Belajar Lebih Banyak dari Komen Netizen Daripada Webinar Mahal

Published: 02 Agu 2025

Gue pernah ikut webinar seharga ratusan ribu rupiah. Judulnya keren banget, “Cara Bangun Personal Branding yang Otentik.” Harus daftar, tunggu jadwal, duduk manis dua jam, dan… hasilnya?

Ya gitu aja.

Sementara, di lain hari, gue lagi scroll komen Instagram dan nemu satu komentar random dari netizen:

“Jangan terlalu pusing mikirin branding, yang penting lo jujur & konsisten dulu.”

Dan jujur aja, kalimat itu justru lebih nempel di kepala daripada slide-slide dari webinar mahal tadi.


Komen Receh, Tapi Kena di Hati

Netizen tuh aneh. Di satu sisi bisa nyebelin, tapi di sisi lain… bisa jadi guru yang gak disangka-sangka.

Gue pernah baca komentar di video YouTube soal freelance:

“Klien gak toxic, lo aja gak ngasih ekspektasi yang jelas.”

Itu cuma komentar kecil. Tapi waktu gue lagi struggle sama klien pertama, kalimat itu kayak tamparan yang gue butuhin.


Karena Mereka Gak Sok Pinter

Webinar dan kelas online kadang terlalu “diplomatis”. Semuanya dibungkus rapi, dijaga biar gak nyinggung siapa-siapa, dibuat aman dan “menyenangkan.”

Tapi di kolom komentar, orang-orang ngomong apa adanya. Gak ada basa-basi, gak ada selling point.

Kalau menurut mereka produk lo jelek, mereka bilang jelek.
Kalau lo kurang riset, mereka bilang, “Males banget sih nulis kayak gini.”

Sakit sih, tapi dari situ gue belajar jujur.
Kadang kita butuh omongan kasar biar gak kelewat halu.


Komentar = Realitas Lapangan

Komentar adalah bentuk feedback paling jujur. Bukan dari pembicara yang dibayar buat sounding positif, tapi dari orang yang bener-bener ngalamin atau punya opini mentah.

Contoh:
Gue pernah bikin thread soal blog, dan ada yang balas,
“Gue udah bikin 4 blog dan gagal semua karena gak ngerti target pembaca.”

Satu komen itu bikin gue mikir — selama ini gue terlalu sibuk nulis buat SEO, tapi lupa nulis buat orang.

Itu insight penting. Dan gratis.


Gak Semua Komentar Bagus, Tapi Banyak yang Berguna

Tentu aja gak semua komentar bisa dipercaya. Ada juga yang asal-asalan, provokatif, bahkan salah total.

Tapi kalau lo terbiasa baca komentar, lama-lama bisa ngerasa:
Mana insight mentah yang berharga, mana cuma omong kosong.

Dan kadang, insight yang paling “mentah” itulah yang paling jujur.


Jangan Cuma Baca Artikel, Baca Komennya Juga

Kalau lo baca artikel viral, habis itu scroll ke bawah.
Lihat perdebatan di kolom komentar.
Baca pengalaman orang lain yang nambahin konteks baru.
Dari situ, lo bakal nemu hal-hal yang gak disampaikan si penulis.

Gue pernah dapet tools baru, strategi baru, bahkan ide artikel — cuma dari baca komen.

Dan semuanya gratis.


Penutup

Gue gak anti webinar. Tapi jangan anggap belajar itu cuma dari tempat resmi, kursus mahal, atau konten premium.
Kadang, insight paling berharga justru datang dari orang biasa — yang curhat jujur di kolom komentar.

Jadi lain kali lo baca konten, jangan buru-buru scroll lewat komentarnya.
Siapa tahu, justru di situlah ilmu yang lo cari selama ini nongol.

0 0 votes
Article Rating
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments