Jualan di Marketplace Tapi Gak Laku-laku Selama 6 Bulan

Jualan di Marketplace Tapi Gak Laku-laku Selama 6 Bulan

Published 05/08/25 · read 3 menit

SEOsatu – Dari Harapan Tinggi, Jadi Realita Pahit yang Menampar.

Waktu pertama kali buka toko di marketplace, aku udah kebayang…

Notifikasi order masuk setiap hari.
Barang dikirim tiap sore.
Rating bintang 5 numpuk.
Dan… saldo dompet digital yang makin gendut.

Tapi kenyataan itu keras, bro.

Selama 6 bulan pertama, yang masuk malah:

  • Notif promo dari Shopee

  • Chat dari calon buyer yang cuma nanya “COD bisa?”

  • Review dari temen sendiri yang disuruh beli buat bantuin

Penjualan? Nol koma sekian.


Awalnya Semangat:

Upload Produk, Setting Diskon, Pasang Iklan

Aku jual barang fashion cowok — topi dan hoodie, semua ready stock.
Udah modalin foto-foto yang oke.
Pakai model sendiri (alias temen yang dibayar pake ayam geprek 😅).

Di bulan pertama, aku:

  • Upload 20+ produk

  • Kasih diskon 15%

  • Pasang iklan Rp10.000/hari

  • Ikut program gratis ongkir

Tiap pagi ngecek dashboard, berharap ada order.
Tiap sore nunggu notifikasi.
Tiap malam… ngecek dompet digital yang gak berubah.


Bulan Ke-2–3: Mulai Frustrasi

Masuk bulan ketiga, aku mulai sadar:
Jualan online itu bukan cuma soal upload barang dan duduk manis.

Tapi aku belum nyerah.
Aku coba beberapa strategi:

  • Ganti thumbnail produk biar lebih menarik

  • Tambah keyword di judul (misal: “Hoodie Pria Kekinian || Hoodie Tebal Cowok”)

  • Ubah deskripsi biar lebih meyakinkan

  • Nontonin YouTube tips algoritma Shopee & Tokopedia

Tapi hasilnya?
Masih sama.
Bahkan impresi produk makin turun.
Traffic makin sepi.


Realita Menampar:

Barangku Emang Gak Dicari

Masuk bulan keempat, aku mulai jujur sama diri sendiri.

Barangku bukan produk yang dibutuhkan orang.
Fashion cowok emang laris — tapi kompetisinya brutal.
Dan aku gak punya pembeda yang jelas.

Orang lain jual produk sama, harga lebih murah, rating udah ratusan.
Sementara aku?
Review masih 3 biji, itu pun dari temen.

Bisa dibilang aku cuma numpang lewat di lautan seller besar.


Titik Balik: Bukan Ganti Produk, Tapi Ganti Mindset

Bulan kelima, aku stop dulu jualan.
Bukan menyerah, tapi buat evaluasi serius:

  1. Siapa target pasarku sebenarnya?
    Anak muda? Pria kerja? Pecinta streetwear?
    Selama ini aku ngasal, asal upload.

  2. Kenapa orang harus beli di tokoku?
    Apa nilai jual uniknya? (Fast response? Bonus menarik? Limited design?)

  3. Apa aku sendiri bakal beli produkku?
    Jujur aja: mungkin enggak, karena ada toko lain yang lebih meyakinkan.

Dari situ aku pelan-pelan belajar:

  • Riset pasar sebelum stok barang

  • Bangun branding, bukan cuma jualan

  • Fokus ke kualitas konten, bukan kuantitas produk

  • Dan yang penting: sabar tapi adaptif


Bulan ke-6: Order Pertama dari Orang Tak Dikenal

Akhirnya, di bulan ke-6, ada satu order masuk.
Bukan dari temen.
Bukan dari promo.
Tapi dari orang random yang nemu tokoku via pencarian.

Rasanya… kayak dapet THR dadakan.
Padahal cuma untung Rp7.000 😅
Tapi itu jadi pembuktian:

“Oke, akhirnya bisa juga.”

Dari situ pelan-pelan mulai ada satu-dua order.
Belum stabil, tapi udah bikin aku percaya diri buat lanjut.


Insight Buat Kamu yang Baru Mulai Jualan

  1. Jangan langsung berekspektasi tinggi.
    Jualan online butuh waktu. Bukan sulap.

  2. Fokus bangun trust dulu, baru jualan.
    Lengkapi toko, rajin upload, bales chat cepat, kasih layanan ekstra.

  3. Berani akui produkmu belum layak bersaing.
    Terlalu banyak seller lebih kuat? Temukan celah unikmu.

  4. Konsisten posting, meski gak ada order.
    Platform suka toko yang aktif. Dan pembeli datang karena kehadiranmu konsisten.

  5. Tanya diri sendiri: kamu cuma ikut-ikutan, atau serius bangun toko?


Penutup:

Gagal Jualan 6 Bulan Itu Wajar, Tapi Jangan Bikin Kamu Berhenti Selamanya

Sekarang, aku gak bisa bilang tokoku sukses besar.
Tapi dari nol order jadi 5–10 order per minggu itu progress nyata.

Yang paling penting:

Aku jadi ngerti bahwa jualan online butuh ilmu, strategi, dan jam terbang.

Kalau kamu juga pernah jualan di marketplace dan sepi pembeli, aku paham rasanya.
Tapi jangan biarkan itu matiin semangatmu.
Karena bisa jadi, kamu cuma butuh sedikit tweak dan waktu lebih panjang.

0 0 votes
Article Rating
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments