Ditolak Terus Saat Daftar Kartu Kredit, Padahal Gaji Sesuai

Ditolak Terus Saat Daftar Kartu Kredit, Padahal Gaji Sesuai

Published 05/08/25 · read 4 menit

SEOsatu – Waktu pertama kali kerja full-time dan punya gaji tetap, hal pertama yang pengin aku punya adalah… kartu kredit.
Bukan buat gaya-gayaan, tapi karena aku sering belanja online, dan pengin dapet cashback, cicilan 0%, dan fitur-fitur promo yang katanya “bisa bikin hemat”.

Tapi lucunya, justru setelah aku punya pekerjaan tetap dan gaji yang sesuai syarat bank, aku malah…
ditolak terus.

Pengalaman Pertama: Ditolak Padahal Gaji 6 Juta

Waktu itu aku kerja di startup, gaji bersih Rp6.200.000 per bulan.
Aku apply kartu kredit dari salah satu bank swasta, yang katanya minimal gaji cuma Rp3 juta.
Syarat udah aku penuhi semua:

  • Slip gaji 3 bulan

  • Surat keterangan kerja

  • Fotokopi KTP

  • NPWP

Tapi… setelah 10 hari, muncul email:
“Permohonan Anda belum dapat kami setujui.”
Tanpa penjelasan detail.

Aku pikir mungkin karena aku baru kerja 6 bulan, jadi aku coba lagi 2 bulan kemudian.
Tetap ditolak.

Ditolak Lagi, Kali Ini Lewat Marketing Mall

Beberapa bulan kemudian, aku ketemu marketing kartu kredit di mall.
Dia bantuin prosesin aplikasi dari bank berbeda, katanya peluangnya lebih besar karena lewat “jalur marketing langsung”.
Aku kasih semua dokumen lagi, dan ditawarin limit awal 8 juta.
Sudah sempat dihubungi oleh verifikator, bahkan dicek ke kantor.
Aku mulai yakin: “Kayaknya kali ini tembus, deh.”

Eh…
Seminggu kemudian, WA dari marketing-nya:
“Maaf kak, belum disetujui. Tapi coba lagi ya, 2 bulan ke depan.”

Mulai Curiga: Kenapa Bisa Ditolak Terus?

Akhirnya aku mulai cari tahu: kenapa sih bisa ditolak walau gaji udah sesuai?
Dan ternyata penyebabnya bisa banyak:

  1. Belum Punya Riwayat Kredit (Credit History)
    Karena aku belum pernah punya cicilan apapun (HP, motor, dll), nama aku kosong di BI Checking.
    Bank jadi ragu — karena mereka nggak bisa ngelihat histori pembayaran aku.

  2. Alamat & Nomor Telepon Kurang Meyakinkan
    Aku tinggal di kos-kosan, kadang pindah-pindah. Nomor darurat yang aku kasih juga bukan keluarga inti (karena orang tua di kampung).
    Hal-hal kayak gini ternyata diperhitungkan sama bank, lho.

  3. Tempat Kerja Kurang Terkenal / Tidak Terdaftar Resmi
    Startup tempat aku kerja waktu itu belum punya banyak jejak digital.
    Bahkan saat dicek nama perusahaannya, nggak muncul banyak info.
    Buat bank, ini bisa bikin mereka mikir 2 kali.

  4. Nggak Punya Aset atau Rekening Tabungan Aktif di Bank Tersebut
    Banyak yang gak sadar: punya tabungan aktif di bank yang sama bisa bantu proses pengajuan.
    Aku apply ke bank yang bahkan aku gak punya rekeningnya.
    Gimana mereka mau nilai kelayakan finansialku?

  5. Sistem Skoring Internal Bank
    Tiap bank punya “rumus” sendiri buat nentuin layak atau nggaknya seseorang dapet kartu kredit.
    Dan sayangnya, kita gak bisa tau detailnya.

Titik Balik: Ganti Strategi

Setelah gagal 3 kali, aku gak nyerah. Tapi aku ganti pendekatan:

  1. Apply Kartu Kredit dari Bank Tempat Gajian
    Akhirnya aku buka kartu kredit dari bank tempat aku nerima gaji bulanan.
    Karena sistem mereka udah “tau” cash flow-ku, pengajuan jauh lebih lancar.
    Approved dalam waktu 5 hari.

  2. Pakai Paylater & Jaga Riwayat Pembayaran
    Aku mulai pake Paylater (macem SPayLater dan Akulaku), tapi disiplin banget buat gak telat bayar.
    Ternyata ini masuk BI Checking juga, dan bantu bangun reputasi kredit.

  3. Ngurus BI Checking Sendiri
    Aku iseng cek SLIK OJK (BI Checking) lewat aplikasi resmi.
    Alhamdulillah, status aku bersih alias kolektibilitas 1.
    Ini penting banget kalau mau apply lagi nanti.

  4. Ngobrol Langsung ke CS Bank
    Di percobaan keempat, aku gak apply lewat online.
    Aku datang langsung ke kantor cabang dan ngobrol sama CS-nya.
    Dari situ aku dapet banyak insight dan disarankan apply kartu dengan limit rendah dulu (Rp3 juta).
    Dan akhirnya… disetujui.

Insight Buat Kamu yang Lagi Gagal Daftar Kartu Kredit:

  • Gaji bukan jaminan disetujui.
    Banyak faktor lain yang dinilai, terutama histori kredit.

  • Mulai bangun credit score dari sekarang.
    Bisa dari cicilan HP, paylater, atau kredit mikro.

  • Jangan apply ke banyak bank sekaligus.
    Kalau terlalu sering ditolak, malah bisa memperburuk skor internal.

  • Datang langsung ke kantor bisa lebih efektif.
    Kadang ada info tambahan yang gak tersedia di situs online.

  • Coba dulu dari bank tempat gaji kamu masuk.
    Peluang diterima jauh lebih besar.


Sekarang aku udah punya 2 kartu kredit aktif, tapi tetap pakai dengan bijak.
Aku belajar dari proses ditolak berkali-kali bahwa:
bukan berarti kamu gak layak, mungkin kamu cuma belum ngerti “aturan main” dunia kredit.

Kalau kamu juga pernah ngalamin hal serupa, yuk diskusi.
Atau kalau kamu lagi cari kartu kredit yang gampang disetujui, aku bisa bantu share pengalaman + tips-tipsnya.

Gagal daftar kartu kredit bukan akhir segalanya, bro.
Kadang justru jadi momen buat belajar literasi finansial yang lebih dalam

5 1 vote
Article Rating
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments