Pinjaman Jaminan Perhiasan Digital (NFT & Aset Kripto) Indonesia

Pinjaman Jaminan Perhiasan Digital (NFT & Aset Kripto) Indonesia

Update 12/09/25 · Read 4 menit

Dunia keuangan sedang bergerak ke arah digital. Jika dulu gadai atau pinjaman hanya bisa dengan emas, tanah, rumah, atau kendaraan, kini muncul tren baru: pinjaman dengan jaminan aset digital seperti NFT (Non-Fungible Token) dan aset kripto.

Meskipun konsep ini sudah populer di luar negeri, di Indonesia layanan pinjaman berbasis NFT/kripto masih dalam tahap awal dan belum diatur oleh OJK maupun BI. Namun, potensinya besar seiring meningkatnya jumlah pengguna aset digital di tanah air.


Apa Itu Pinjaman dengan Jaminan NFT & Kripto?

Pinjaman ini memungkinkan pemilik NFT atau kripto mengajukan pinjaman tunai (fiat) atau stablecoin dengan aset digital sebagai agunan.

  • NFT/kripto dikunci di smart contract atau ditahan platform.

  • Peminjam mendapatkan dana sesuai rasio LTV (Loan to Value).

  • Setelah pinjaman dilunasi, aset digital kembali ke pemilik.

  • Jika gagal bayar atau nilai aset turun drastis, jaminan bisa otomatis dijual (likuidasi).


Keunggulan

  1. Tidak Perlu Menjual Aset Digital – Anda bisa tetap memiliki NFT/kripto sambil mendapat dana tunai.

  2. Proses Cepat – melalui platform DeFi, pencairan bisa hitungan menit-jam.

  3. Global & Terdesentralisasi – bisa diakses siapa pun di seluruh dunia.

  4. Fleksibilitas Aset – tidak hanya Bitcoin/Ethereum, tapi juga NFT populer.

  5. Potensi Nilai Aset Naik – jika harga naik setelah lunas, aset kembali dengan nilai lebih tinggi.

READ :  Ini Dia 6 Profesi yang Paling Sering Terjerat Pinjol

Risiko

  • Volatilitas Tinggi – harga kripto & NFT bisa anjlok kapan saja.

  • Likuidasi Otomatis – jika nilai jaminan turun di bawah batas aman, sistem menjual aset untuk melunasi utang.

  • Legalitas di Indonesia – saat ini hanya diakui sebagai komoditas (Bappebti), bukan instrumen pinjaman resmi.

  • Risiko Peretasan – platform DeFi bisa diretas jika keamanan lemah.

  • Likuiditas NFT Rendah – tidak semua NFT punya pasar aktif.


Contoh Platform Global

  1. NFTfi (nftfi.com)

    • Fokus pada pinjaman berbasis NFT.

    • Hanya menerima NFT “blue chip” seperti Bored Ape, Azuki, Mutant Ape.

    • Pinjaman dalam ETH atau stablecoin.

  2. BendDAO

    • Menyediakan pinjaman ETH dengan jaminan NFT populer.

    • Risiko likuidasi otomatis jika harga NFT jatuh.

  3. Aave & Compound

    • Protokol DeFi terbesar untuk pinjaman berbasis kripto.

    • Mendukung ETH, BTC, USDT, USDC, dan token ERC-20 lainnya.

  4. Binance Loan

    • Layanan centralized (CEX).

    • Bisa menjaminkan BTC/ETH untuk pinjaman stablecoin.

    • Relatif aman karena dikelola exchange besar.


Contoh Simulasi Pinjaman

  1. NFT Blue-Chip

    • Koleksi: Bored Ape Yacht Club.

    • Nilai pasar: 30 ETH (~Rp 1,2 miliar).

    • LTV: 40%.

    • Dana pinjaman cair: 12 ETH (~Rp 480 juta).

    • Tenor: 90 hari.

  2. Aset Kripto (Bitcoin)

    • Nilai pasar BTC: Rp 600 juta.

    • LTV: 60%.

    • Pinjaman cair: Rp 360 juta.

    • Tenor: 6 bulan.

  3. NFT Lokal (Indonesia)

    • Koleksi di TokoMall atau Paras.id (marketplace NFT).

    • Nilai NFT: Rp 15 juta.

    • LTV: 30%.

    • Dana cair: Rp 4,5 juta.

    • Catatan: Likuiditas NFT lokal rendah, sehingga sulit dijadikan agunan di platform global.

READ :  PPN di Pinjol: Kenapa Meminjam Jadi Makin Mahal?

Bagaimana dengan Indonesia?

  • Regulasi:

    • Aset kripto diatur oleh Bappebti sebagai komoditas digital, bukan alat pembayaran.

    • NFT belum memiliki regulasi spesifik.

    • OJK & BI belum mengakui NFT/kripto sebagai agunan kredit resmi.

  • Platform Lokal:

    • Exchange seperti Indodax, Tokocrypto, Pintu belum menyediakan pinjaman dengan jaminan kripto.

    • Beberapa komunitas NFT di Indonesia mulai mencoba konsep “pinjam dengan jaminan NFT”, tapi masih informal.

  • Potensi Masa Depan:

    • Jika regulasi lebih jelas, bank digital atau fintech berpeluang membuka layanan pinjaman dengan jaminan aset digital.

    • Bisa jadi alternatif gadai emas atau BPKB di era Web3.


FAQ

1. Apakah bisa gadai NFT di Indonesia sekarang?
Secara resmi belum bisa. Hanya mungkin dilakukan di platform global (NFTfi, BendDAO), dan butuh aset digital dengan likuiditas tinggi.

2. Apakah aman gadai Bitcoin di exchange besar?
Relatif aman jika menggunakan exchange terpercaya (Binance, OKX). Tapi tetap ada risiko pasar dan regulasi.

3. Apakah NFT koleksi pribadi (lukisan digital lokal) bisa dijaminkan?
Sulit, kecuali NFT tersebut sudah memiliki pasar aktif dan nilai jual jelas.

4. Bagaimana cara cairkan pinjaman?
Jika menggunakan DeFi, dana cair dalam bentuk stablecoin (USDT/USDC), bisa ditarik ke rupiah via exchange lokal.

5. Apakah bisa gagal bayar?
Ya. Jika gagal bayar, NFT/kripto otomatis dilelang atau dijual untuk menutup pinjaman.


Kesimpulan

Pinjaman dengan jaminan perhiasan digital (NFT & kripto) adalah inovasi yang sudah berjalan di luar negeri, namun di Indonesia masih terbatas karena regulasi. Konsep ini menawarkan peluang besar bagi pemilik aset digital, tapi risikonya tinggi terutama akibat volatilitas harga dan minimnya aturan hukum.

READ :  Pinjaman Online Content Creator: Modal Upgrade Peralatan Konten

Untuk saat ini, layanan ini cocok bagi investor kripto berpengalaman yang memahami risiko DeFi, bukan untuk pemula. Namun, di masa depan, bisa jadi bank digital di Indonesia akan membuka layanan gadai aset digital layaknya gadai emas atau BPKB.