Banyak perusahaan atau pemilik usaha kecil yang memanfaatkan website lowongan kerja gratis untuk mencari kandidat baru. Cara ini memang lebih hemat biaya dan bisa menjangkau banyak pencari kerja.
Namun, sering kali iklan lowongan yang dipasang tidak mendapatkan hasil maksimal karena adanya kesalahan dalam penyusunan dan pengelolaannya.
Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat memasang iklan lowongan gratis di website:
Contents
- 1 1. Judul Lowongan Kurang Menarik atau Tidak Spesifik
- 2 2. Deskripsi Pekerjaan Terlalu Singkat
- 3 3. Tidak Mencantumkan Informasi Gaji
- 4 4. Persyaratan Terlalu Umum atau Berlebihan
- 5 5. Tidak Menyertakan Informasi Perusahaan dengan Jelas
- 6 6. Kontak atau Cara Melamar Tidak Jelas
- 7 7. Tidak Memperbarui Iklan Lowongan
- 8 8. Menggunakan Bahasa yang Kurang Profesional
- 9 9. Tidak Memperhatikan SEO Lowongan
- 10 10. Tidak Memberikan Kejelasan Benefit Selain Gaji
1. Judul Lowongan Kurang Menarik atau Tidak Spesifik
Judul adalah hal pertama yang dilihat pencari kerja. Kesalahan yang sering dilakukan adalah membuat judul terlalu umum, misalnya hanya menulis:
- “Karyawan”
- “Staff”
Judul semacam ini tidak jelas dan tidak menarik. Sebaiknya gunakan judul spesifik dan profesional, misalnya:
- “Staff Administrasi – Jakarta Pusat”
- “Digital Marketing Google Ads – Bekasi”
Judul yang jelas akan lebih cepat menarik perhatian kandidat yang sesuai.
2. Deskripsi Pekerjaan Terlalu Singkat
Banyak yang hanya menuliskan deskripsi pekerjaan 1–2 kalimat saja. Padahal, pencari kerja butuh informasi detail agar bisa menilai apakah pekerjaan tersebut cocok untuk mereka.
Kesalahan ini membuat kandidat bingung atau bahkan mengabaikan iklan tersebut. Sebaiknya, jelaskan secara rinci:
-
Tugas utama pekerjaan
-
Target yang harus dicapai
-
Kualifikasi yang dibutuhkan
-
Jam kerja dan lokasi
3. Tidak Mencantumkan Informasi Gaji
Meskipun beberapa perusahaan memilih merahasiakan gaji, kenyataannya informasi gaji sangat memengaruhi minat pelamar.
Iklan yang tidak menyebutkan kisaran gaji sering kali diabaikan oleh kandidat karena mereka tidak punya gambaran apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan harapan mereka.
Jika tidak ingin terlalu terbuka, setidaknya tuliskan kisaran gaji, misalnya “Rp3.000.000 – Rp4.500.000 per bulan” atau gunakan istilah “gaji kompetitif sesuai pengalaman.”
4. Persyaratan Terlalu Umum atau Berlebihan
Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah menulis persyaratan yang terlalu luas atau terlalu banyak. Contoh:
- “Minimal lulusan SMA/D3/S1 semua jurusan” (terlalu luas, tidak fokus).
- “Usia maksimal 25 tahun, pengalaman 3 tahun, bisa semua software desain” (terlalu berat untuk level entry).
Sebaiknya, tulis persyaratan yang realistis dan relevan dengan posisi yang ditawarkan agar tidak membuat kandidat berkualitas merasa terbebani.
5. Tidak Menyertakan Informasi Perusahaan dengan Jelas
Banyak iklan lowongan yang tidak mencantumkan nama perusahaan, alamat, atau profil singkat perusahaan. Hal ini membuat kandidat ragu apakah lowongan tersebut benar-benar terpercaya atau fiktif.
Cukup tambahkan:
- Nama perusahaan
- Lokasi kantor
- Industri atau bidang usaha
- Website resmi atau kontak HR
Dengan begitu, pelamar merasa lebih yakin dan percaya untuk mengirimkan lamaran.
6. Kontak atau Cara Melamar Tidak Jelas
Ada juga iklan lowongan yang hanya menulis “kirim CV segera” tanpa mencantumkan email atau link pendaftaran. Hal ini membuat kandidat bingung ke mana mereka harus mengirimkan lamaran.
Pastikan selalu menuliskan cara melamar yang jelas, misalnya:
- Email HRD (dengan format subjek tertentu)
- Link form pendaftaran online
- Nomor WhatsApp khusus untuk rekrutmen (jika ada)
7. Tidak Memperbarui Iklan Lowongan
Kesalahan berikutnya adalah membiarkan iklan lowongan tetap tayang meskipun posisi sudah terisi. Akibatnya, kandidat terus melamar padahal lowongan sudah tidak tersedia.
Hal ini bisa menimbulkan kesan buruk pada perusahaan karena dianggap tidak profesional. Sebaiknya, selalu update status lowongan dengan menutup iklan ketika posisi sudah terisi.
8. Menggunakan Bahasa yang Kurang Profesional
Bahasa yang terlalu santai atau bahkan tidak sopan sering membuat kandidat enggan melamar. Misalnya:
-
“Butuh karyawan segera, yang males jangan daftar.”
-
“Kerja gampang, asal rajin.”
Gunakan bahasa formal, sopan, dan profesional. Jika ingin menambahkan sedikit gaya santai untuk menarik perhatian, pastikan tetap dalam batas wajar.
9. Tidak Memperhatikan SEO Lowongan
Banyak yang belum sadar bahwa iklan lowongan juga bisa ditemukan lewat Google. Jika deskripsi lowongan tidak dioptimalkan dengan kata kunci, peluang iklan ditemukan akan lebih kecil.
Contoh: gunakan kata kunci spesifik seperti “Lowongan Barista Jakarta Barat” atau “Lowongan Staff Admin Bandung” agar lebih mudah ditemukan oleh pencari kerja melalui mesin pencari.
10. Tidak Memberikan Kejelasan Benefit Selain Gaji
Selain gaji, banyak kandidat juga ingin tahu tentang benefit lain yang ditawarkan. Kesalahan umum adalah tidak mencantumkan hal-hal seperti:
- Tunjangan kesehatan
- Bonus kinerja
- Cuti tahunan
- Kesempatan training atau jenjang karier
Informasi tambahan ini bisa membuat lowongan Anda lebih menarik dibandingkan iklan lain yang serupa.
👉 Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, iklan lowongan gratis yang Anda pasang di website bisa lebih efektif, terlihat profesional, dan mampu menarik kandidat terbaik sesuai kebutuhan perusahaan.
Rekomendasi website yang bisa dicoba untuk pasang iklan loker gratis: Rekrutmen ID.