ARTCO : Merk Gerobak Dorong Angkut Kelapa Sawit

Bisnis UKM petani kelapa sawit terbantu oleh kereta sorong / Angkong “Artco” untuk membawa buah sawit lebih banyak & ringan.

Sebelum gerobak sawit Artco, angkong hadir di indonesia semua petani kepala sawit di kalimantan, sumatera, sulewesi, merasa sangat lelah, keberatan dalam angkut tandan buah sawit karena masih pakai cara tradisional di pikul menggunakan gagang tongkat dan 2 karung goni / (keranjang anyaman rotan – bambu) yang di ikat tali tambang (bambu).

Proses angkut / membawa tandan buah sawit ke TPH (tempat penaruhan hasil) cara pikul ini sangat melelahkan dan jumlah yang dibawa sangat sedikit: 3-4 buah sehingga membutuhkan waktu lama dalam bekerja namun hasil sedikit.

 

Gerobak Dorong ARTCO Angkut tandan sawit

Hadirnya gerobak dorong atau yang lebih akrab disebut ANGKONG merubah cara kerja petani sawit dalam bekerja, proses angkut tandan segar sawit dari dalam ke jalan menjadi lebih cepat, ringan dan jumlah angkut lebih banyak

  • 7-12 tandan, BCR / berat rata2 sawit: 7-15 kg.
  • 6-8 tandan, BCR berat rata2 sawit: 20-25 kg.
  • 2-4 tandan, BCR berat rata2 sawit: > 35 kg.

Lahan kebun kelapa sawit harus dibuat jalan khusus gerobak dorong Artco + dibersihkan dari batu dan duri sehingga ban gerobak tidak mudah kempes / bocor tertusuk duri pelepah sawit.

Nama jalan angkong / gerobak sawit sorong pada jaman dahulu namanya pasar pikul, dan sekarang berubah menjadi jalan angkong.

READ :  4 Penyebab Harga Karet Sumatera Turun !!!

Tidak semua lahan perkebunan kelapa bisa menggunakan angkong untuk mengangkut tandan sawit, hanya lahan medan yang rata, tidak pegunungan terjal.

 

Apakah semua lahan sawit bisa pakai Angkong?

Cara pikul tandan sawit masih digunakan untuk lokasi lahan rawa / lahan gambut, sedangkan lahan dengan kondisi pegunungan, tanjakan / turunan bisa dibuat skema terasan seperti obat nyamuk sehingga gerobak dorong bisa dengan mudah angkut sawit.


Updated: September 17, 2023