Banyak orang bilang cari kerja itu susah. Padahal kadang bukan karena tidak ada lowongan, tapi karena kita sendiri sering melakukan kesalahan saat melamar kerja.
Hasilnya? CV tidak pernah dibaca, tidak dipanggil interview, atau malah ditolak di tahap awal.
Biar kamu nggak jatuh ke kesalahan yang sama, yuk kita bahas apa saja kesalahan umum yang sering dilakukan pencari kerja, plus cara menghindarinya.
Table of Contents
1. CV Terlalu Panjang atau Berantakan
Banyak fresh graduate bikin CV sampai 5 halaman, padahal isinya cuma riwayat organisasi dan seminar. HRD nggak punya waktu baca semuanya.
👉 Solusi:
-
Buat CV maksimal 1–2 halaman.
-
Gunakan format rapi dan mudah dibaca.
-
Fokus pada pengalaman, skill, dan pencapaian yang relevan.
2. Mengirim CV Tanpa Menyesuaikan Posisi
Satu CV dipakai untuk semua lowongan. Akibatnya, isi CV tidak nyambung dengan kualifikasi pekerjaan yang dilamar.
👉 Solusi:
-
Sesuaikan CV dan surat lamaran dengan posisi yang dilamar.
-
Sorot skill yang paling relevan.
-
Jangan malas riset deskripsi pekerjaan.
3. Surat Lamaran Copy-Paste
Banyak pelamar kerja hanya copas surat lamaran dari internet tanpa edit. HRD langsung tahu kalau suratnya “template” dan tidak personal.
👉 Solusi:
-
Tulis surat lamaran singkat, padat, dan personal.
-
Sebut nama perusahaan dan posisi yang dilamar.
-
Tunjukkan motivasi spesifik kenapa ingin bekerja di sana.
4. Email Tidak Profesional
Masih banyak yang kirim lamaran pakai alamat email aneh, seperti gantengbanget123@gmail.com. Ini bisa bikin HRD ilfeel.
👉 Solusi:
-
Gunakan alamat email profesional, misalnya: namalengkap@gmail.com.
-
Tulis subjek email sesuai instruksi (jangan kosong).
-
Lampirkan file CV dengan nama file rapi (contoh: CV_AndiSetiawan.pdf).
5. Tidak Teliti Baca Persyaratan
Banyak orang asal klik “Apply” tanpa baca persyaratan. Akhirnya melamar posisi yang tidak sesuai kualifikasi.
👉 Solusi:
-
Baca job description dengan teliti.
-
Pastikan memenuhi minimal kualifikasi.
-
Kalau tidak cocok, lebih baik cari lowongan lain yang sesuai.
6. Terlalu Fokus pada Gaji di Awal
Ada kandidat yang baru tahap awal sudah langsung tanya, “Gajinya berapa?”. Ini bikin HRD menganggap motivasinya hanya uang.
👉 Solusi:
-
Tahan dulu. Fokus tunjukkan skill dan value kamu.
-
Kalau HRD menanyakan ekspektasi gaji, jawab dengan riset pasar yang realistis.
7. Tidak Follow Up Setelah Melamar
Setelah kirim lamaran, banyak pelamar langsung pasrah. Padahal, follow up dengan sopan bisa menunjukkan keseriusan.
👉 Solusi:
-
Tunggu 1–2 minggu.
-
Kirim email singkat untuk menanyakan status lamaran.
-
Jangan spam, cukup sekali saja.
FAQ Seputar Kesalahan Melamar Kerja
1. Apakah boleh melamar banyak posisi di perusahaan yang sama?
Sebaiknya jangan. Fokus pada satu posisi yang paling sesuai biar HRD nggak bingung.
2. Kalau belum ada pengalaman kerja, apa CV akan otomatis ditolak?
Tidak. Fresh graduate bisa tonjolkan pengalaman organisasi, magang, atau project pribadi.
3. Lebih baik CV kreatif dengan desain ramai atau sederhana?
Tergantung industri. Untuk pekerjaan formal (finance, hukum), gunakan CV simpel. Untuk kreatif (desain, marketing), boleh pakai desain lebih menarik.
4. Apakah follow up bisa bikin HRD terganggu?
Kalau sopan dan hanya sekali, justru menunjukkan antusiasme.
Penutup
Melamar kerja itu seperti “jualan diri” secara profesional. Kalau masih sering melakukan kesalahan di atas, jangan heran kalau lamaranmu sering diabaikan. Dengan memperbaiki cara melamar, peluang dipanggil interview akan jauh lebih besar.
👉 Lagi cari lowongan kerja yang sesuai? Coba cek di Rekrutmen ID dan pastikan kamu melamar dengan cara yang benar biar cepat dapat panggilan!