Bagi calon tenaga kerja migran, medical check up (MCU) adalah salah satu tahap wajib yang harus dilewati sebelum bisa bekerja di luar negeri.
Pemeriksaan ini bertujuan memastikan bahwa calon pekerja dalam kondisi sehat dan siap secara fisik maupun mental untuk bekerja di negara tujuan.
Banyak yang gagal di tahap ini karena kurang persiapan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja yang diperiksa dan bagaimana cara mempersiapkan diri agar lolos medical check up.
Daftar ISI
1. Apa Itu Medical Check Up untuk Kerja di Luar Negeri?
Medical check up kerja luar negeri adalah serangkaian pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di rumah sakit/klinik yang sudah ditunjuk pemerintah atau agen resmi.
Pemeriksaan ini biasanya meliputi:
-
Pemeriksaan fisik umum (tinggi, berat badan, tekanan darah).
-
Tes laboratorium (darah & urine).
-
Tes rontgen dada (X-Ray).
-
Pemeriksaan jantung (EKG).
-
Tes mata & pendengaran.
-
Tes narkoba.
-
Tes kehamilan (untuk perempuan).
-
Skrining penyakit menular (TBC, Hepatitis, HIV/AIDS).
2. Penyakit yang Bisa Menggagalkan Medical Check Up
Beberapa penyakit/masalah kesehatan yang sering membuat calon pekerja gagal adalah:
-
Tuberkulosis (TBC).
-
Hepatitis B & C.
-
HIV/AIDS.
-
Penyakit jantung serius.
-
Diabetes yang tidak terkontrol.
-
Gangguan mental berat.
-
Ketergantungan narkoba/alkohol.
3. Persiapan Sebelum Medical Check Up
Agar hasil pemeriksaan baik, lakukan beberapa hal berikut:
-
Tidur cukup minimal 7 jam sebelum pemeriksaan.
-
Hindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang beberapa hari sebelum tes.
-
Jaga pola makan sehat: kurangi makanan berlemak, manis, dan berminyak.
-
Perbanyak minum air putih agar fungsi ginjal baik.
-
Olahraga ringan secara rutin sebelum jadwal MCU.
-
Puasa 8–10 jam jika diminta (biasanya untuk tes gula darah & kolesterol).
-
Siapkan dokumen pribadi: KTP, paspor, surat pengantar dari agen/perusahaan.
4. Tips Lolos Medical Check Up
Berikut beberapa strategi agar peluang lolos lebih besar:
-
Periksa kesehatan secara mandiri sebelum MCU resmi (check-up di puskesmas/klinik).
-
Obati penyakit ringan seperti flu atau infeksi sebelum jadwal pemeriksaan.
-
Cek riwayat vaksinasi (beberapa negara mewajibkan vaksin tertentu).
-
Jaga berat badan ideal (kelebihan berat badan bisa memengaruhi hasil tes jantung/kolesterol).
-
Kontrol tekanan darah dengan diet sehat dan olahraga.
-
Jujur saat wawancara medis: dokter biasanya akan menanyakan riwayat penyakit.
-
Ikuti arahan dokter jika ada tes tambahan.
5. Apa yang Harus Dilakukan Jika Tidak Lolos?
-
Minta hasil resmi tertulis dari klinik/hospital.
-
Konsultasi dengan dokter apakah kondisi masih bisa diobati.
-
Lakukan pengobatan lalu ulangi tes setelah dinyatakan fit.
-
Jangan menyerah, banyak calon pekerja gagal sekali lalu lolos pada tes berikutnya.
6. FAQ
1. Berapa biaya medical check up kerja luar negeri?
Bervariasi, antara Rp 800 ribu – Rp 2 juta, tergantung negara tujuan & klinik.
2. Apakah bisa memilih klinik sendiri?
Tidak, biasanya harus di klinik/hospital yang ditunjuk agen resmi atau pemerintah.
3. Apakah hasil MCU berlaku selamanya?
Tidak, umumnya hanya berlaku 3–6 bulan.
4. Jika ada penyakit, apakah otomatis gagal?
Tidak selalu. Penyakit ringan bisa diobati dulu sebelum MCU ulang.
5. Apakah ada perbedaan tes MCU tiap negara?
Ya, misalnya Timur Tengah lebih ketat soal TBC & Hepatitis, Jepang menekankan kesehatan jantung, sementara kapal pesiar biasanya lebih lengkap.
Penutup
Medical check up adalah gerbang penting sebelum bisa bekerja di luar negeri. Dengan menjaga kesehatan, mempersiapkan fisik, dan mengikuti arahan dokter, peluang untuk lolos akan lebih besar. Jangan anggap remeh tahapan ini, karena hasil MCU akan menentukan apakah kontrak kerja bisa dilanjutkan atau tidak.