Banyak perusahaan kesulitan mendapatkan kandidat berkualitas bukan karena minimnya talenta, tetapi karena iklan lowongan kerja yang dibuat tidak efektif. Padahal, iklan lowongan adalah pintu pertama interaksi antara perusahaan dan kandidat.
Sayangnya, banyak HR atau recruiter masih melakukan kesalahan mendasar ketika membuat iklan lowongan, sehingga kandidat yang datang tidak sesuai harapan.
Dalam artikel ini kita akan membahas kesalahan umum dalam membuat iklan lowongan kerja, lengkap dengan contoh nyata (case study), insight, dan solusi praktis agar rekrutmen lebih tepat sasaran.
Table of Contents
- 1 Mengapa Iklan Lowongan Kerja Sangat Krusial?
- 2 Kesalahan Umum dalam Membuat Iklan Lowongan Kerja
- 2.1 1. Judul Pekerjaan Tidak Spesifik
- 2.2 2. Tidak Menyebutkan Perusahaan Secara Jelas
- 2.3 3. Deskripsi Pekerjaan Terlalu Umum
- 2.4 4. Terlalu Banyak Persyaratan
- 2.5 5. Mengabaikan Benefit untuk Kandidat
- 2.6 6. Bahasa Iklan Kaku dan Tidak Humanis
- 2.7 7. Informasi Lokasi dan Sistem Kerja Tidak Jelas
- 2.8 8. Tidak Ada Call to Action yang Jelas
- 3 Case Study:
- 4 Dampak Negatif dari Iklan Lowongan yang Buruk
- 5 Tips Menulis Iklan Lowongan Kerja yang Efektif
- 6 FAQ
- 7 Kesimpulan
Mengapa Iklan Lowongan Kerja Sangat Krusial?
Iklan lowongan kerja bukan sekadar pengumuman posisi kosong. Ia adalah alat marketing untuk menarik kandidat berkualitas.
Iklan yang efektif bisa:
-
Menarik kandidat relevan sesuai kebutuhan.
-
Memperkuat employer branding.
-
Mengurangi pelamar tidak cocok.
-
Mempercepat proses perekrutan.
Sebaliknya, iklan asal-asalan membuat perusahaan kesulitan mendapatkan kandidat yang tepat, memperpanjang proses rekrutmen, bahkan meningkatkan biaya.
Kesalahan Umum dalam Membuat Iklan Lowongan Kerja
1. Judul Pekerjaan Tidak Spesifik
Banyak perusahaan menulis judul yang terlalu umum, misalnya:
❌ “Staff Kantor”
❌ “Admin”
Padahal, judul harus jelas dan sesuai keyword pencarian kandidat. Contoh lebih baik:
✅ “Admin Keuangan (Finance)”
✅ “Digital Marketing Specialist – Jakarta”
2. Tidak Menyebutkan Perusahaan Secara Jelas
Kandidat butuh tahu siapa perusahaan yang membuka lowongan. Tanpa profil singkat perusahaan, kandidat bisa ragu melamar.
3. Deskripsi Pekerjaan Terlalu Umum
Kalimat seperti “Bertanggung jawab atas pekerjaan kantor” terlalu samar. Kandidat jadi bingung apa saja yang akan mereka kerjakan.
4. Terlalu Banyak Persyaratan
Menuliskan 10–15 syarat sekaligus hanya membuat kandidat enggan melamar. Syarat sebaiknya fokus pada hal yang benar-benar penting.
5. Mengabaikan Benefit untuk Kandidat
Banyak iklan hanya berfokus pada kebutuhan perusahaan, tanpa menunjukkan apa yang bisa kandidat dapatkan. Padahal, benefit adalah salah satu faktor utama yang dicari pelamar.
6. Bahasa Iklan Kaku dan Tidak Humanis
Iklan lowongan yang terlalu kaku membuat perusahaan terlihat tidak ramah. Kandidat muda biasanya lebih suka iklan yang komunikatif dan approachable.
7. Informasi Lokasi dan Sistem Kerja Tidak Jelas
Apakah posisi remote, hybrid, atau onsite? Banyak iklan lupa mencantumkan detail ini, padahal sangat penting di era kerja fleksibel.
8. Tidak Ada Call to Action yang Jelas
Beberapa iklan tidak mencantumkan instruksi melamar yang jelas (email, link, atau form). Akibatnya, banyak kandidat bingung cara apply.
Case Study:
Startup Gagal Rekrut karena Iklan Tidak Efektif.
Sebuah startup e-commerce di Bandung membuka lowongan Content Writer. Mereka menulis iklan seperti ini:
“Dibutuhkan Content Writer. Syarat: S1, bisa menulis, usia maks 25, jujur, disiplin, loyal, bisa kerja di bawah tekanan.”
Hasilnya? Selama 1 bulan, hanya ada 5 pelamar, itupun sebagian besar tidak sesuai kualifikasi.
Setelah melakukan evaluasi, iklan diperbaiki menjadi:
Judul: Lowongan Content Writer – Bandung (Remote Hybrid)
Tentang Perusahaan: Kami adalah startup e-commerce lokal yang sedang berkembang dengan fokus pada fashion anak muda.
Job desk:
- Menulis artikel blog dan deskripsi produk.
- Mengelola konten media sosial.
- Melakukan riset tren industri fashion.
Kualifikasi:
- Minimal 1 tahun pengalaman menulis konten digital.
- Kreatif dan paham SEO dasar.
- Terbuka untuk fresh graduate dengan portofolio.
Benefit:
- Gaji kompetitif.
- Fleksibilitas kerja remote 3 hari/minggu.
- Pelatihan digital marketing.
- Kesempatan berkembang di industri e-commerce.
Cara Melamar: Kirim CV & portofolio ke hr@startupfashion.id.
📌 Hasilnya, hanya dalam 2 minggu ada lebih dari 80 pelamar relevan, dan posisi terisi dengan kandidat berkualitas.
Insight: Kesalahan awal startup ini adalah membuat iklan terlalu umum, penuh syarat tidak relevan, dan tidak menjelaskan benefit. Setelah diperbaiki, iklan menjadi lebih menarik bagi kandidat.
Dampak Negatif dari Iklan Lowongan yang Buruk
-
Meningkatkan biaya rekrutmen: Proses jadi lebih panjang dan membutuhkan iklan tambahan.
-
Merusak citra perusahaan: Kandidat bisa menilai perusahaan tidak profesional.
-
Menyulitkan HR: Terlalu banyak pelamar tidak relevan memperlambat seleksi.
-
Kesempatan hilang: Kandidat potensial bisa lari ke perusahaan lain dengan iklan lebih menarik.
-
Gunakan judul yang jelas, spesifik, dan sesuai kata kunci pencarian.
-
Tulis deskripsi singkat namun lengkap tentang perusahaan.
-
Jelaskan tugas dengan bullet point agar mudah dibaca.
-
Fokus pada 3–5 syarat utama, jangan berlebihan.
-
Tampilkan benefit nyata: gaji, bonus, fleksibilitas, peluang karier.
-
Gunakan bahasa yang natural dan sesuai dengan target kandidat.
-
Cantumkan lokasi dan sistem kerja dengan jelas.
-
Tambahkan call to action yang spesifik dan mudah dipahami.
FAQ
1. Apakah mencantumkan gaji wajib dalam iklan lowongan kerja?
Tidak wajib, tetapi mencantumkan kisaran gaji dapat menarik kandidat yang lebih relevan.
2. Apakah boleh menulis iklan lowongan dengan bahasa santai?
Boleh, selama sesuai dengan budaya perusahaan. Startup biasanya lebih cocok dengan bahasa santai.
3. Apakah iklan lowongan kerja harus panjang?
Tidak. Yang penting informatif dan jelas. Biasanya 300–600 kata sudah cukup.
4. Bagaimana cara membuat iklan lowongan lebih menarik?
Selain teks, tambahkan visual seperti foto kantor, video singkat tentang tim, atau testimoni karyawan.
Kesimpulan
Kesalahan umum dalam membuat iklan lowongan kerja seringkali menjadi penghambat utama dalam menemukan kandidat terbaik. Dari judul yang tidak spesifik, deskripsi terlalu umum, hingga lupa mencantumkan benefit — semua bisa berdampak besar terhadap kualitas kandidat yang melamar.
Dengan memperbaiki cara penulisan, menambahkan informasi yang relevan, serta menonjolkan nilai lebih perusahaan, iklan lowongan akan menjadi magnet bagi talenta berkualitas.
Ingin pasang iklan lowongan kerja dengan cepat, mudah, dan menjangkau kandidat berkualitas?
👉 Coba sekarang di Rekrutmen ID – Posting Lowongan dan dapatkan solusi rekrutmen yang lebih efektif.