Kenapa Banyak Orang Cerdas Tetap Kejebak Pinjol?

Published: 02 Agu 2025

Ini pertanyaan yang bikin mikir: kok bisa sih, orang yang kelihatannya pintar — bahkan lulusan S2, kerja di kantor keren, ngerti teknologi — tapi tetap aja kejebak pinjaman online?

Padahal, mereka ngerti risiko.
Mereka ngerti bunga tinggi.
Mereka ngerti kalau baca syarat & ketentuan.

Tapi kenyataannya: banyak yang tetep “nyemplung”, dan nyesel belakangan.

Nah, artikel ini buat ngebongkar kenapa itu bisa terjadi. Karena kadang, jebakan pinjol bukan soal IQ… tapi soal momen, tekanan, dan celah psikologis.


1. Pintar Tapi Manusia Juga: Bisa Kecolongan Saat Panik

Orang cerdas bukan berarti kebal dari panik.

Saat kondisi kepepet — anak sakit, motor mogok, gaji telat, utang numpuk — yang kepikiran cuma satu:
“Gimana caranya dapet duit cepat?”

Dan di saat kayak gini, muncul iklan:

“Cair 5 juta dalam 5 menit! Tanpa jaminan!”

Coba deh pikirin…
Orang yang biasanya rasional bisa banget ngambil keputusan impulsif kalau udah di pojokan. Apalagi kalau urusannya bukan buat foya-foya, tapi buat bertahan hidup.


2. Pinjol Main di Celah Psikologis, Bukan Logika

Algoritma pinjol itu pinter. Mereka ngerti betul cara “merayu” orang — bahkan yang paham data dan keuangan sekalipun.

Gaya marketing mereka gak cuma nyasar orang awam, tapi juga:

  • Orang kantoran yang overwork

  • Freelancer yang nunggu invoice cair

  • Mahasiswa yang sok mandiri

  • Kepala keluarga yang terjebak banyak tanggung jawab

Contoh iklan yang ngena banget secara emosional:

“Butuh dana buat anak sekolah? Kami bantu.”
“Darurat medis? Pinjaman cepat, gak pake ribet.”

Liat gak? Mereka main di emosi, bukan logika.
Dan ini celah paling ampuh buat bikin siapa aja goyah — termasuk yang cerdas sekalipun.


3. Mereka Gak Nyangka Bakal Gagal Bayar

Orang pintar itu biasanya percaya diri.

“Saya bisa ngatur, kok.”
“Gue pinjam sekarang, minggu depan lunas.”
“Ini cuma sekali doang, ntar diganti langsung.”

Tapi hidup gak selalu sesuai rencana.

  • Klien kabur

  • Gaji telat

  • Kartu ATM keblokir

  • Tiba-tiba harus keluar biaya keluarga

Dari yang tadinya yakin “bisa lunas cepat”, akhirnya malah masuk siklus gali lubang tutup lubang.


4. Efek Domino: Pinjam untuk Bayar Pinjaman Sebelumnya

Orang cerdas pun bisa kena efek domino pinjol.
Awalnya 1 aplikasi.
Lalu pinjam di aplikasi kedua buat nutup yang pertama.
Lalu tambah lagi buat bayar dua-duanya.

Akhirnya punya 6 aplikasi sekaligus.
Tagihan harian, denda tumpuk-tumpuk, pikiran makin kalut.

Dan ketika mau “berhenti”, udah terlalu dalam.


5. Karena Rasa Malu, Mereka Diam-Diam Nanggung Sendiri

Orang pintar sering punya gengsi.
Gak enak cerita ke teman.
Malu ngaku ke keluarga.
Apalagi kalau posisinya “kelihatan mapan”.

Akhirnya, semua ditanggung sendiri.
Dan diem-diem, mereka tenggelam pelan-pelan.

Gak sedikit juga yang coba “tutupin” dengan pinjam di tempat lain — demi jaga image.


6. Karena Gak Semua Pinjol Itu Terlihat “Jahat” di Awal

Sekarang banyak pinjol yang tampilannya profesional.

  • Punya website rapi

  • Ada testimoni “happy customer”

  • Logo OJK terpampang

  • Customer service yang ramah

Dan kalau kamu orang cerdas, kamu bakal pikir,

“Ini legal kok. Aman dong.”

Padahal kadang yang jadi masalah bukan status legalnya, tapi:

  • Sistem bunga dan denda yang menumpuk

  • Cara penagihan yang agresif

  • Gak ada edukasi ke pengguna soal risiko


7. Karena Mereka Ngerasa “Terlalu Sibuk” untuk Cari Alternatif

Banyak orang cerdas hidup dalam ritme cepat:

  • Pagi kerja

  • Siang rapat

  • Malam capek

Dan saat darurat datang, gak sempet mikir panjang.

“Udahlah, ambil aja dulu. Nanti mikir belakangan.”

Mereka gak sempet nanya ke teman.
Gak sempet riset alternatif (kayak koperasi, relawan dana darurat, dll).
Dan akhirnya, klik tombol pinjam jadi solusi tercepat.


8. Karena Mereka Pikir “Gue Bukan Orang Bodoh, Gak Mungkin Kejebak”

Ini jebakan paling klasik: overconfidence.

Orang yang merasa cerdas justru kadang lebih rentan mikir,

“Ah, yang kena pinjol itu orang gak ngerti finansial.”
“Gue beda. Gue bisa kontrol.”

Dan mindset itu bikin mereka lalai terhadap warning.
Padahal, sistem pinjol gak peduli kamu S2 atau SMA.
Begitu kamu telat bayar, semua orang bakal diperlakukan sama.


🧠 Intinya: Cerdas Aja Gak Cukup

Zaman sekarang, kita gak cuma butuh cerdas intelektual, tapi juga:

  • Cerdas emosional

  • Cerdas finansial

  • Cerdas mengelola panik

Orang pintar bisa bikin rumus ekonomi.
Tapi pas anak demam, ATM kosong, dan deadline kerja numpuk — mereka tetap manusia.
Dan pinjol seringkali masuk di celah paling manusiawi itu.


🎯 Penutup: Bukan Soal Siapa yang Cerdas, Tapi Siapa yang Siap

Pinjol bukan cuma masalah literasi.
Tapi juga kesiapan mental, kondisi darurat, dan support system.

Kalau kamu pernah kejebak pinjol — gak usah malu.
Kamu bukan bodoh.
Kamu cuma kena di momen yang salah.

Dan kalau kamu baca ini, artinya kamu udah selangkah lebih sadar.

Semoga artikel ini jadi pengingat bahwa siapa pun bisa kejebak,
tapi siapa pun juga bisa keluar.

5 1 vote
Article Rating
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments