Strategi Konten Evergreen yang Konsisten Mendatangkan Traffic

Strategi Konten Evergreen yang Konsisten Mendatangkan Traffic

Update 18/09/25 · Read 3 minute

Dalam dunia SEO Marketing, ada dua jenis konten utama: konten musiman (seasonal content) dan konten evergreen. Konten musiman hanya relevan pada waktu tertentu, misalnya promo Ramadan atau tren viral.

Sementara itu, konten evergreen adalah konten yang tetap relevan sepanjang waktu dan mampu mendatangkan traffic secara konsisten meskipun sudah dipublikasikan lama.

Bagi pebisnis online dan UMKM, strategi konten evergreen sangat penting karena bisa menjadi aset jangka panjang yang terus mendatangkan pengunjung organik dari Google.


Apa Itu Konten Evergreen?

Konten evergreen adalah artikel, video, atau halaman website yang membahas topik yang tidak lekang oleh waktu. Artinya, konten ini tetap dicari orang meskipun tren sudah berubah.

Contoh konten evergreen:

  • “Cara Menulis Artikel SEO-Friendly”

  • “Panduan Membuat Toko Online untuk Pemula”

  • “Apa Itu SEO Marketing dan Manfaatnya”

Konten semacam ini relevan selama bertahun-tahun karena topiknya selalu dibutuhkan.


Mengapa Konten Evergreen Penting?

  1. Traffic Stabil – Konten evergreen bisa terus mendatangkan pengunjung baru tanpa perlu promosi berulang.

  2. Efisiensi Waktu dan Biaya – Satu artikel evergreen berkualitas bisa bertahan lama di peringkat Google.

  3. Meningkatkan Otoritas Website – Konten informatif membuat website dipandang sebagai sumber terpercaya.

  4. Mendukung Strategi Link Building – Artikel evergreen sering dijadikan referensi oleh website lain.

READ :  Bagaimana UMKM Bisa Mendapatkan Ribuan Pengunjung Lewat SEO

Strategi Membuat Konten Evergreen

1. Pilih Topik yang Selalu Dicari

Gunakan tools keyword research (Google Keyword Planner, Ahrefs, Ubersuggest) untuk menemukan topik dengan pencarian stabil. Hindari topik yang sifatnya tren sementara.

2. Buat Konten Lengkap dan Mendalam

Konten evergreen harus menyajikan informasi komprehensif. Semakin lengkap, semakin tinggi peluang masuk halaman pertama Google.

3. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami

Hindari bahasa teknis berlebihan. Konten evergreen harus bisa dinikmati oleh pembaca pemula maupun berpengalaman.

4. Optimasi SEO On-Page

  • Gunakan keyword utama di judul, meta description, dan heading.

  • Tambahkan internal link ke artikel relevan.

  • Gunakan gambar dengan alt text yang tepat.

5. Update Secara Berkala

Meskipun evergreen, konten tetap perlu diperbarui. Misalnya, menambahkan data terbaru atau memperbarui contoh kasus agar tetap relevan.

6. Kombinasikan dengan Konten Pendukung

Selain artikel utama, buat konten turunan yang lebih spesifik. Misalnya:

  • Artikel evergreen: “Panduan SEO untuk Pemula”

  • Konten pendukung: “Cara Menggunakan Google Analytics untuk SEO”


Jenis Konten Evergreen yang Efektif

  1. How-to Guide (Panduan Praktis)
    Misalnya: “Cara Membuat Blog WordPress dalam 10 Langkah”.

  2. Listicle (Daftar Rekomendasi)
    Misalnya: “10 Tools SEO Gratis untuk Pemula”.

  3. Glossary / Kamus Istilah
    Misalnya: “Istilah Penting dalam Digital Marketing yang Harus Kamu Tahu”.

  4. FAQ (Frequently Asked Questions)
    Misalnya: “FAQ tentang SEO Marketing untuk UMKM”.

  5. Studi Kasus / Case Study
    Studi kasus yang menjelaskan strategi nyata yang berhasil, relevan dalam jangka panjang.

READ :  Cara Menggunakan Google Analytics untuk Mengukur Hasil SEO Marketing

Cara Memaksimalkan Konten Evergreen

  • Promosikan di media sosial agar menjangkau lebih banyak audiens.

  • Bangun backlink ke artikel evergreen agar otoritasnya meningkat.

  • Gunakan konten evergreen sebagai pilar (pillar content) dalam strategi SEO.

  • Integrasikan dengan email marketing agar konten lama tetap bisa menjangkau subscriber baru.


FAQs

1. Apakah konten evergreen selalu panjang?
Tidak selalu. Yang penting adalah kualitas dan relevansinya, meski artikel panjang biasanya lebih disukai Google.

2. Berapa lama artikel evergreen bisa bertahan di peringkat Google?
Jika rutin di-update dan didukung backlink, bisa bertahan bertahun-tahun.

3. Apakah semua niche cocok dengan konten evergreen?
Ya, hampir semua niche bisa memiliki evergreen content, hanya topiknya berbeda.

4. Apakah evergreen content bisa dipadukan dengan konten musiman?
Bisa, kombinasi keduanya justru membuat strategi konten lebih kuat.

5. Bagaimana cara tahu topik evergreen?
Lihat tren pencarian dengan Google Trends. Jika grafik stabil, itu adalah topik evergreen.