Jangan Baper Dulu, Ini Cara Cerdas Freelance Biar Gak Stuck di Situ-Situ Aja. Banyak freelancer, terutama penulis dan desainer, yang sering ngalamin momen nyesek ini:
udah kirim portofolio rapi, sopan, niat… tapi ujung-ujungnya cuma dibaca doang, gak dibales.
Nah, yuk kita bahas secara santai tapi mendalam.
Contents
1. Tenang Bro, Itu Biasa Banget
Pertama, kamu harus tahu: klien gak bales bukan berarti kamu jelek.
Ada banyak alasan kenapa mereka diem:
-
Lagi sibuk
-
Udah nemu orang duluan
-
Belum sempat review
-
Belum yakin butuh
-
Atau… emang lupa
Jadi jangan langsung minder atau ngerasa “gue gak cukup bagus”.
Ini bukan tentang kamu doang — tapi juga soal timing, kebutuhan, dan komunikasi.
2. Tanyakan Kembali dengan Elegan
Setelah 3–5 hari tanpa respons, kamu boleh follow up.
Tapi ingat: nada dan timing penting banget.
Contoh template follow up:
Halo Kak, saya [Andreas], beberapa waktu lalu sempat kirim portofolio untuk kebutuhan [jasa kamu]. Ingin menanyakan apakah sudah sempat dicek? Kalau ada hal yang perlu dilengkapi atau ditanyakan, saya siap bantu, ya. Terima kasih sebelumnya 🙏.
Ini bukan nagih, tapi nunjukin kamu serius, sopan, dan profesional.
3. Evaluasi Cara Kamu Kirim Portofolio
Jangan cuma nyalahin klien. Coba cek:
-
Apakah email/dm kamu singkat, jelas, sopan?
-
Apakah portofolionya mudah dibuka (bukan file berat/format aneh)?
-
Apakah kamu menyesuaikan isi portofolio dengan kebutuhan mereka?
📌 Tips: Portofolio jangan asal tumpuk semua karya.
Buat yang relevan aja. Misal:
Klien butuh penulis blog bisnis → kirim contoh artikel blog bisnis, bukan puisi.
4. Jangan Mengandalkan Satu Calon Klien Aja
Ini penyakit banyak freelancer pemula:
Udah kirim ke satu orang, lalu nungguin berhari-hari.
Tiap buka WA atau email, cuma berharap dibales.
Padahal kamu bisa kirim ke 5–10 calon klien lain sambil jalan.
Lebih baik ditolak 5x, tapi akhirnya dapet 1 klien solid.
Dari pada berharap 1 orang tapi digantung berbulan-bulan.
5. Bikin Mereka Datang ke Kamu
Daripada kamu terus ngejar, bangun sistem yang bikin klien datang sendiri.
Gimana caranya?
-
Punya blog pribadi atau portfolio online
-
Posting konten edukasi dan hasil kerja di Instagram/LinkedIn
-
Jual template atau produk digital kecil buat narik leads
-
Aktif di grup freelance atau komunitas
Kalau kamu kelihatan “aktif dan berkontribusi”, banyak yang tertarik duluan.
6. Jangan Anggap Diam = Gagal
Banyak klien yang gak langsung respon tapi nyimpan profil kamu.
Bisa aja bulan depan mereka baru hubungi kamu.
Contoh nyata:
“Halo Kak, beberapa waktu lalu pernah kirim portofolio ya? Sekarang saya butuh bantuan konten lagi, masih available?”
💡 Jadi, tetap sopan, tetap jaga jejak digital, jangan ngegas.
Klien yang baik bakal inget siapa yang profesional dan santun.
7. Portofolio Bukan Sekali Kirim Terus Selesai
Bangun portofolio kayak kamu rawat tanaman:
-
Rajin update
-
Disesuaikan dengan tren dan kebutuhan
-
Pakai platform yang gampang diakses (Notion, blog, Google Drive yang rapi)
Dan jangan lupa: jadikan blog pribadi sebagai “etalase utama.”
Contoh: kamu punya blog kayak www.seosatu.com — itu bisa jadi tempat nunjukin hasil kerja + bikin orang nemu kamu dari Google juga.
Penutup
Kirim portofolio tapi gak dibalas itu normal, bukan akhir dunia.
Yang penting kamu:
✅ Tahu cara follow up dengan sopan
✅ Konsisten bangun portofolio yang relevan
✅ Gak bergantung ke satu calon klien
✅ Bangun sistem yang bikin klien datang ke kamu
Ingat bro:
“Yang cepet respon belum tentu deal. Tapi yang kamu rawat relasinya, bisa jadi klien setia.”