BAB 1 – Memahami Dasar Framework dan CodeIgniter

BAB 1 – Memahami Dasar Framework dan CodeIgniter

Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan mampu:

  • Memahami konsep framework dalam pengembangan web
  • Menjelaskan pengertian CodeIgniter
  • Menyebutkan kelebihan CodeIgniter
  • Menjelaskan perbedaan CodeIgniter 3 dan CodeIgniter 4
  • Memahami konsep MVC (Model–View–Controller)
  • Menjelaskan alur kerja aplikasi CodeIgniter

Bab ini menjadi landasan penting sebelum masuk ke tahap instalasi dan implementasi CodeIgniter pada aplikasi web.


Apa Itu Framework

Framework adalah kerangka kerja yang menyediakan struktur dasar, aturan, serta kumpulan fungsi dan library untuk membantu pengembang membangun aplikasi dengan lebih cepat, terorganisir, dan konsisten.

Fungsi Framework dalam Pengembangan Web

Penggunaan framework memberikan berbagai manfaat, antara lain:

  • Menyediakan struktur kode yang rapi dan terstandar
  • Mengurangi penulisan kode yang berulang (reusable code)
  • Mempercepat proses pengembangan aplikasi
  • Meningkatkan keamanan aplikasi
  • Memudahkan pemeliharaan dan pengembangan lanjutan

Tanpa framework, aplikasi web berskala menengah hingga besar cenderung sulit dikelola karena kode bercampur antara logika, tampilan, dan pengolahan data.


Pengertian CodeIgniter

CodeIgniter adalah framework PHP open-source yang digunakan untuk membangun aplikasi web secara cepat dan terstruktur. CodeIgniter menerapkan arsitektur Model–View–Controller (MVC) yang memisahkan logika aplikasi, pengolahan data, dan tampilan antarmuka.

Karakteristik Utama CodeIgniter

Beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas CodeIgniter adalah:

  • Berukuran ringan dan tidak membutuhkan banyak dependensi
  • Konfigurasi sederhana dan mudah digunakan
  • Performa cepat
  • Dokumentasi lengkap dan mudah dipahami
  • Cocok digunakan pada shared hosting

Kelebihan CodeIgniter

CodeIgniter memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya tetap relevan hingga saat ini.

Daftar Kelebihan CodeIgniter

  • Ringan dan Cepat: Tidak membebani server karena ukuran core yang kecil
  • Mudah Dipelajari: Struktur sederhana dan dokumentasi jelas
  • Konfigurasi Minimal: Dapat langsung digunakan tanpa pengaturan kompleks
  • Keamanan Dasar Tersedia: Perlindungan XSS, CSRF, dan SQL Injection
  • Struktur MVC yang Jelas: Kode lebih rapi dan mudah dipelihara

Kelebihan ini menjadikan CodeIgniter sangat cocok untuk pemula maupun proyek dengan waktu pengembangan terbatas.


Perbedaan CodeIgniter 3 dan CodeIgniter 4

CodeIgniter memiliki dua versi utama yang banyak digunakan, yaitu CodeIgniter 3 dan CodeIgniter 4. Berikut perbandingan keduanya:

AspekCodeIgniter 3CodeIgniter 4
Versi PHPPHP 5.x – 7.xPHP 7.4 ke atas
ArsitekturMVC klasikMVC modern
NamespaceTidak mendukungMendukung namespace
Dependency ManagementManualMenggunakan Composer
Struktur FolderSederhanaLebih rapi dan fleksibel
KeamananStandarLebih ditingkatkan
Kurva BelajarLebih mudah untuk pemulaSedikit lebih kompleks

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa CodeIgniter 3 cocok untuk pembelajaran dasar, sedangkan CodeIgniter 4 lebih sesuai untuk pengembangan aplikasi modern.


Konsep MVC (Model – View – Controller)

MVC adalah konsep arsitektur yang digunakan CodeIgniter untuk memisahkan bagian aplikasi agar lebih terstruktur.

Penjelasan Komponen MVC

  • Model
    Bertanggung jawab mengelola data dan berinteraksi dengan database, seperti proses tambah, ubah, hapus, dan ambil data.
  • View
    Berfungsi menampilkan data kepada pengguna dalam bentuk antarmuka, biasanya berupa HTML yang dikombinasikan dengan CSS dan JavaScript.
  • Controller
    Bertugas mengatur alur aplikasi, menerima input pengguna, memanggil model, dan menentukan view yang akan ditampilkan.

Ilustrasi Sederhana Konsep MVC

  1. Pengguna mengakses halaman melalui browser
  2. Permintaan diterima oleh controller
  3. Controller memanggil model untuk mengolah data
  4. Data dikirim ke view
  5. View ditampilkan kepada pengguna

Alur Kerja Aplikasi CodeIgniter

Alur kerja CodeIgniter menggambarkan bagaimana permintaan pengguna diproses oleh sistem.

Tahapan Alur Kerja CodeIgniter

  1. Pengguna mengakses URL melalui browser
  2. File index.php menerima permintaan sebagai entry point
  3. Sistem routing menentukan controller yang digunakan
  4. Controller memproses logika aplikasi
  5. Model digunakan untuk berinteraksi dengan database (jika diperlukan)
  6. Controller mengirim data ke view
  7. View ditampilkan sebagai respons kepada pengguna

Alur kerja ini memastikan aplikasi berjalan secara terstruktur dan mudah ditelusuri ketika terjadi kesalahan.


Kesimpulan

Pada bab ini telah dibahas konsep dasar yang menjadi fondasi dalam memahami CodeIgniter. Mulai dari pengertian framework, definisi CodeIgniter, kelebihan yang dimiliki, perbedaan antara CodeIgniter 3 dan 4, konsep MVC, hingga alur kerja aplikasi.

Pemahaman yang baik terhadap materi ini sangat penting sebelum melanjutkan ke tahap instalasi dan implementasi CodeIgniter dalam pengembangan aplikasi web.