Tidak Selamanya Patah Hati itu Buruk, Asalkan!

Hampir seluruh manusia di muka bumi ini pasti pernah mengalami namanya broken heart atau patah hati, entah itu dikarenakan oleh diputusin, gebetan jadian sama orang lain, atau lainnya.

Apapun alasan di balik permasalah tersebut, perasaan sakit hati pasti menimbulkan emosi negatif dalam perasaan kita seperti marah, sedih, kecewa, yang tentunya itu memberikan kondisi yang tidak nyaman untuk kita dalam menjalani hari-hari kedepannya.

Oleh karena itu, banyak sekali orang menghindari, bahkan tidak ingin berada di situasi semacam itu. Eits, sebenarnya patah hati itu tidak selalu buruk loh, pengalaman ini justru bisa memberikan banyak sekali nilai positif dalam perkembangan diri kita.

Saya ulangin lagi, patah hati bisa memberikan manfaat yang baik untuk pertumbuhan kita selama permasalahan ini bisa diatasi dengan bijaksana. Lalu, bagaimana proses yang dianggap buruk ini justru bisa menjadi bermanfaat? Ayo, mari dibaca satu-satu nih!

1. Awal Broken Heart Bawaannya Sedih Selalu, Itu Wajar Kok!!

Saat awal-awal merasakan hati hancur lebur pasti rasanya ingin terus menangis, marah, kacau, atau lainnya. Jangan tahan rasa emosi itu, keluarkan! Asalkan meluapkannya masih dengan cara wajar, itu baik untuk membuat perasaan lebih lega dan tidak terbeban oleh perasaan yang buruk di dalam hati.

READ :  IPA-STEM dalam Kerangka Etnosains

Sangat manusiawi saat awal merasakannya anda menjadi sedih, hal itu merupakan reaksi alami tubuh karena mengalami peristiwa yang tidak sesuai ekspektasi yang diharapkan, sehingga secara kondisi psikologis menghadapi shock, denial, dan anger.

Namun, jangan sampai diri sendiri terlena pada bagian bargaining, yakni kita mengandai-andai “jika dulu aku tidak seperti itu, pasti seperti ini” atau “semua ini salahku, harusnya diriku seperti a,b,c,d”. Stop, hentikan itu! Mari ke tahap kedua agar tidak semakin hanyut.

2. Mari Kita Gunakan Namanya “Circle Power”

Perasaan tidak enak masih menyelimut hati ini yang membuat otak tidak bisa berpikir jernih dan cenderung kurang bisa objektif dalam menilai masalah tersebut. Maka, dibutuhkan namanya “orang ketiga” untuk membantu menilai peristiwa yang kita alami. Orang ketiga tersebut bisa teman, saudara, keluarga, atau siapapun yang anda percayai bisa membawa diri anda lebih baik setelah menceritakan pengalaman itu.

Makanya, daripada otak sendiri melakukan bargaining dalam melihat kasus yang membawa hingga patah hati, biarkan mereka yang menilai dan memberikan masukan mengenai permasalahannya, lalu kesalahan yang anda lakukan.

Selain itu, support dari orang terdekat sangat penting perannya untuk memberi semangat lagi dalam hati karena setiap manusia merupakan makhluk sosial yang tentunya membutuhkan afirmasi positif di saat berada posisi yang sedih.

Pastinya lebih membuat lega pada perasaan ketika ada yang menghibur kala sedang terpuruk, menemani anda saat susah dalam menghadapi kondisi hati sendiri, dan mampu membuat anda tersenyum walaupun belum lama ini mengalami patah hati.

READ :  Hubungan Paradoks Perjalanan Waktu dan Paralel Universe

3. Setelah Itu, Barulah Anda Menilai Diri Sendiri

Fase ini yang penulis pribadi anggap “krusial”, tidak semua orang bisa melewati fase ini dengan bijaksana. Terdapat beberapa  orang justru sering menyalahkan diri sendiri atau pihak lainnya, parahnya lagi jatuh ke tahap depresi. Bukannya melakukan evaluasi untuk lebih baik, malah membuat diri lebih terpojok tanpa tujuan yang membangun pribadi lebih baik.

Padahal, banyak sekali orang terkenal di dunia ini, contohnya saja Mark Manson menjelaskan jika pengalaman buruk malah menjadi guru terbaik untuk belajar lebih kenal terhadap diri sendiri, seperti kekurangan yang perlu diperbaikin. Tidak perlu menyalahkan masa lalu, pihak lainnya, atau siapapun itu, cukup jadikan itu pengalaman yang mengajarkan hal baik untuk diri kita.

Tidak dapat dipungkiri bahwa patah hati juga pasti ada disebabkan oleh pihak pribadi sendiri, seperti tidak selektif mencari pasangan, terlalu berharap, atau childish. Tulis atau ingatlah kesalahan yang anda buat pada masa lalu, kemudia lakukan tahap ke empat ini.

4. Jadilah Berlian yang Indah dan Kuat setelah Ditempa oleh Derajat yang Sangat Panas

Setelah memahami bagian diri anda yang perlu adanya perbaikan, jangan berhenti pada langkah itu saja! Lakukan perubahan yang lebih baik dari diri sendiri karena paham letak kesalahan anda pada masa lalu agar tidak terulang lagi kejadian yang sama di masa depan.

READ :  Review Kursus, Les Bahasa Inggris JOGJA Terbaik

Jangan berubah untuk orang lain, bukankan suatu hal yang dirubah karena pihak lain justru menghilangkan sisi diri anda sendiri, malah menjadikan diri sendiri sebagai orang lain. Maka dari itu, buatlah patah hati ini menjadi dorongan untuk menjadi pribadi lebih baik kedepannya untuk diri kita sendiri, bukan orang lain.

Perbaikin kualitas kita sebagai manusia, baik segi sifat dan pengetahuan. Jangan biarkan patah hati menjatuhkan diri kita ke jurang yang lebih dalam lagi! You are made from titanium, you are special, no one can break you into pieces. Jadikan kesalahan masa lalu dan patah hati sebagai dorongan kuat untuk membentuk masa depan yang lebih baik lagi, bahkan menjadi berkilau seperti berlian!

Oleh karena itu, jangan biarkan hancur dan remuknya hati ini menjadi suatu pengalaman yang useless. Anda tidak dapat mengubah masa lalu, namun anda bisa mengubah  mindset anda sendiri dalam melihat kejadian tersebut.  Cintailah diri anda sendiri dengan menjadi lebih baik dari pengalaman tidak menyenangkan. Salam pemengang untuk kita semua!


Updated: October 25, 2020