Dalam pengembangan web modern, komunikasi antara client dan server merupakan fondasi utama. Hampir semua aplikasi web—mulai dari e-commerce, dashboard enterprise, hingga aplikasi SaaS—bergantung pada mekanisme pengambilan data secara asinkron. Dua istilah yang paling sering muncul dalam konteks ini adalah AJAX dan Fetch API.
Pertanyaannya bukan lagi “apa itu AJAX?”, melainkan “mana yang lebih efisien: AJAX atau Fetch API?” Terutama bagi perusahaan besar dan developer profesional yang mempertimbangkan performa, maintainability, serta skalabilitas jangka panjang.
Artikel ini akan membahas perbandingan AJAX vs Fetch API secara mendalam, dari sisi teknis, performa, kompatibilitas, hingga praktik terbaik di dunia enterprise—lengkap dengan ide baru dan rekomendasi implementasi nyata.
Contents
- 1 1. Memahami AJAX Secara Menyeluruh
- 2 2. Mengenal Fetch API
- 3 3. AJAX vs Fetch API: Perbandingan Konseptual
- 4 4. Perbandingan Efisiensi: Mana yang Lebih Unggul?
- 5 5. Kompatibilitas Browser: Apakah AJAX Masih Dibutuhkan?
- 6 6. AJAX di Perusahaan Besar: Masih Digunakan?
- 7 7. Fetch API di Dunia Enterprise Modern
- 8 8. Fetch API vs Axios: Apakah Fetch Cukup? (Ide Baru)
- 9 9. Keamanan: AJAX vs Fetch API
- 10 10. SEO & Fetch API
- 11 11. Rekomendasi Praktis: Pilih yang Mana?
- 12 12. Tabel Ringkasan Final
- 13 Akhir Kata
- 14 Related Posts
1. Memahami AJAX Secara Menyeluruh
1.1 Apa Itu AJAX?
AJAX adalah singkatan dari Asynchronous JavaScript and XML. Namun, penting dipahami bahwa AJAX bukanlah sebuah library atau API tunggal, melainkan konsep atau teknik untuk melakukan komunikasi asinkron dengan server tanpa me-reload halaman.
AJAX umumnya diimplementasikan menggunakan:
XMLHttpRequest(XHR)- jQuery AJAX (
$.ajax(),$.get(),$.post())
1.2 Cara Kerja AJAX (XMLHttpRequest)
Alur klasik AJAX:
- Browser membuat objek
XMLHttpRequest - Mengirim request ke server
- Server merespons (JSON, XML, HTML)
- JavaScript memproses response
- DOM diperbarui tanpa reload halaman
Contoh dasar:
var xhr = new XMLHttpRequest();
xhr.open("GET", "/api/data", true);
xhr.onload = function () {
if (xhr.status === 200) {
console.log(JSON.parse(xhr.responseText));
}
};
xhr.send();
2. Mengenal Fetch API
2.1 Apa Itu Fetch API?
Fetch API adalah API JavaScript modern berbasis Promise yang diperkenalkan untuk menggantikan XMLHttpRequest. Fetch menawarkan sintaks yang lebih bersih, modular, dan mudah dikombinasikan dengan async/await.
Fetch merupakan bagian dari standar Web API modern, bukan library eksternal.
Contoh sederhana Fetch:
fetch('/api/data')
.then(response => response.json())
.then(data => console.log(data))
.catch(error => console.error(error));
Atau dengan async/await:
async function getData() {
try {
const response = await fetch('/api/data');
const data = await response.json();
console.log(data);
} catch (error) {
console.error(error);
}
}
3. AJAX vs Fetch API: Perbandingan Konseptual
| Aspek | AJAX (XHR) | Fetch API |
|---|---|---|
| Status | Legacy / klasik | Modern |
| Sintaks | Verbose | Clean & readable |
| Promise-based | ❌ Tidak | ✅ Ya |
| async/await | ❌ Tidak | ✅ Native |
| Error handling | Manual | Lebih eksplisit |
| Support modern JS | Terbatas | Sangat baik |
| Learning curve | Lebih tinggi | Lebih rendah |
4. Perbandingan Efisiensi: Mana yang Lebih Unggul?
4.1 Efisiensi Kode (Developer Productivity)
Fetch API jauh lebih efisien dari sisi produktivitas developer:
- Lebih sedikit baris kode
- Mudah dibaca dan dirawat
- Natural untuk async/await
- Minim boilerplate
Kesimpulan:
👉 Fetch API lebih efisien secara developer experience
4.2 Efisiensi Performa (Runtime)
Secara teknis:
- Fetch API dibangun di atas mekanisme jaringan modern browser
- XHR memiliki overhead lebih besar
- Fetch mendukung streaming response
Namun, dalam praktik:
- Perbedaan performa tidak signifikan untuk request kecil
- Pada data besar dan streaming, Fetch lebih unggul
Kesimpulan:
👉 Fetch API lebih optimal untuk data modern & besar
4.3 Error Handling: Perbedaan Kritis
AJAX:
- Error jaringan dan HTTP status sering tercampur
- Harus memeriksa
statussecara manual
Fetch API:
- Fetch tidak otomatis melempar error untuk HTTP 4xx/5xx
- Developer dipaksa sadar dengan handling error
Contoh best practice:
const response = await fetch(url);
if (!response.ok) {
throw new Error(`HTTP error ${response.status}`);
}
Kesimpulan:
👉 Fetch lebih explicit dan aman untuk sistem besar
5. Kompatibilitas Browser: Apakah AJAX Masih Dibutuhkan?
5.1 Dukungan Browser
| Browser | AJAX (XHR) | Fetch API |
|---|---|---|
| Chrome | ✅ | ✅ |
| Firefox | ✅ | ✅ |
| Edge | ✅ | ✅ |
| Safari | ✅ | ✅ |
| Internet Explorer | ✅ | ❌ |
Jika aplikasi masih harus mendukung Internet Explorer, maka Fetch API tidak bisa digunakan tanpa polyfill.
Namun, di tahun 2025:
- Hampir semua perusahaan besar sudah drop IE
- Enterprise modern beralih ke Chromium-based browser
Kesimpulan:
👉 Fetch API aman untuk mayoritas proyek modern
6. AJAX di Perusahaan Besar: Masih Digunakan?
Ya, tetapi dengan konteks khusus:
6.1 Sistem Legacy
- Aplikasi lama berbasis jQuery AJAX
- Rewrite terlalu mahal
- Stabilitas lebih penting dari modernisasi
6.2 CMS Lama
- WordPress theme lama
- Plugin enterprise internal
- Sistem intranet
6.3 Integrasi Vendor Lama
- ERP
- CRM
- Sistem pembayaran lawas
7. Fetch API di Dunia Enterprise Modern
Fetch API menjadi standar di:
- React
- Vue
- Svelte
- Next.js
- Nuxt
- Backend-for-frontend (BFF)
Biasanya dikombinasikan dengan:
- Axios (wrapper Fetch/XHR)
- React Query
- SWR
- TanStack Query
8. Fetch API vs Axios: Apakah Fetch Cukup? (Ide Baru)
Banyak perusahaan besar tidak menggunakan Fetch secara langsung, melainkan wrapper seperti Axios.
Mengapa?
- Interceptor
- Timeout
- Auto JSON transform
- Global error handling
Namun, Fetch cukup powerful jika:
- Digabung dengan helper function
- Dipakai dengan async/await
- Dibuat abstraction layer
Ide Baru:
👉 Gunakan Fetch + Custom Wrapper Internal
Lebih ringan daripada Axios, lebih terkontrol untuk enterprise.
9. Keamanan: AJAX vs Fetch API
| Aspek | AJAX | Fetch |
|---|---|---|
| CSRF | Manual | Lebih fleksibel |
| CORS | Ya | Ya |
| Cookie handling | Default | Harus eksplisit |
| HTTPS | Sama | Sama |
Fetch lebih aman secara default karena:
- Cookie tidak otomatis dikirim kecuali diatur
- Mengurangi risiko CSRF jika salah konfigurasi
10. SEO & Fetch API
Fetch API tidak berpengaruh langsung terhadap SEO, tetapi:
- Jika data penting dimuat via Fetch di client-side
- Tanpa SSR → Google bisa delay indexing
Best practice SEO:
- Gunakan Server-Side Rendering (SSR)
- Atau pre-render konten utama
- Fetch hanya untuk interaksi tambahan
11. Rekomendasi Praktis: Pilih yang Mana?
Gunakan AJAX jika:
- Mengelola sistem legacy
- Bergantung pada jQuery
- Masih mendukung IE
- Biaya migrasi terlalu tinggi
Gunakan Fetch API jika:
- Proyek baru
- Aplikasi SPA
- Framework modern
- Tim menggunakan async/await
- Fokus maintainability jangka panjang
12. Tabel Ringkasan Final
| Kriteria | AJAX | Fetch API |
|---|---|---|
| Efisiensi developer | ❌ | ✅ |
| Performa modern | ⚠️ | ✅ |
| Kode bersih | ❌ | ✅ |
| Legacy support | ✅ | ❌ |
| Skalabilitas | ❌ | ✅ |
| Masa depan | ❌ | ✅ |
Akhir Kata
AJAX dan Fetch API bukan sekadar soal mana yang lebih cepat, tetapi mana yang lebih relevan dengan kebutuhan bisnis dan teknologi.
- AJAX belum mati, tetapi berada di fase maintenance
- Fetch API adalah standar modern yang lebih efisien, aman, dan scalable
- Perusahaan besar sebaiknya:
- Mempertahankan AJAX di legacy
- Menggunakan Fetch API untuk fitur baru
- Mengadopsi pendekatan hybrid & bertahap
Jika tujuan Anda adalah efisiensi jangka panjang, kualitas kode, dan kesiapan masa depan, maka Fetch API adalah pilihan yang lebih unggul.