+8 Penyebab Artikel Sulit Terindeks Mesin Pencari (Google)

+8 Penyebab Artikel Sulit Terindeks Mesin Pencari (Google)

Update 06/08/25 · read 5 menit

SEOsatu – Banyak blogger dan penulis konten digital mengalami masalah yang cukup umum: artikel sudah dipublikasikan berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, tetapi belum juga muncul di hasil pencarian Google. Padahal, secara tampilan dan isi, artikel tersebut tampak “baik-baik saja”.

Jika Anda mengalami hal serupa, kemungkinan besar ada masalah mendasar dalam proses penulisan atau optimasi. Dalam artikel ini, kami akan membahas tujuh penyebab paling umum mengapa artikel sulit terindeks oleh mesin pencari, khususnya Google, serta solusi untuk mengatasinya.


1. Artikel Tidak Terhubung dengan Internal Link

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah artikel berdiri sendiri tanpa dukungan dari internal link. Mesin pencari seperti Google menggunakan “perayap” (crawler) untuk menjelajahi dan mengindeks halaman web. Jika artikel Anda tidak di-link dari halaman lain di situs Anda, maka crawler bisa saja tidak menemukan artikel tersebut.

Solusi:

  • Tambahkan internal link dari artikel-artikel lain yang sudah terindeks.

  • Pastikan artikel baru muncul di homepage, kategori, atau sitemap.


2. Sitemap Tidak Diperbarui atau Tidak Dikirim

Sitemap membantu Google memahami struktur website Anda dan menemukan halaman-halaman baru. Jika Anda tidak mengatur sitemap dengan benar—atau lupa mengirimkannya ke Google Search Console—artikel baru bisa luput dari perhatian mesin pencari.

READ :  Konten Duplikat: Hindari Penalti Google, Ini dia tips & Caranya

Solusi:

  • Gunakan plugin seperti Rank Math atau Yoast SEO untuk membuat sitemap otomatis.

  • Kirim sitemap ke Google Search Console dan cek statusnya.


3. Artikel Mengandung Tag ‘noindex’ Secara Tidak Sengaja

Kesalahan teknis ini sering terjadi terutama jika Anda menggunakan plugin SEO dan tidak memeriksa setelan dengan seksama. Tag meta robots “noindex” akan memberi tahu Google untuk tidak mengindeks halaman tersebut, bahkan jika tidak ada kesalahan konten.

Solusi:

  • Periksa kode sumber artikel (CTRL+U) dan cari apakah ada baris:
    <meta name="robots" content="noindex">

  • Hapus tag tersebut melalui plugin SEO atau pengaturan tema.


4. Kualitas Konten Rendah atau Terlalu Tipis

Google sangat mengutamakan konten berkualitas tinggi dan bermanfaat. Artikel dengan jumlah kata sangat sedikit, pengulangan keyword berlebihan (keyword stuffing), atau tidak memberikan insight baru akan dianggap tidak layak untuk diindeks.

Solusi:

  • Pastikan artikel Anda bernilai tambah bagi pembaca (informasi unik, mendalam, dan terstruktur).

  • Gunakan panjang artikel minimal 600–800 kata, idealnya di atas 1.000 kata untuk topik bersaing.


5. Judul atau URL Terlalu Mirip dengan Artikel Lain di Web

Jika judul atau slug artikel Anda sama atau terlalu mirip dengan artikel yang sudah banyak beredar, Google bisa menganggapnya sebagai konten duplikat atau tidak orisinal, terutama jika domain Anda belum memiliki otoritas tinggi.

Solusi:

  • Gunakan judul yang unik dan spesifik (hindari terlalu generik seperti “Tips Sehat”).

  • Tambahkan kata penjelas seperti tahun, jenis, atau angle tertentu, misalnya: “8 Penyebab Artikel Sulit Terindeks di Google (Update 2025)”

READ :  SEO Teknikal: Apa yang Harus Diperiksa di Website?

6. Backlink atau Autoritas Domain Lemah

Website baru atau blog dengan otoritas rendah akan cenderung lebih sulit mendapat perhatian Google, apalagi jika artikel tidak memiliki tautan balik (backlink) dari situs lain.

Solusi:

  • Bangun backlink secara natural melalui:

    • Guest post

    • Share di forum atau media sosial

    • Komentar berkualitas di blog lain (dengan URL website)

  • Terus perbarui blog Anda secara konsisten untuk membangun kredibilitas.


7. Belum Di-Submit Manual ke Google Search Console

Meskipun Google dapat merayapi halaman secara otomatis, prosesnya bisa sangat lambat jika tidak dibantu dengan submit manual, terutama untuk website baru atau blog dengan trafik rendah.

Solusi:

  • Masuk ke Google Search Console

  • Masukkan URL artikel baru ke kolom “Inspeksi URL” lalu klik “Minta Pengindeksan”.


8. Penggunaan Bahasa Gaul atau Tidak Baku Secara Berlebihan

Salah satu penyebab artikel sulit diindeks—yang sering tidak disadari para blogger muda—adalah penggunaan bahasa gaul, slang, atau gaya bahasa yang terlalu santai.

Meskipun terdengar akrab dan “relatable” untuk pembaca tertentu, Google tetap mengutamakan struktur bahasa yang baku dan formal agar mudah dipahami sistem.

Mesin pencari menggunakan teknologi Natural Language Processing (NLP) untuk memahami maksud konten. Jika gaya bahasa terlalu santai dan dipenuhi kata tidak umum, sistem bisa kesulitan memahami konteks dan relevansi artikel tersebut terhadap kata kunci yang ditargetkan.

Contoh kalimat yang berpotensi membingungkan Google:

  • “Gas pol bro, ini dia trik rahasia biar cuan dari blog!”

  • “Gue dulu pernah kejebak pinjol, bro…”

READ :  Canonical URLs: Mengatasi duplikat Konten & Index Konten Mirip

Kalimat seperti itu mungkin menarik di media sosial, tapi di artikel blog, bisa menghambat kemampuan Google untuk memahami topik utama dan menilai kredibilitas konten.

Solusi:

Gunakan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah EYD, namun tetap komunikatif. Hindari terlalu banyak kata-kata seperti: “gue”, “lo”, “bro”, “cuan”, “gas”, “parah sih”, “santuy”, dsb. Jika ingin tetap personal, gunakan kata ganti netral seperti “saya” dan “kamu”, atau tetap informal tapi tidak berlebihan.


Bonus: Hal Teknis Lain yang Sering Terabaikan

Selain tujuh poin di atas, ada beberapa hal teknis yang juga bisa menyebabkan masalah indeks:

  • Kecepatan website sangat lambat

  • Struktur heading (H1, H2, H3) tidak rapi

  • Terlalu banyak iklan atau script berat

  • Artikel dalam format JavaScript dinamis yang sulit dirayapi crawler


Penutup

Google memang tidak memberikan jaminan bahwa setiap halaman yang Anda buat akan diindeks. Namun, dengan memastikan semua elemen teknis, struktur, dan kualitas konten terpenuhi, peluang artikel Anda untuk muncul di hasil pencarian akan jauh lebih besar.

Jangan lupa juga untuk bersabar—proses indeksasi bisa memakan waktu beberapa jam hingga beberapa minggu, tergantung pada banyak faktor.

Kalau Anda ingin tahu apakah artikel sudah terindeks atau belum, cukup ketik di Google:
site:namadomain.com/judul-artikel

Jika tidak muncul, mungkin salah satu dari tujuh penyebab di atas adalah jawabannya.

Jika Anda membutuhkan audit konten atau strategi SEO dasar untuk blog Anda, silakan tinggalkan komentar atau kirim pesan via kontak yang tersedia.

Tim kami di seosatu.com siap bantu Anda mengoptimalkan konten agar cepat terindeks dan tampil di halaman pertama Google.