Cara Menjaga Work Life Balance: Kerja Jalan, Hidup Pun Tetap Terasa

Update 19/08/25 · Read 2 menit

Work life balance bukan sekadar “punya waktu libur”, tapi soal membagi energi dengan seimbang antara karier, keluarga, kesehatan, dan diri sendiri.

Kalau keseimbangan ini kacau, ujungnya bisa burnout, hubungan personal rusak, bahkan performa kerja turun.


1. Tentukan Batas Jam Kerja

Jangan biarkan kerjaan merembet ke semua sisi hidup.

  • Tentukan jam mulai dan jam selesai kerja.

  • Hindari bawa laptop ke kasur.

  • Matikan notifikasi kerja setelah jam kerja selesai.

👉 Ingat, setelah jam kerja itu hak kamu untuk istirahat.


2. Belajar Mengatakan “Tidak”

Kadang work life balance hancur karena kita selalu bilang “iya” ke semua permintaan.

  • Tolak tugas tambahan kalau sudah overload.

  • Ingat: produktivitas bukan diukur dari seberapa banyak kerjaan diambil, tapi hasil yang efektif.


3. Kelola Prioritas dengan Cerdas

Pakai prinsip Eisenhower Matrix:

  • Penting & Mendesak → kerjakan sekarang.

  • Penting & Tidak Mendesak → jadwalkan.

  • Tidak Penting & Mendesak → delegasikan.

  • Tidak Penting & Tidak Mendesak → buang.

👉 Dengan manajemen ini, hidup terasa lebih ringan.


4. Sisihkan Waktu untuk Diri Sendiri

Hidup bukan cuma kerja–makan–tidur.

  • Olahraga 30 menit sehari.

  • Lakukan hobi (baca, nonton, traveling).

  • Me time untuk recharge energi.

READ :  Lagi Cari Kerja Tapi Susah Dapat Panggilan? Ini Solusinya

5. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental

Tubuh sehat = pikiran sehat.

  • Tidur cukup (7–8 jam).

  • Makan bergizi.

  • Jangan lupa sosialisasi dengan teman atau keluarga.


6. Manfaatkan Teknologi Secara Bijak

Gunakan teknologi untuk mendukung keseimbangan, bukan memperburuk.

  • Pakai aplikasi task management (Trello, Notion, Asana).

  • Gunakan fitur focus mode di HP biar nggak kebablasan kerja atau scroll medsos.


7. Evaluasi Pekerjaan & Lingkungan

Kalau work life balance mustahil tercapai karena tuntutan kerja berlebihan atau atasan toxic, mungkin masalahnya ada di lingkungan, bukan di dirimu.
👉 Jangan ragu untuk mencari peluang baru yang lebih sehat.


FAQ: Work Life Balance

1. Apakah work life balance artinya kerja sedikit?
Nggak. Artinya kerja secukupnya sesuai jam, tapi tetap punya waktu untuk aspek hidup lain.

2. Bagaimana kalau pekerjaan memang menuntut lembur terus?
Bicarakan dengan atasan soal workload. Kalau budaya perusahaan memang tidak mendukung keseimbangan, evaluasi lagi apakah ini tempat kerja yang tepat.

3. Apakah work life balance bisa dicapai semua orang?
Bisa, tapi caranya berbeda untuk tiap orang. Intinya bukan jumlah waktu, tapi kualitas waktu yang dimiliki.


Penutup

Menjaga work life balance bukan kemewahan, tapi kebutuhan. Karier bisa terus berkembang, tapi jangan sampai hidup pribadi hancur. Ingat: kamu kerja untuk hidup, bukan hidup untuk kerja.

👉 Kalau kamu merasa lingkungan kerjamu bikin susah punya work life balance, mungkin saatnya pindah ke tempat baru. Cek peluang kerja sehat dan supportif di Rekrutmen ID