Apakah SEO Masih Perlu di Era Video dan AI?

Update: 26 Jul 2025

SEOsatu – Di era dominasi konten video dan teknologi AI, apakah SEO masih relevan? Temukan jawabannya dalam ulasan lengkap ini dengan studi kasus dan pandangan ahli.

Ketika YouTube, TikTok, dan Instagram Reels merajai layar pengguna, dan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT mulai menggantikan jawaban dari Google, muncul pertanyaan besar:

Apakah SEO masih dibutuhkan? Apakah optimasi mesin pencari sudah menjadi teknik usang di era video pendek dan jawaban instan dari chatbot?

Jawabannya: masih relevan — bahkan semakin penting. Namun SEO hari ini bukanlah SEO yang sama seperti lima tahun lalu. Ia telah berevolusi, beradaptasi dengan perubahan perilaku pengguna dan teknologi.

SEO di Era Modern?

SEO (Search Engine Optimization) adalah proses mengoptimasi situs web agar muncul di hasil pencarian organik. Dulu, SEO identik dengan kata kunci, backlink, dan struktur website. Hari ini, SEO mencakup:

  • Optimasi konten multimedia (teks, video, gambar).

  • Penyusunan data terstruktur (schema).

  • Pengalaman pengguna (UX) yang baik.

  • Relevansi dengan pencarian berbasis niat (search intent).

  • E-A-T (Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness).

Konten Video & AI Menguasai

Meningkatnya Konsumsi Video

  • Data dari Statista menunjukkan bahwa 91% pengguna internet global menonton video online setiap minggunya.
  • Google sendiri menyukai video: hasil pencarian kini sering menampilkan cuplikan YouTube dan Shorts di posisi atas.

Namun, meski konten video populer, orang tetap mencari informasi via Google. Bahkan, banyak video yang ditonton ditemukan lewat pencarian terlebih dahulu.

Chatbot AI Mengubah Cara Orang Bertanya

  • Tools seperti ChatGPT, Perplexity, hingga Google Gemini menawarkan jawaban langsung tanpa harus membuka website.
  • Tapi AI juga mengambil jawaban dari konten SEO-friendly di internet. Jadi tanpa SEO, AI tidak punya sumber akurat untuk menjawab.

SEO Tidak Mati, Tapi Berevolusi

Berikut alasan SEO tetap krusial bahkan di era video dan AI:

1. Mesin Pencari Tetap Jadi Gerbang Utama Informasi

Meski AI menjawab cepat, 95% pengguna internet masih menggunakan Google setiap harinya. Banyak keputusan pembelian, riset produk, dan pertanyaan penting tetap dimulai dari mesin pencari.

2. Konten Video Tetap Butuh SEO

  • Judul video harus mengandung kata kunci.

  • Deskripsi video yang SEO-friendly meningkatkan peluang tampil di pencarian.

  • Transkrip dan subtitle juga membantu Google memahami isi video.

SEO bahkan menjadi dasar strategi YouTube SEO. Tanpa memahami SEO, video Anda tidak akan muncul di hasil pencarian YouTube atau Google.

3. AI Mengandalkan Konten Tertulis yang Terstruktur

AI seperti ChatGPT mengambil data dari jutaan artikel yang diindeks oleh Google. Jika Anda ingin brand Anda tampil di hasil AI — konten Anda harus SEO-friendly.

Dengan menggunakan schema markup, struktur heading yang benar, dan fakta yang bisa dikutip, Anda meningkatkan kemungkinan dikutip oleh AI.

Studi Kasus: Pengalaman Blogger Indonesia

Dian Puspitasari, seorang blogger parenting dari Yogyakarta, mengaku trafik blognya sempat turun karena banyak pembaca beralih ke TikTok. Tapi setelah mengoptimasi blog dengan video pendek dan menanamkan transkrip teks, trafiknya naik 40% dalam 3 bulan.

“Saya mulai menambahkan video YouTube di setiap artikel, plus optimasi judul dan heading. Ternyata Google lebih sering merekomendasikan artikel saya karena punya konten lengkap: teks dan video.” — Dian, blogger parenting.

Strategi SEO Modern

  1. Integrasi Konten Teks dan Video

    • Buat artikel + video pendukung.

    • Gunakan transkrip video sebagai bagian artikel.

    • Sematkan video YouTube di blog Anda.

  2. Gunakan Data Terstruktur (Schema Markup)

    • Schema untuk artikel, FAQ, video, produk, dan review.

    • Schema meningkatkan kemungkinan tampil di rich results.

  3. Fokus pada Search Intent

    • Pahami maksud pengguna: edukatif, komersial, navigasi.

    • Buat konten yang benar-benar menjawab masalah.

  4. Optimasi untuk AI dan Snippet

    • Buat ringkasan jawaban di awal artikel.

    • Gunakan heading (H2, H3) yang jelas.

    • Tulis dengan bahasa alami tapi informatif.

  5. Bangun Kredibilitas (E-A-T)

    • Tampilkan profil penulis.

    • Tambahkan referensi terpercaya.

    • Sertakan ulasan/testimoni.

Apakah SEO akan Digantikan AI?

Tidak. AI bukan pengganti SEO, melainkan pengubah permainan. AI bergantung pada konten yang terindeks dengan baik. Bahkan Google Search kini menggunakan AI seperti Gemini untuk menampilkan hasil “AI Overview” — dan hasil ini diambil dari konten yang SEO-nya baik.

Jika konten Anda tidak memenuhi standar SEO + UX, maka konten Anda tidak akan muncul di AI Overview, rich snippets, atau hasil pencarian utama.

FAQ : Seputar SEO, Video, dan AI

Q: Apakah saya masih harus menulis artikel jika sudah punya video YouTube?
A: Ya. Artikel dengan video mendukung satu sama lain. Google lebih menyukai halaman yang menyajikan beragam format konten.

Q: Apakah SEO masih relevan untuk bisnis kecil?
A: Sangat relevan. SEO adalah strategi jangka panjang yang hemat biaya dan bisa mengalahkan kompetitor besar bila dilakukan dengan cerdas.

Q: Apakah AI akan membuat SEO tidak berguna?
A: Tidak. AI justru memperkuat pentingnya SEO karena hanya konten yang berkualitas yang akan dikutip oleh AI.

Penutup

SEO belum mati. Justru, peran SEO semakin penting untuk memastikan konten Anda terlihat oleh manusia maupun AI. Video dan AI bukan musuh, tapi alat tambahan yang harus disinergikan dengan strategi SEO Anda.

Beradaptasilah, pelajari format baru, optimasi video dan konten tertulis, dan buat konten yang bukan hanya dicari — tetapi juga layak dikutip dan dibagikan.

5 1 vote
Article Rating
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments