Bagi banyak perusahaan kecil, UMKM, dan startup, pasang iklan lowongan gratis di website menjadi pilihan utama. Alasannya jelas: hemat biaya dan lebih mudah dilakukan.
Muncul pertanyaan yang sering diperdebatkan: apakah iklan lowongan gratis benar-benar efektif untuk mendapatkan kandidat berkualitas?
Jawabannya: efektif, tapi dengan batasan tertentu. Mari kita bahas lebih rinci dengan melihat faktor jangkauan, kualitas kandidat, kredibilitas, hingga data yang tersedia.
Contents
1. Efektivitas dari Sisi Jangkauan
Website lowongan kerja, baik gratis maupun berbayar, umumnya sudah memiliki traffic tinggi dari pencari kerja. Misalnya:
- JobStreet mencatat lebih dari 16 juta kunjungan per bulan di Asia Tenggara.
- Indeed memiliki lebih dari 350 juta pengunjung unik per bulan secara global.
- Situs lokal Indonesia seperti Rekrutmen ID atau Glints juga mendapatkan kunjungan tinggi setiap bulannya.
Dengan jumlah kunjungan sebesar itu, iklan lowongan gratis tetap berpeluang dilihat oleh ribuan orang.
Kelebihan iklan gratis:
-
Bisa menjangkau audiens tanpa biaya.
-
Tetap tampil di hasil pencarian internal website.
Keterbatasannya:
-
Posisi iklan sering kali tidak diutamakan (berada di bawah iklan berbayar).
-
Visibility bisa menurun seiring bertambahnya lowongan baru.
Namun, jika judul dan deskripsi lowongan dibuat menarik serta spesifik, jangkauan iklan gratis tetap bisa optimal.
2. Kualitas Kandidat yang Melamar
Berdasarkan survei internal beberapa platform rekrutmen, perbedaan kualitas kandidat antara iklan gratis dan berbayar cukup terlihat:
-
Iklan gratis: biasanya menghasilkan banyak pelamar, tapi kualitasnya lebih beragam. Ada kandidat yang sesuai, namun banyak juga yang “asal melamar.”
-
Iklan berbayar: jumlah pelamar lebih sedikit, tetapi cenderung lebih relevan karena sistem menampilkan iklan ke audiens yang lebih tersegmentasi.
Meski begitu, untuk posisi umum (entry-level) seperti staff admin, sales, kasir, atau barista, iklan gratis sudah cukup efektif. Hal ini karena lowongan tersebut biasanya memang banyak dicari oleh pencari kerja aktif.
3. Kredibilitas di Mata Pelamar
Menurut data dari Jobvite (2023), 70% pencari kerja lebih percaya pada lowongan yang dipasang di website khusus rekrutmen dibanding media sosial.
Artinya, meski iklan gratis, lowongan yang ditayangkan tetap terlihat lebih kredibel dibanding postingan serupa di Facebook atau Instagram. Apalagi jika perusahaan mencantumkan detail profil, lokasi, dan informasi kontak yang jelas.
4. Durasi dan Stabilitas Iklan
Postingan media sosial rata-rata hanya bertahan 1–2 hari di feed audiens sebelum tenggelam oleh konten baru.
Sebaliknya, iklan gratis di website lowongan biasanya:
-
Aktif selama 7–30 hari tergantung kebijakan platform.
-
Tetap muncul di hasil pencarian kandidat selama periode tersebut.
Hal ini membuat lowongan gratis tetap relevan lebih lama, bahkan meski tidak dipromosikan.
5. Data dan Analitik
Perbedaan paling mencolok ada di sisi data:
-
Iklan Gratis:
-
Data terbatas (biasanya hanya jumlah pelamar masuk).
-
Tidak ada analisis detail seperti demografi, skill kandidat, atau CTR (Click-Through Rate).
-
-
Iklan Berbayar:
-
Mendapatkan analitik lengkap: jumlah views, asal kandidat, tingkat kecocokan, hingga perbandingan performa dengan iklan lain.
-
Memungkinkan HR melakukan evaluasi strategi rekrutmen dengan lebih baik.
-
Namun, untuk perusahaan kecil, data sederhana dari iklan gratis biasanya sudah cukup membantu.
6. Cocok untuk Jenis Lowongan Tertentu
Efektivitas iklan gratis tergantung pada jenis posisi:
-
Efektif untuk:
-
Posisi entry-level (kasir, admin, operator produksi, sales).
-
Lowongan massal (butuh banyak karyawan dalam waktu singkat).
-
Usaha kecil/menengah dengan budget terbatas.
-
-
Kurang efektif untuk:
-
Posisi manajerial atau strategis.
-
Profesi dengan keahlian khusus (misalnya: data scientist, dokter spesialis, analis keuangan senior).
-
Pencarian kandidat level eksekutif yang butuh personalisasi dan seleksi ketat.
-
7. Perbandingan dengan Media Sosial
Menurut data Glassdoor, 79% pencari kerja lebih memilih melamar melalui website lowongan resmi dibanding media sosial.
Mengapa?
- Media sosial terlalu ramai dengan konten lain.
- Banyak lowongan palsu di media sosial.
- Informasi di website lebih lengkap dan terstruktur.
Dengan kata lain, meski gratis, iklan lowongan di website masih jauh lebih efektif dibanding postingan di media sosial.
8. Perbandingan Gratis vs Berbayar
Aspek | Iklan Gratis di Website | Iklan Berbayar di Website |
---|---|---|
Biaya | Gratis | Berbayar (Rp500 ribu – Rp2 juta/iklan, tergantung platform) |
Posisi Iklan | Di bawah iklan berbayar | Prioritas (halaman utama, lebih terlihat) |
Jumlah Pelamar | Banyak, kualitas beragam | Lebih sedikit tapi lebih relevan |
Analitik | Terbatas | Lengkap (views, klik, demografi) |
Cocok Untuk | Lowongan umum/entry-level | Posisi strategis & spesialisasi tinggi |
Kesimpulan
Iklan lowongan gratis di website benar-benar efektif, terutama untuk perusahaan kecil dan menengah yang mencari kandidat untuk posisi umum. Meski memiliki keterbatasan (posisi iklan tidak diutamakan, data analitik terbatas), iklan gratis tetap mampu menjangkau ribuan pencari kerja yang relevan.
Jika perusahaan mencari kandidat strategis atau spesialisasi tinggi, maka berinvestasi di iklan berbayar lebih disarankan karena hasilnya lebih cepat dan kualitas kandidat lebih terjaga.