihat angka “pageview” meskipun cuma 17 kunjungan.

Tapi setelah bertahun-tahun main di dunia blogging, aku lihat satu pola yang terus berulang: banyak blogger yang mulai dengan semangat 45, tapi akhirnya berhenti sebelum blognya benar-benar “hidup”.

Kenapa bisa begitu?

Yuk, kita bedah satu per satu, biar kamu nggak jadi korban selanjutnya.


1. Ekspektasi Langit, Realita Tanah

Banyak yang memulai blog karena baca cerita “Blogger ini dapet 50 juta per bulan” atau “Blog bisa viral dalam 3 bulan”.
Masalahnya, yang sering diceritakan itu hasil akhir, bukan prosesnya.
Begitu mereka mulai nulis, ternyata:

  • Pageview lambat naik.

  • Adsense cuma cair setahun sekali.

  • Artikel sudah 50, trafik nggak nyampe 1.000 per bulan.

READ :  Cara Dapat Uang Dolar dari Blogger Online 100% NYATA

Lama-lama mulai muncul pikiran: “Ah, buang-buang waktu…”.
Padahal, ngeblog itu lebih mirip maraton daripada sprint.


2. Nggak Punya Strategi Jangka Panjang

Nulis tanpa arah itu kayak jalan di hutan tanpa kompas.
Banyak blogger cuma fokus update artikel, tapi nggak riset keyword, nggak optimasi SEO, dan nggak punya rencana monetisasi jelas.
Akhirnya blognya nggak berkembang, penulisnya capek sendiri, dan berhenti.

Kalau mau bertahan, harus punya peta jalan:

  • Target pembaca siapa

  • Topik inti blog

  • Sumber trafik

  • Model monetisasi


3. Algoritma Google yang Galak

Ini penyakit umum. Blog udah mulai rame, eh tiba-tiba trafik turun gara-gara update algoritma.
Blogger yang cuma mengandalkan 1 sumber trafik (biasanya Google) paling gampang nyerah.
Solusinya? Jangan cuma bergantung ke satu pintu. Manfaatkan juga media sosial, email list, atau bahkan kolaborasi dengan blogger lain.


4. Persaingan Semakin Ketat

Dulu nulis “cara membuat blog” bisa page one modal 500 kata. Sekarang? Saingannya media besar, portal berita, bahkan AI yang bisa bikin artikel ribuan kata dalam hitungan menit.
Kalau blog kamu nggak punya niche spesifik atau gaya yang beda, pembaca bakal lari ke konten lain yang lebih lengkap.

READ :  Belajar BLOGGER : Dapat Penghasilan UANG Online

5. Monetisasi yang Mengecewakan

Banyak blogger hanya mengandalkan Adsense.
Masalahnya:

  • CPM rendah, apalagi untuk trafik Indonesia.

  • Butuh trafik ratusan ribu untuk penghasilan layak.
    Begitu hitung-hitungan nggak masuk, mereka mundur pelan-pelan.

Solusinya? Diversifikasi: jual eBook, kursus, afiliasi, jasa, atau bahkan membership.


6. Burnout alias Kelelahan Kreatif

Nulis terus-menerus tanpa “isi ulang ide” bikin otak capek.
Apalagi kalau topik yang ditulis bukan passion penulisnya.
Makanya, pilih niche yang kamu suka banget, biar nulisnya nggak terasa beban.


7. Nggak Punya Komunitas

Blogger yang jalan sendirian itu gampang kehilangan motivasi.
Kalau punya komunitas, kamu bisa:

  • Tukar backlink & trafik

  • Update tren SEO terbaru

  • Dapet motivasi dari blogger lain yang sukses

Komunitas itu kayak bensin tambahan. Kalau nggak ada, mesin semangat kamu gampang mogok.


Cara Biar Kamu Nggak Ikut Berhenti

Kalau kamu baca ini sambil mikir “Waduh, aku ngalamin semua”, tenang, masih ada cara bertahan:

  1. Turunkan Ekspektasi, Nikmati Proses
    Fokus nulis dan belajar, hasil akan mengikuti.

  2. Bangun Trafik dari Banyak Sumber
    Jangan cuma mengandalkan Google.

  3. Monetisasi Sejak Awal
    Bahkan sebelum trafik tinggi, kamu bisa mulai jual produk digital atau afiliasi.

  4. Punya Jadwal & Target Realistis
    Misal, 4 artikel per bulan tapi semua riset dan SEO-nya matang.

  5. Gabung Komunitas Blogger
    Cari circle yang positif dan suportif.

READ :  Jasa Google Adsense (addsite, addurl) Full Approved!

Kesimpulan:

Blogger yang bertahan lama itu biasanya bukan yang paling pintar atau paling rajin di awal, tapi yang mau konsisten belajar, adaptasi, dan nikmatin prosesnya.

Kalau kamu bisa lewatin fase “nggak ada hasil” tanpa nyerah, besar kemungkinan blog kamu akan masuk fase “panen hasil” yang orang lain cuma bisa lihat dari luar.