Virtual Private Server (VPS) telah menjadi solusi populer bagi para pengembang, bisnis, pemilik website, hingga perusahaan besar karena kemampuannya menawarkan performa tinggi dengan biaya lebih terjangkau dibanding dedicated server.
Dalam memilih VPS, salah satu aspek terpenting yang sering kali menentukan kinerja adalah jenis storage atau media penyimpanan yang digunakan. Saat ini, dua jenis storage yang paling umum digunakan adalah HDD (Hard Disk Drive) dan SSD (Solid State Drive).
Pemilihan antara keduanya bukan sekadar soal harga, tetapi berkaitan langsung dengan kecepatan, ketahanan, stabilitas, dan pengalaman pengguna ketika mengelola server. Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan, kelebihan, kekurangan, hingga rekomendasi penggunaan SSD vs HDD untuk VPS.
Contents
- 1 1. Apa Itu HDD dalam VPS?
- 2 2. Apa Itu SSD dalam VPS?
- 3 3. Perbedaan SSD vs HDD dalam VPS
- 4 4. Mengapa Storage Penting dalam VPS?
- 5 5. Dampak Pemilihan HDD vs SSD pada Berbagai Penggunaan VPS
- 5.1 1. Untuk Website Hosting / WordPress
- 5.2 2. Untuk Database (MySQL, MariaDB, PostgreSQL, MongoDB)
- 5.3 3. Untuk Panel Hosting (cPanel, DirectAdmin, CyberPanel)
- 5.4 4. Untuk Docker dan Virtualisasi Ringan
- 5.5 5. Untuk Game Server (Minecraft, CS2, dll.)
- 5.6 6. Untuk Media Server (Plex, Jellyfin)
- 5.7 7. Untuk Backup Server
- 6 6. Jenis-Jenis SSD untuk VPS
- 7 7. Harga VPS SSD vs HDD
- 8 8. Kapan Sebaiknya Memilih SSD untuk VPS?
- 9 9. Kapan Lebih Baik Memilih HDD untuk VPS?
- 10 Rekomendasi Terbaik
- 11 Cek Jenis Disk dengan lsblk
1. Apa Itu HDD dalam VPS?
HDD atau Hard Disk Drive adalah media penyimpanan tradisional yang menggunakan piringan magnetis (platter) yang berputar untuk membaca dan menulis data. Untuk mengakses data, head mekanis bergerak secara fisik menuju lokasi data.
Cara Kerja HDD
-
Memiliki piringan yang berputar hingga 5400–7200 RPM (revolutions per minute).
-
Head membaca dan menulis data saat piringan berputar.
-
Kecepatan tergantung pada putaran piringan dan akurasi head.
Kelebihan HDD untuk VPS
-
Kapasitas besar dengan harga murah
HDD menawarkan kapasitas 1–10 TB per unit dengan biaya yang lebih rendah dibanding SSD. -
Lebih unggul untuk penyimpanan arsip besar
Cocok untuk log server, backup volume besar, atau data yang jarang diakses. -
Tersedia luas
Banyak provider VPS masih menyediakan paket berbasis HDD karena modal awalnya lebih rendah.
Kekurangan HDD
-
Kecepatan baca dan tulis lambat
Rata-rata 80–160 MB/s, jauh lebih rendah dari SSD. -
Latency tinggi
Karena mekanis, membutuhkan waktu untuk head dan platter bergerak. -
Lebih rentan rusak
Komponen mekanik sensitif terhadap guncangan, panas, dan umur pakai. -
IOPS rendah
Sekitar 75–100 IOPS, membuat performa aplikasi berat menurun drastis.
2. Apa Itu SSD dalam VPS?
SSD atau Solid State Drive adalah media penyimpanan modern yang menggunakan chip memori flash (NAND) tanpa komponen mekanik. Data diakses secara elektrik sehingga lebih cepat, lebih stabil, dan lebih hemat daya.
Cara Kerja SSD
-
Data disimpan dalam microchip.
-
Tidak ada komponen bergerak, sehingga latency sangat rendah.
-
Kecepatan akses hampir seketika karena berbasis transistor.
Kelebihan SSD untuk VPS
-
Performa sangat cepat
Kecepatan baca/tulis bisa mencapai 500 MB/s untuk SATA SSD dan hingga 3500 MB/s untuk NVMe SSD. -
IOPS sangat tinggi
Bisa mencapai 50.000 – 500.000 IOPS, bagus untuk aplikasi database dan trafik tinggi. -
Latency rendah
Lambda waktu mikrodetik, ideal untuk web server dan API. -
Tahan terhadap guncangan
Karena tidak ada mekanik, lebih awet dan stabil. -
Konsumsi daya rendah
Mengurangi panas dan beban server fisik.
Kekurangan SSD
-
Harga lebih mahal
Kapasitas besar = biaya tinggi. -
Umur pakai terbatas (TBW)
Meskipun awet, ada batas tulis berdasarkan teknologi NAND. -
Kurang optimal untuk penyimpanan arsip besar
Tidak efisien jika hanya digunakan untuk backup atau file jarang diakses.
3. Perbedaan SSD vs HDD dalam VPS
| Aspek | SSD | HDD |
|---|---|---|
| Kecepatan | Sangat cepat (hingga 3500 MB/s) | Lambat (80–160 MB/s) |
| IOPS | 50.000–500.000 | 75–100 |
| Latency | Rendah | Tinggi |
| Daya Tahan | Tahan benturan, lebih stabil | Sensitif terhadap guncangan |
| Harga | Lebih mahal | Lebih murah |
| Kapasitas | Biasanya lebih kecil | Lebih besar |
| Kesesuaian VPS | Website, database, aplikasi berat | Backup, arsip, data besar |
4. Mengapa Storage Penting dalam VPS?
Storage bukan hanya tempat menyimpan data — ini adalah komponen yang berdampak langsung pada performa:
-
Waktu loading website
-
Kecepatan query database
-
Kinerja caching system
-
Kecepatan boot OS
-
Waktu proses aplikasi backend
-
Respons server terhadap request trafik tinggi
Jika storage lambat, maka seluruh VPS akan terasa lamban meskipun CPU dan RAM besar.
5. Dampak Pemilihan HDD vs SSD pada Berbagai Penggunaan VPS
1. Untuk Website Hosting / WordPress
SSD jelas unggul.
WordPress, database MySQL, cache, dan script PHP sangat bergantung pada I/O cepat.
Perbandingan real:
-
WordPress di SSD: respon < 0.5 detik
-
WordPress di HDD: respon 1–3 detik atau lebih
2. Untuk Database (MySQL, MariaDB, PostgreSQL, MongoDB)
SSL sangat disarankan.
Database melakukan banyak read/write kecil yang membutuhkan IOPS tinggi. HDD akan bottle-neck.
3. Untuk Panel Hosting (cPanel, DirectAdmin, CyberPanel)
Performa panel meningkat signifikan jika menggunakan SSD.
4. Untuk Docker dan Virtualisasi Ringan
Image dan container sering membuat I/O tinggi → SSD adalah pilihan ideal.
5. Untuk Game Server (Minecraft, CS2, dll.)
-
SSD = loading chunk cepat, latency rendah
-
HDD = kemungkinan lag, bottleneck, chunk loading lambat
6. Untuk Media Server (Plex, Jellyfin)
-
SSD = cepat
-
HDD = cukup, jika hanya untuk penyimpanan film berkapasitas besar
7. Untuk Backup Server
HDD lebih efisien karena:
-
kapasitas besar
-
biaya rendah
6. Jenis-Jenis SSD untuk VPS
Tidak semua SSD sama. Ada beberapa jenis:
1. SATA SSD
-
Kecepatan hingga 500–550 MB/s
-
Lebih murah
-
Jauh lebih cepat dari HDD
2. NVMe SSD
-
Kecepatan 2000–3500 MB/s (atau lebih)
-
IOPS sangat tinggi
-
Cocok untuk VPS premium
3. Enterprise SSD
-
Ditujukan untuk server skala besar
-
Memiliki TBW tinggi
-
Umur panjang dan performa stabil
7. Harga VPS SSD vs HDD
Secara umum:
VPS HDD
-
Cocok untuk budget rendah
-
Kapasitas besar
-
Mulai dari $3–$5 / bulan di banyak provider
VPS SSD / NVMe
-
Performa tinggi
-
Lebih mahal
-
Mulai dari $5–$12 / bulan
Walaupun lebih mahal, SSD hampir selalu memberikan nilai lebih karena performanya yang jauh lebih baik.
8. Kapan Sebaiknya Memilih SSD untuk VPS?
Gunakan SSD jika VPS Anda digunakan untuk:
✔ Website atau blog WordPress
✔ Toko online / e-commerce
✔ Database (MySQL/MongoDB/PostgreSQL)
✔ Server API atau microservices
✔ Bot Telegram, Discord, dan aplikasi real-time
✔ Panel hosting multi-user
✔ Cloud storage ringan
✔ Email server
✔ Game server
Jika Anda ingin server yang respon cepat, stabil, dan tidak lag, SSD adalah pilihan tepat.
9. Kapan Lebih Baik Memilih HDD untuk VPS?
Gunakan HDD jika tujuan Anda:
✔ Penyimpanan backup besar
✔ Arsip file jarang dibuka
✔ Media server dengan file besar (tidak memerlukan banyak I/O)
✔ VPS download-upload data besar
✔ Budget terbatas tetapi kebutuhan storage besar
Rekomendasi Terbaik
Secara umum, SSD adalah pilihan terbaik untuk hampir semua penggunaan VPS modern. Performa yang lebih cepat, latency rendah, dan stabil membuat SSD unggul dalam 90% kasus.
HDD tetap relevan, namun hanya untuk penggunaan tertentu seperti backup atau arsip data besar yang tidak memerlukan kecepatan tinggi.
Jika Anda menginginkan server yang responsif, cepat, dan lancar — terutama untuk website dan aplikasi berbasis database — maka VPS SSD atau NVMe adalah pilihan terbaik.
- Gunakan SSD (NVMe) untuk website, aplikasi, database, game server → performa maksimal.
- Gunakan HDD untuk backup atau penyimpanan besar berbiaya murah.
Pemilihan yang tepat akan memberikan stabilitas dan performa yang optimal sesuai kebutuhan VPS Anda.
Cek Jenis Disk dengan lsblk
Server VPS linux ubuntu bisa cek kondisi disk penyimpanan dengan perintah ssh
Keterangan:
ROTA=1→ HDD (berputar)ROTA=0→ SSD (non-rotational)
Contoh output:
Namun untuk jenis VPS server Cloud kadang ROTA kurang valid perlu cek speed buffer data untuk cek secara valid:
sudo hdparm -Tt /dev/sda # hasil ujicoba /dev/vda: Timing cached reads: 10188 MB in 1.99 seconds = 5125.58 MB/sec HDIO_DRIVE_CMD(identify) failed: Inappropriate ioctl for device Timing buffered disk reads: 1114 MB in 3.00 seconds = 370.81 MB/sec // Artinya SSD
Tabel perbandingan Disk Berdasarkan hdparm
| Timing buffered disk reads | Jenis Disk | Keterangan |
|---|---|---|
| 60–120 MB/s | HDD 5400–7200 RPM | Kecepatan khas HDD fisik |
| 120–170 MB/s | HDD cepat / hybrid | Masih HDD, tapi model performa tinggi |
| 250–550 MB/s | SSD SATA | Kecepatan tipikal SATA SSD |
| 900–1500 MB/s | SSD NVMe (low-end) | NVMe generasi awal |
| 1500–3500 MB/s | SSD NVMe (mid–high) | NVMe umum di server modern |
| 3500–7000+ MB/s | SSD NVMe high-end / PCIe Gen4/5 | Sangat cepat |
Cek kapasitas penyimpanan HDD / SSD : lsblk -o NAME,TYPE,SIZE,MODEL
sda disk 465.8G ST500LT012-1DG142 ├─sda1 part 512M └─sda2 part 465.3G
lihat kapasitas penggunaan hdd, ssd: df -h
Filesystem Size Used Avail Use% Mounted on udev 3.8G 0 3.8G 0% /dev tmpfs 785M 1.7M 783M 1% /run /dev/sda2 457G 25G 409G 6% / # Artinya kapasitas baru terpakai 6% tmpfs 3.9G 80M 3.8G 3% /dev/shm tmpfs 5.0M 4.0K 5.0M 1% /run/lock tmpfs 3.9G 0 3.9G 0% /sys/fs/cgroup /dev/sda1 511M 6.1M 505M 2% /boot/efi tmpfs 785M 20K 785M 1% /run/user/1000