Pinjaman online (pinjol) menawarkan kemudahan akses dana yang cepat dan praktis. Namun, banyak orang merasa sulit untuk menolak godaan berutang, meskipun tahu risiko yang menyertainya.
Artikel ini mengupas fenomena ini dari sudut pandang behavioral finance, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana faktor psikologis memengaruhi keputusan keuangan manusia.
1. Apa Itu Behavioral Finance?
Behavioral finance menggabungkan psikologi dan ekonomi untuk memahami perilaku investor dan konsumen dalam mengambil keputusan finansial. Dalam konteks pinjaman online, ilmu ini membantu menjelaskan mengapa seseorang bisa terjebak dalam utang meskipun sadar akan konsekuensi finansialnya.
2. Faktor Psikologis yang Membuat Kita Sulit Menolak Utang
a. Instant Gratification (Kepuasan Instan)
Pinjaman online memberikan akses dana cepat, sehingga keinginan untuk segera mendapatkan barang atau layanan tanpa harus menunggu terpenuhi dengan mudah. Otak kita cenderung memilih kepuasan instan dibanding penundaan.
b. Overconfidence Bias (Keyakinan Berlebihan)
Banyak orang percaya mereka mampu membayar cicilan meskipun realitasnya belum tentu. Keyakinan ini seringkali membuat mereka mengajukan pinjaman berlebih.
c. Anchoring Effect (Efek Patokan)
Ketika melihat bunga atau biaya administrasi yang tampak rendah, orang cenderung fokus pada angka tersebut tanpa memperhitungkan keseluruhan biaya jangka panjang.
d. Herd Behavior (Perilaku Mengikuti Kerumunan)
Jika banyak teman atau orang sekitar menggunakan pinjol, seseorang cenderung ikut-ikutan tanpa pertimbangan matang.
3. Dampak Behavioral Bias pada Keputusan Pinjaman Online
Perilaku ini berpotensi menyebabkan over-borrowing, gagal bayar, dan stres keuangan. Bahkan, terkadang orang mengajukan pinjaman baru untuk menutup pinjaman lama karena tekanan psikologis tersebut.
4. Cara Mengatasi Bias Psikologis dalam Penggunaan Pinjol
a. Edukasi Finansial yang Berkelanjutan
Pahami risiko dan manfaat pinjaman online dengan informasi yang benar.
b. Buat Rencana Keuangan yang Jelas
Sebelum mengajukan pinjaman, hitung kebutuhan dan kemampuan bayar secara realistis.
c. Praktikkan Mindful Spending (Pengeluaran yang Sadar)
Tahan godaan belanja impulsif dan fokus pada kebutuhan prioritas.
d. Gunakan Alat Bantu Finansial
Aplikasi budgeting atau reminder cicilan bisa membantu mengontrol keuangan.
5. Kesimpulan
Pinjaman online memang solusi cepat dan mudah, tapi psikologi manusia seringkali membuat kita sulit menolak utang yang sebenarnya tidak perlu. Dengan memahami behavioral finance, kita bisa lebih sadar dan bijak dalam menggunakan pinjol, sehingga menghindari masalah keuangan dan stres.
Kalau lo mau pinjaman online yang transparan dan proses mudah, coba AdaKami:
👉 Daftar AdaKami Sekarang