Tanda Gagal Mengelola Keuangan Usaha

Tujuan menjalankan sebuah usaha atau bisnis pastinya yang kita inginkan adalah sebuah perkembangan dan kemajuan. Dengan meningkatnya pertumbuhan usaha dan juga keuntungan yang di dapatkan.

Salah satu faktor utama yang menopang keberhasilan tersebut adalah dari segi keuangan. Kalau kita mengelola keuangan dengan baik, kemungkinan usaha kita juga akan berjalan dengan baik, begitu juga sebaliknya.

Kepandaian kita dalam mengatur segala pergerakan keuangan yang terjadi merupakan modal wajib yang harus kita miliki. Namun, yang namanya manusia kita bisa saja luput dan memiliki sebuah kekurangan. Sebuah evaluasi akan kegagalan juga diperlukan apalagi untuk pebisnis pemula.

Dalam hal ini ada sebuah tanda ketika kita mulai gagal dalam mengelola keuangan usaha, dan hal itu harus segera diatasi. Kalau tidak, bisa jadi kerugian semakin besar bahkan menyebabkan usaha bangkrut dan gulung tikar. Apa saja tanda tersebut? Simak beberapa tanda berikut ini:

1. Margin dan Sisa Kas Yang Menipis

Yang pertama adalah dari segi equity atau saldo saat semua proses usaha sedang berjalan. Berapa saldo keuangan yang diam ini menjadi sangat penting untuk terus diperhatikan. Dan ketika semakin tipis margin atau cadangan uang yang tersisa, saat ini juga berarti sudah ada kesalahan yang pelu di evaluasi dari perputaran keuangan yang terjadi.

READ :  Pilih KPR atau Sewa Rumah ? Keunggulan + Resiko

Hal ini harus segera di sadari guna mendapatkan pencegahan awal agar kondisi keuangan dalam usaha tidak semakin parah. Segera lakukan audit dari beragai sisi, dan cari penyebab utama yang menjadikan kondisi keuangan dalam usaha memburuk.

2. Bertambahnya Nilai Hutang

Kebiasaan menjalankan hutang dalam melakukan usaha sudah menjadi hal yang umum di kalangan masyarakat kita. Hal ini terjadi karena memang sebagian kekurangan modal dan sebagian lagi salah memperkirakan kebutuhan modal dan juga salah dalam memilih bisnis. Karena memang sebenarnya usaha atau bisnis yang baik adalah menggunakan modal murni bukan dari modal pinjaman.

Melakukan hutang adalah lumrah dan boleh saja untuk menjalankan sebuah usaha atau bisnis. Yang menjadi masalah adalah ketika jumlah hutang terus bertambah. Ini bahaya bagi perusahaan karena nantinya akan semakin membebani.

Ini juga bisa menjadi sebuah tanda bahwa telah salah mengelola keuangan dalam sebuah usaha yang harus segera diatasi, segera audit dan perbaiki sebelum semakin bertambah parah.

3. Mengeluarkan Biaya Produksi Terus Menerus

Mengeluarkan biaya produksi terus menerus jua bisa menjadi sebuah tanda kalau Anda gagal dalam mengelola keuangan pada usaha yang dijalankan. Melihat perputaran uang yang semakin membesar namun penghasilan tidak semakin besar. Selain itu sebuah usaha yang bagus adalah usaha yang bisa menekan sebaik mungkin uang untuk biaya produksi namun tetap bisa menghasilkan produksi secara maksimal dan juga konsisten.

READ :  SMS Banking MANDIRI: Cara Cek Saldo, Transfer / Transaksi

4. Pembukuan Keuangan Banyak Yang Terlewatkan

Tanda bahwa pengelolaan keuangan buruk selanjutnya adalah banyak melewatkan pembukuan perputaran uang yang terjadi. Ini juga akan memberikan dampak buruk apalagi jika berulang-ulang. Bahwa yang namanya perputaran uang dalam sebuah usaha harus semuanya termonitor dengan baik tanpa ada yang terlewatkan.

5. Keuntungan Bersih Yang Terus Menurun

Tanda yang kelima adalah keuntungan bersih atau netto yang terus menurun dari hari ke hari. Ini juga menjadi sebuah tanda kegagalan dalam mengelola keuangan. Apalagi jika proses penjualan dan produksi tinggi namun akhir keuntungan terus menurun, berarti ada yang salah dalam menempatkan hitungan keuangan dalam usaha yang dijalankan.

Solusinya tentu saja dengan melakukan audit dan pemeriksaan ke setiap proses, bisa jadi ada sebuah proses yang terlalu banyak memakan uang. Jika sudah ketemu penyebabnya maka kita akan lebih mudah untuk mengatasinya.

Nah itu tadi sobat beberapa tanda bahwa seseorang mulai gagal mengelola keuangan dalam usaha yang perlu kita hindari, semoga bisa bermanfaat dan terima kasih.


Updated: November 7, 2020