Dampak Psikologis Terjerat Pinjaman Online

Published 14/08/25 · read 3 menit

cepat cair, tanpa jaminan, cukup lewat ponsel. Namun, di balik kemudahan itu, ada beban besar yang sering tak terlihat—bukan hanya soal uang, tapi juga kesehatan mental.

Banyak korban pinjol mengaku hidup mereka berubah drastis: cemas setiap hari, sulit tidur, hingga mengalami depresi.

Artikel ini membahas dampak psikologis yang sering dialami korban pinjol dan mengapa masalah ini lebih serius dari sekadar urusan finansial.


1. Stres Berkepanjangan

Begitu jatuh tempo, terutama di pinjol ilegal atau yang bertenor pendek, tekanan mulai terasa. Telepon dan pesan penagihan bisa datang berkali-kali dalam sehari.
Akibatnya, otak selalu berada dalam mode “waspada” — seolah ancaman bisa datang kapan saja. Stres berkepanjangan ini bisa memengaruhi daya konsentrasi, bahkan pekerjaan.

Contoh kasus:
Seorang karyawan di Jakarta mengaku tak bisa fokus bekerja karena setiap 15 menit menerima telepon dari debt collector. Akhirnya, performa kerja menurun dan ia terancam kehilangan pekerjaan.

READ :  Butuh Dana Perjalanan Darurat? Solusi Pinjaman Tunai

2. Rasa Cemas dan Takut Berlebihan

Pinjol ilegal sering mengakses kontak, foto, dan lokasi pengguna. Ancaman penyebaran data membuat peminjam hidup dalam ketakutan.
Mereka cemas membuka ponsel, takut jika notifikasi masuk adalah pesan yang mempermalukan.

Efek lanjutan:

  • Sulit tidur (insomnia)

  • Detak jantung cepat saat mendengar nada dering telepon

  • Menghindari interaksi sosial karena takut ditanya soal utang


3. Depresi dan Kehilangan Semangat Hidup

Bagi sebagian orang, tekanan utang terasa seperti jalan buntu. Kombinasi antara rasa malu, teror penagihan, dan kesulitan keuangan bisa memicu depresi berat.
Dalam beberapa kasus tragis, ada korban pinjol yang sampai mengakhiri hidupnya.

Penyebab depresi ini antara lain:

  • Perasaan gagal mengatur keuangan

  • Merasa menjadi beban keluarga

  • Tidak melihat jalan keluar dari utang yang terus membengkak

READ :  Aturan OJK & AFPI, Serta Hak-Hak Peminjam (Pindar)

4. Konflik dalam Hubungan Sosial dan Keluarga

Saat data tersebar atau penagih menghubungi keluarga/teman, hubungan bisa renggang.
Rasa malu bercampur marah membuat korban kadang menarik diri atau malah bertengkar dengan orang terdekat.

Contoh:
Seorang ibu rumah tangga di Bandung mengaku suaminya marah besar setelah menerima panggilan penagihan dari pinjol yang ia ambil diam-diam. Hubungan rumah tangga mereka retak, dan anak-anak ikut terdampak secara emosional.


5. Menurunnya Kesehatan Fisik

Masalah mental akibat pinjol sering berdampak ke tubuh: sakit kepala, maag kambuh, tekanan darah tinggi, hingga penurunan daya tahan tubuh.
Hal ini terjadi karena stres kronis memengaruhi sistem imun dan hormon dalam tubuh.

READ :  Modal Usaha dari Pinjol: Jalan Pintas atau Jerat Utang?

Cara Mengurangi Tekanan Psikologis Akibat Pinjol

  1. Jangan diam sendiri — ceritakan masalah kepada orang yang bisa dipercaya.

  2. Cari bantuan resmi — laporkan pinjol ilegal ke OJK (kontak 157) atau AFPI.

  3. Atur prioritas pembayaran — fokus melunasi pinjaman legal dengan bunga tertinggi lebih dulu.

  4. Hindari gali lubang tutup lubang — jangan menutup utang lama dengan utang baru dari pinjol lain.

  5. Jaga kesehatan mental — istirahat cukup, olahraga ringan, dan konsultasi ke psikolog jika perlu.


Penutup

Jeratan pinjaman online bukan hanya masalah dompet, tapi juga masalah mental yang bisa menghancurkan kualitas hidup. Banyak korban mengaku luka psikologisnya jauh lebih berat dari kerugian materi.

Maka, sebelum meminjam, pikirkan dua kali: apakah benar-benar butuh, dan apakah mampu membayar tepat waktu?